1. Startup

Kitabisa Berhasil Galang Dana Masyarakat 7,2 Miliar Rupiah Sepanjang 2015

Kegiatan tanggap bencana alam, darurat medis, masalah kesehatan, pendidikan dan lingkungan menjadi yang terpopuler

Sebagai salah satu portal penggalangan dana online(crowdfunding) di Indonesia, Kitabisa turut mendapatkan pencapaian tinggi di tengah bertumbuhnya netizen di Indonesia. Tercatat pada tahun 2015 terdapat 628 kampanye penggalangan dana yang berhasil dilaksanakan, melibatkan lebih dari 18 ribu donatur. Pencapaian tersebut berdampak langsung pada meningkatnya dana yang berhasil dikumpulkan. Dari semua Rp 1,4 miliar di tahun 2014 meningkat Rp 7,2 miliar di tahun 2015.

Kampanye penggalangan dana tahun ini didominasi oleh kegiatan tanggap bencana alam, darurat medis, masalah kesehatan, pendidikan dan lingkungan. Beberapa tokoh publik figur yang turut terlibat di dalamnya juga meningkatkan antusiasme masyarakat untuk terlibat sebagai donatur. Salah satu kegiatan yang cukup mendapatkan perhatian netizen adalah kapanye “Shave for Hope", kampanye mencukur rambut untuk menggalang dana bagi anak-anak penderita kanker.

Ridwan Kamil dan pendukung PERSIB (Bobotoh) juga menjadi salah satu yang turut meramaikan penggalangan dana di Kitabisa untuk membantu korban asap di beberapa wilayah terdampak di Indonesia beberapa waktu lalu. Kekuatan komunitas menjadi salah satu kunci kesuksesan model kontribusi seperti ini. Kendati tidak terlibat dengan turun langsung ke lapangan, namun mereka tetap terlibat langsung dengan memberikan bantuan untuk merealisasikan berbagai kegiatan bantuan di lapangan.

Dituturkan Alfatih Timur, CEO Kitabisa, langkah penggalangan dana online menjadi cara baru bagi masyarakat untuk dengan mudah terlibat dalam gerakan sosial. Fatih mengatakan:

“Karena sifatnya yang online, ini menjadi cara baru netizen bisa berpartisipasi melakukan perubahan dengan menggalang dana untuk isu di sekitar mereka. Kami berharap platform Kitabisa dapat membantu membangun kembali rasa peduli dan gotong-royong masyarakat sebagai gaya hidup untuk menolong sesama dan membangun bangsa.”

Sebagai salah satu inisiator di penggalangan dana melalui platform Kitabisa, Pandji Pragiwaksono turut menyambut baik layanan ini. Ia mengatakan bahwa kini masyarakat sudah disediakan platform yang sangat mempermudah mereka untuk peduli, tidak ada lagi alasan atas kesulitas untuk terlibat langsung dalam sebuah gerakan sosial, yang kini dibutuhkan hanya diat dan kemauan. Pandji sendiri sempat melakukan kampanye penggalangan dana atas kasus pembakaran masjid di Tolikara, dalam 3 hari dana sebesar 300 juta berhasil dikumpulkan dari netizen.

Kurang lebih dua bulan yang lalu, Kitabisa baru saja mendapatkan pendanaan dari ANGIN (jaringan investor besutan GEPI). Pendanaan tersebut menurut CMO Kitabisa Vikra Ijas difokuskan untuk menyempurnakan layanan, terutama dari sisi pembayaran dan kemudahan pengguna untuk berbagi. Ke depan Kitabisa masih akan terus mengembangkan layanan dan menjadi platform penggalangan dana online terbesar sekaligus teraktif di Indonesia.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again