Mengintip Ragam Kolaborasi Konten Garena di 2020 Hingga Bulan Agustus

Dari awal 2020 hingga bulan Agustus ini, ada 5 kerja sama dan kolaborasi konten yang dilakukan Garena untuk beberapa game besutannya. Berikut daftarnya.

Banyak hal sudah terjadi di tahun 2020. Situasi pandemi mungkin jadi salah satu kejadian yang paling berat bagi kita semua. Padahal, esports diprediksi mencapai nilai industri sebesar 15,4 triliun rupiah pada tahun 2020 oleh Newzoo. Namun situasi pandemi sedikit banyak memperlambat pertumbuhan tersebut.

Situasi industri esports dan gaming dalam menghadapi pandemi memang sedikit unik. Pada satu sisi, organisasi esports terkena dampak yang cukup besar gara-gara situasi ini. Bisnis esports di ekosistem lokal juga mengalami kesulitan tersendiri, seperti yang diceritakan oleh Irliansyah Wijanarko, Chief Growth Officer RevivalTV dan Tommy Bambang, Chief Communication OfficerINDOESPORTS, dalam artikel pembahasan saya soal esports selama masa pandemi.

Namun pada sisi lain, industri gaming dan esports juga menunjukkan peningkatan secara angka. Data dari IDC menemukan bahwa penonton esports naik 2 kali lipat selama situasi pandemi ini terjadi. Di Amerika Serikat, penjualan konsol game malah meningkat selama masa pandemi ini. Sementara itu di Asia, World Economic Forum menemukan bahwa industri gaming di Asia Tenggara masih bergeliat di tengah pandemi. App Annie juga melaporkan bahwa situasi pandemi ini membuat gamers jadi habiskan lebih banyak waktu untuk bermain game di mobile device.

Sumber: Garena

Maka dari itu, sepertinya jadi tidak heran jika beberapa perusahaan pengembang dan/atau penerbit game, terbilang masih cukup stabil selama keadaan pandemi ini. Dalam ekosistem lokal, salah satu yang patut disorot mungkin Garena. Pengembang dan penerbit game asal Singapura ini terbilang masih cukup tangguh selama menghadapi situasi pandemi ini.

Terakhir kali, Free Fire sebagai salah satu game terbitan Garena, malah berhasil berhasil mencatatkan rekor 100 juta Daily Active User berdasarkan laporan tanggal 19 Agustus 2020 lalu. Melihat kesuksesan ini, konten kolaborasi mungkin bisa dibilang menjadi salah satu alasan atas keberhasilan Garena membuat para pemainnya betah dengan game-game yang disajikan. Tercatat, setidaknya sudah ada 5 konten kolaborasi lokal maupun internasional, yang terjadi di berbagai game besutan Garena sepanjang tahun 2020 ini. Ada apa saja? Berikut daftarnya:

 

Maret 2020 – Garena Free Fire dan Joe Taslim

Melakukan kolaborasi dengan insan kreatif lokal untuk dijadikan konten game, mungkin bisa dibilang menjadi salah satu strategi andalan milik Garena. Contoh nyata dari hal ini adalah kerja sama Garena, dengan aktor film laga kawakan asal Indonesia, Joe Taslim, dan menghasilkan sebuah karakter bernama Jota.

Bukan cuma mirip secara penampilan, karakter Jota juga didesain memiliki kemampuan yang mencerminkan seorang Joe Taslim. Karakter Jota di dalam game Free Fire diceritakan sebagai seseorang yang ahli dalam melakukan parkour dan akrobat. Jota memiliki sebuah skill bernama Sustained Raids. Dengan kemampuan tersebut, HP milik Jota akan pulih hingga 40 poin, apabila ia berhasil melakukan kill dengan menggunakan senjata SMG dan Shotgun. Jika aktif, skill tersebut akan cooldown selama 5 detik.

Dalam rilis, Joe Taslim sendiri mengatakan, “setelah melihat popularitas Free Fire secara lokal hingga global, saya senang bukan main ketika dihubungi oleh tim Garena untuk menghadirkan karakter Jota. Menjadi kebanggan tersendiri untuk saya pribadi bisa menjadi model dari karakter lokal pertama ini. Semoga seperti saya, seluruh pemain Free Fire di Indonesia dapat merasa bangga dengan hadirnya karakter lokal Jota di dalam Free Fire.”

