1. Startup

Koolva Ingin Jadi Marketplace Wisata Lokal Favorit Wisatawan Mancanegara

Telah memiliki 1 juta pengguna, menargetkan melayani lebih dari 5 juta wisatawan asing hingga akhir tahun 2017

Bertujuan untuk menghadirkan paket wisata yang lengkap dan terpercaya di Indonesia, marketplace Koolva didirikan Founder dan CEO Benny Batara. Koolva mengklaim telah berhasil menjadi salah satu platform favorit bagi wisatawan mancanegara yang melakukan kunjungan wisata ke Indonesia. Masih kurangnya layanan paket wisata yang aman dan terpercaya di Indonesia merupakan alasan utama pada akhirnya Benny mendirikan Koolva.

“Koolva didirikan berdasarkan kepercayaan kami bahwa setiap wisatawan mancanegara berhak untuk mendapatkan pengalaman berpetualang di Indonesia, secara aman, terjangkau dan menyenangkan. Hari ini, Koolva secara aktif terus menggali kerja sama dengan penggerak pariwisata lokal, untuk terus mengembangkan dunia pariwisata Indonesia dan membawanya ke pentas dunia,” kata Benny.

Dengan pilihan harga yang terjangkau dan paket wisata yang terpercaya, Koolva ingin memberikan pengalaman terbaik kepada wisatawan asing yang semakin banyak mengunjungi Indonesia. Koolva mengklaim hingga kini pengguna Koolva sudah hampir mencapai 1 juta orang dengan demografi pengguna dari english speaking countries mencapai 45% (Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia), 30% dari Russia dan Eropa, lalu sisanya sekitar 25% berasal dari Asia Pasifik (Vietnam, Jepang, Singapore, Malaysia).

Koolva adalah sebuah platform pengalaman dimana turis asing dapat melakukan transaksi pembelian paket wisata yang diinginkannya. Setiap transaksi yang dilakukan melalui payment gateway koolva akan mendapatkan perlindungan 100% moneyback guarantee, sehingga turis asing juga dapat merasa aman dan terjamin dari aksi penipuan,” kata Benny.

Proses kurasi seller

Untuk memastikan seller, dalam hal ini adalah adalah para pelaku usaha pariwisata di Indonesia (Hotel, Tour Guide, Travel Agent, Yacht Operator, Dive Center), Koolva melakukan proses kurasi yang cukup ketat. Untuk bergabung menjadi seller syaratnya adalah pelaku usaha sudah berpengalaman menjalankan tour untuk orang asing, mampu berbahasa asing, dan lolos seleksi oleh tim kurasi koolva. Keuntungan terbesar menjadi seller koolva diantaranya adalah mendapatkan akses secara global.

“Koolva menerima pembayaran dari 201 negara di dunia mulai dari mata uang negara Albania sampai Zimbabwe. Jadi buyer tidak usah repot mencari Money Changer dan seller juga tidak usah pusing menerima pembayaran, karena nanti mereka akan otomatis menerima transfer dalam bentuk rupiah,” kata Benny.

Menjadi seller di Koolva tidak dipungut biaya apapun, namun setiap transaksinya baru akan dikenakan biaya administrasi senilai 10% dari transaksi yang terjadi. Biaya 10% tersebut baru akan dipotong bila ada produk yang terjual, dan sudah all-inclusive yaitu sudah termasuk biaya perbankan dan lainnya (Mastercard, Visa, JCB, American Express).  Saat ini sudah lebih dari 1300 mitra koolva baik dari dalam dan luar negeri.

Melancarkan kemitraan dengan AirBnB dan Uber

Selain melancarkan kemitraan dengan mitra lokal, Koolva juga secara aktif gencar menjalin kemitraan dengan perusahaan asing seperti AirBnB dan Uber. Kerja sama tersebut dilakukan untuk memudahkan wisatawan asing yang telah terbiasa menggunakan aplikasi tersebut di negara asal dan tentunya Indonesia.

“Kita tahu AirBnb menyediakan kamar bagi wisatawan dunia, dan Uber menyediakan moda transportasi. Maka, kami berfikir mengapa tidak mengkombinasikannya saja, jadi misalkan nginapnya cari di AirBnB, jalan-jalannya dengan Koolva, perginya naik Uber As simple as that. Jadi seller Koolva mendapatkan exposure lebih banyak,” kata Benny.

Dalam waktu dekat Koolva juga rencananya akan melancarkan kerja sama dengan market leader dari Tiongkok yaitu Alibaba dan Wanda. Hal tersebut dilakukan karena Koolva mau mencoba masuk dengan bentuk kerja sama agar setiap seller yang terdaftar di Koolva akan otomatis terdaftar juga di portal pariwisata milik Alibaba dan Wanda Group.

Disinggung tentang siapa investor Koolva saat ini, Benny enggan untuk menyebutkan, secara khusus Benny menegaskan sepanjang kemitraan dengan para investor bisa menghasilkan kolaborasi yang positif, Koolva akan menerima dengan baik penawaran dari investor. Benny menambahkan hingga kini Koolva telah menolak sedikitnya dua investor asing yang tertarik untuk menjadi investor Koolva.

“Kami hanya mau melakukan kerja sama bila itu dapat memberikan keuntungan dan nilai tambah bagi para Seller Koolva. Deal yang mungkin paling dekat akan kami lakukan adalah investasi dari perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara,” kata Benny.

Diharapkan hingga akhir tahun 2017 mendatang Koolva menargetkan bisa melayani lebih dari 5 juta wisatawan asing dan Koolva juga tersedia dalam Bahasa Jepang dan Rusia.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again