1. Startup

Kudonlot Mungkinkan Mengunduh Lagu-Lagu Musisi Favorit Secara Gratis

Musisi menjual lagu-lagunya secara online mungkin sudah bukan hal baru, tapi bagaimana jika mereka memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengunduh lagu favorit secara gratis dan legal? Bagaimana mereka memperoleh pendapatan dari hak kekayaan intelektual tersebut? Kudonlot mencoba menjembatani dua kebutuhan ini, di mana musisi masih bisa mendapatkan perolehan dana dan memberikan akses gratis kepada penikmatnya.

Kuncinya dalam hal ini adalah iklan. Seperti yang disebutkan oleh Kudonlot dalam FAQ-nya, setiap lagu yang hadir di layanan tersebut memiliki sponsor. Sponsor inilah yang memberikan pendapatan bagi musisi (dan Kudonlot sebagai pemilik layanan). Sebagai imbal balik, masyarakat bisa mengunduh lagu tersebut secara gratis dengan "menikmati" iklan yang tersaji, baik yang muncul sebagai pop up maupun yang tertampil di laman musisi tersebut. Tentu saja untuk mengakses semua lagu di Kudonlot, pengguna harus melakukan login terlebih dahulu dengan mengkaitkan profilnya dengan akun Yahoo, Google ataupun Twitter.

Jumlah lagu yang tersedia di Kudonlot sejauh ini masih terbatas. Faktor utama memang bagaimana menyatukan visi dengan musisi dan pengiklan bahwa langkah seperti ini  merupakan salah satu alternatif masa depan pemasaran musik di Indonesia.

Masalah iklan tentu saja tidak mudah. Musisi terkenal misalnya seharusnya dengan mudah bekerja sama dengan pengiklan ber-budget besar, tapi musisi baru dengan jangkauan terbatas mungkin akan mengalami kesulitan untuk melakukan hal yang sama. Di sini penyedia layanan seperti Kudonlot berperan untuk mempromosikan musisi baru dengan lagu-lagu yang menjanjikan bagi para calon pengiklan.

Faktor iklan ini sebenarnya bukanlah hal baru untuk konsep pemasaran lagu di Indonesia. Pandji Pragiwaksono misalnya pernah bekerja sama dengan Acer Indonesia. Album Merdesa-nya diberikan secara gratis dengan perjanjian iklan Acer tertampil (di halaman album) hingga 10.000 pageviews (cerita lebih lanjut bisa disimak di sini). Musisi Adhitia Sofyan juga sempat menggratiskan lagu-lagunya untuk diunduh, meskipun tidak menggunakan konsep sponsor di dalamnya.

Efek penyediaan lagu secara gratis tidak bisa dianggap remeh untuk meningkatkan hype suatu album musik. Di Amerika Serikat sendiri, Justin Timberlake dan Daft Punk sudah melakukan langkah yang mirip dengan bekerja sama dengan penyedia layanan streaming musik dan iTunes, di mana hasilnya luar biasa.

Di Indonesia, potensi monetisasi lagu secara online tentu besar. Sony Music Indonesia baru-baru ini mengumumkan pendapatannya dari iTunes sudah melampaui pendapatan dari Ring Back Tone dan tentu ini merupakan sinyalemen bagus. Semakin mudah masyarakat memperoleh lagu-lagu favorit secara legal, geliat industri pembajakan seharusnya semakin bisa diminimalisir. Yang penting adalah kreativitas insan musik dalam meraih pendapatan di era di mana penjualan kaset dan CD sudah mencapai titik nadirnya.

[Foto: Shutterstock | Hat tip: @widiasmoro]

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again