Menariknya, walau kerja sama dilakukan dengan insan kreatif lokal, namun karakter yang dihadirkan tersedia untuk pemain secara global. Ini bukan kali pertama Garena melakukan strategi kolaborasi tersebut. Sebelum Free Fire, satu kolaborasi Garena dengan insan kreatif lokal yang cukup menggemparkan ekosistem game dan esports di Indonesia sudah sempat terjadi pada game Arena of Valor.

Kerja sama ini terjadi pada Agustus 2018 lalu, ketika Garena Indonesia menggandeng Lifelike Pictures dan Caravan Studio untuk menghadirkan hero Wiro Sableng ke dalam game Arena of Valor. Dalam game, superhero lokal tersebut hadir dengan nama “Wiro”, bersenjatakan kapak serta memiliki tato “212” yang khas, dan tersedia dapat dimainkan oleh pemain Arena of Valor di beberapa negara.

Di luar Indonesia, Garena Brazil juga sempat menggandeng insan kreatif lokal, yaitu DJ Alok yang menghasilkan sebuah karakter dengan nama yang sama.

 

Juni 2020 – Garena AOV dan Sword Art Online

Bulan Juni 2020, Garena melakukan kolaborasi konten dengan anime Sword Art Online untuk menghadirkan Kirito dan Asuna, dua karakter utama dalam serial animasi tersebut. Namun, tidak seperti Wiro Sableng yang menjadi hero, Kirito dan Asuna hadir sebagai skin bagi hero Allain dan Butterfly di dalam Arena of Valor.

Kolaborasi konten dengan Sword Art Online bisa dibilang sebagai salah satu kerja sama yang besar, mengingat Sword Art Online yang bisa dibilang sebagai salah satu serial animasi Jepang terpopuler. Bukti atas hal tersebut salah satunya terlihat dari Sword Art Online: Ordinal Scale, versi film serial animasi SAO, yang berhasil mencatatkan 2,75 juta penonton pada tahun 2017 lalu.

Bukan cuma menghadirkan Kirito dan Asuna sebagai skin, kolaborasi konten ini juga mengubah banyak elemen di dalam game AOV. Beberapa yang diubah termasuk Lobby Animation, tampilan ketika Anda bertemu lawan main yang diganti dengan tampilan “Link Start” ala Sword Art Online, karakter Yui dari Sword Art Online yang menjadi asisten Anda di dalam game, logo serta tulisan Sword Art Online di tengah-tengah medan tempur Horizon Valley, sampai kehadiran Aincard (latar dunia SAO) sebagai dekorasi di dalam medan tempur.

Serial animasi SAO berawal sebagai sebuah novel yang ditulis oleh Reki Kawahara, pada tahun 2009 lalu. Sword Art Online menceritakan tentang anak remaja yang bertaruh nyawa di dalam game MMORPG, karena kesadarannya terjebak di dalam sebuah teknologi helm Virtual Reaility bernama Nerve Gear. Kisah ini menjadi populer sehingga diadaptasi menjadi serial animasi, yang membuat Sword Art Online menjadi semakin populer lagi bahkan sampai ke luar Jepang.

Kerja sama seperti ini bukan merupakan yang pertama kali bagi Garena dan AOV. Malah, Arena of Valor mungkin bisa dibilang sebagai salah satu yang paling dahulu menghadirkan karakter berlisensi dari ekosistem industri kreatif lain ke dalam game sebagai karakter yang bisa dimainkan. Pada saat awal rilis, Arena of Valor sempat bekerja sama dengan DC Comics untuk menghadirkan beberapa sosok-sosok superhero khas perusahaan penerbit komik asal Amerika Serikat tersebut. Beberapa karakter DC Comics yang hadir di AOV sebagai hero yang bisa dimainkan termasuk, Batman, Superman, Joker, The Flash, dan Wonder Woman.

Seperti saat menghadirkan karakter Jota, kolaborasi konten ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk “merayu” para gamers, terutama gamers dari barat, agar mau mencoba, dan memainkan Arena of Valor. Mengutip laporan Sensor Tower tahun 2018, strategi tersebut ternyata tidak berbuah manis. Diluncurkan Desember 2019, Arena of Valor cuma mendapat 3 juta dollar AS pendapatan, setelah 7 bulan game tersebut hadir di pasar Amerika Serikat.

Mengutip dari GameDaily.biz, Joost van Dreunen Co-Founder SuperData menjelaskan beberapa alasan Arena of Valor kurang berhasil di pasar barat, dan salah satunya adalah ketidakberhasilan karakter DC Comics dalam merayu para pemain game dari barat.

“Pertama, tidak seperti League of Legends, branding Arena of Valor tidak sebegitu kuat di pasar game barat. Kedua, sang rival, Mobile Legends sudah berhasil membangun jumlah penggunanya sebelum AOV rilis. Ketiga, walaupun mereka mencoba mendorong popularitas AOV lewat esports, namun kebanyakan tim yang bertanding di dalam turnamen Pro Series justru tidak akrab dengan khalayak gaming barat. Empat, walaupun mereka menambahkan karakter berlisensi untuk meningkatkan tingkat retensi pemain, namun hal tersebut ternyata tidak berhasil menambahkan jumlah install Arena of Valor.”

 

Juli 2020 - Garena Free Fire dan Money Heist

Sumber: Garena

Kerja sama ini baru saja terjadi beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal 29 Juli 2020 kemarin. Garena kembali melakukan kolaborasi konten yang cukup mengejutkan, dan mengumumkan kolaborasi antara Free Fire dengan Netflix, untuk menghadirkan yang berasal dari serial televisi Money Heist, ke dalam game. Lewat kolaborasi ini, Garena menampilkan dua konten bertemakan Money Heist ke dalam Free Fire.

Pertama, Free Fire menghadirkan sebuah mode permainan baru yang memiliki nama sama dengan nama serial televisi tersebut, yaitu Money Heist. Pada mode permainan Money Heist pemain akan berlomba mengumpulkan uang kertas sebanyak mungkin. Untuk bisa mendapatkan uang kertas, pemain harus mengaktifkan Money Printer, yang posisinya sudah ditentukan di dalam peta permainan. Untuk mengaktifkan Money Printer, pemain diharuskan untuk menduduki area sekitar Money Printer, yang nantinya akan secara otomatis mencetak uang kertas setelah berhasil diduduki.

Selain itu kolaborasi ini juga mengubah beberapa elemen penting di dalam game, terutama pada map Plan Bermuda yaitu perubahan skin parasut dan pesawat, yang diubah menjadi bertema Money Heist. Kolaborasi ini juga menghadirkan skin eksklusif berupa baju jumpsuit merah dan topeng khusus yang menjadi ciri khas dari serial Money Heist.

Kolaborasi ini mungkin bisa dibilang sebagai kolaborasi konten pertama dari Garena Free Fire yang bersifat universal. Mengingat kolaborasi konten sebelumnya, yaitu dengan Joe Taslim dan DJ Alok, cenderung lebih bersifat lokal sehingga kontennya belum tentu dapat dikenali oleh pemain Free Fire dari belahan dunia lain.

Money Heist merupakan serial film asal Spanyol, yang awalnya hanya terbit di televisi lokal dengan nama La casa de papel. Pada Desember 2017, Netflix mengambil hak siar atas serial televisi, dan diberi nama “Money Heist”, yang membuat serial televisi ini menjadi semakin populer secara internasional. Mengutip akun Twitter resmi Netflix, dikatakan bahwa Money Heist telah ditonton oleh 34 juta lebih orang di pekan pertama perilisan part 3 dari serial tersebut.

Bicara soal kolaborasi ini, Christian Wihananto Produser Garena Free Fire Indonesia mengatakan bahwa salah satu alasannya adalah banyaknya unsur kemiripan antara Free Fire dengan Money Heist, baik dari segi karakter atau aksi yang disajikan. Lebih lanjut, Harold Teo Produser Garena juga menjelaskan bahwa jutaan pemain Garena Free Fire juga merupakan penggemar serial Money Heist, dan ingin menyajikan pengalaman tak terlupakan kepada komunitas Free Fire lewat kolaborasi konten tersebut.

Terakhir kali Free Fire sudah mencatatkan 100 juta Daily Active Users di kuartal kedua 2020. Walau belum ada yang mengungkap jumlah pemain Free Fire dari masing-masing kawasan, namun game ini diketahui begitu sukses di negara Brazil. Hal ini terlihat salah satunya lewat kisah sukses LOUD Esports, tim Free Fire asal Brazil, yang berhasil menjadi organisasi esports pertama dengan 1 miliar views di YouTube. Melihat suburnya Free Fire di Brazil, kolaborasi Free Fire dengan Money Heist terbilang cukup masuk akal. Bisa saja, kolaborasi tersebut dilakukan sebagai persembahan Garena terhadap pemain Free Fire di Brazil, mengingat serial Money Heist menggunakan bahasa Spanyol, yang mirip dengan bahasa Portugis yang merupakan bahasa ibu di negara Brazil.

 

Agustus 2020 - Fantasy Town, Air Asia, dan Oppo

Terakhir, dan merupakan kerja sama terbaru yang dilakukan oleh Garena, adalah kerja sama antara Garena dengan Air Asia dan Oppo untuk game Fantasy Town. Diumumkan pada 13 Agustus 2020 kemarin, kerja sama ini sekaligus menjadi cara Garena untuk menyambut kemerdekaan Indonesia. Berbarengan dengan kerja sama ini, Fantasy Town juga menghadirkan konten khas Indonesia berupa bangunan Candi Borobudur dan Monumen Nasional, serta karakter juga kostum yang berasal dari cerita rakyat Indonesia seperti Kabayan, Iteung, hingga Radu.

Bagi Anda yang mungkin kelewatan informasi soal game terbaru, Fantasy Town merupakan game terbaru yang dibesut oleh Garena. Rilis pada 16 Juli 2020, Fantasy Town merupakan game online berbasis farming simulator, dengan berbagai aktivitas di dalamnya mulai dari bercocok tanam, membangun kota impian, petualangan, hingga melawan berbagai Monster. Game tersebut dikembangkan oleh Arumgames, dengan Garena berperan sebagai penerbit atas game tersebut di Indonesia.

Kerja sama Garena dengan Oppo dalam game Fantasy Town menghadirkan konten semacam “lomba 17-an”. Perlombaan tersebut bertajuk SuperStar Lord, yang hadir dalam bentuk mini-game dengan gameplay seperti game Snake zaman dahulu. Pemain akan beradu skor dengan pemain lain di dalam in-gameevent ini. Nantinya, lima pemain dengan skor tertinggi dan berhasil memuncaki leaderboard, akan mendapat hadiah berupa 1 unit Oppo A31.

Sumber: Instagram @fantasytown.id

Sementara itu kerja sama dengan Air Asia berbentuk sayembara media sosial. Dalam kerja sama ini, para pemain Fantasy Town diminta untuk menceritakan tujuan wisata impian mereka bila mendapat tiket pesawat gratis. Setiap pekan ada 5 orang pemenang yang dipilih, dan akan mendapat hadiah berupa Air Asia BIG Points, yang bisa ditukarkan dengan tiket pesawat dan berbagai benefit lainnya.

Ini bukan pertama kalinya Garena Indonesia bekerja sama dengan brand non-endemik. Tahun 2018 lalu, Garena lewat game Arena of Valor sempat bekerja sama dengan Fruit Tea. Kerja sama ini menghasilkan beberapa hal, termasuk turnamen Youth National Esports Competition (YNEC), sampai kemasan Fruit Team khusus bergambar hero Arena of Valor.

Garena lewat AOV juga sudah pernah bekerja sama dengan Oppo. Ketika itu, kerja sama menghasilkan beberapa hal, seperti posisi Oppo sebagai sponsor utama turnamen Battle of Valor, dan hadiah in-game berupa hero dari karakter DC, yang diberikan kepada pemain AOV pembeli smartphone Oppo A5.

Menarik jika melihat beberapa kerja sama dan kolaborasi konten yang dilakukan secara inovatif oleh Garena terhadap game-game besutannya. Walau tidak selalu 100% berhasil, namun strategi seperti ini sedikit banyak menjadi salah satu alasan yang membuat Garena, dan jajaran game yang dibesut olehnya bisa menjadi sebesar seperti sekarang ini.