Langkah-Langkah Mengembangkan Organisasi Esports di SEA | Evolving EVOS #3

Tulisan berseri dari CEO EVOS Esports.

Editorial: Artikel ini adalah artikel kedua, tentang perjalanan EVOS Esports. Anda bisa membaca artikel kedua di tautan ini

Saya tidak rugi apapun dan tidak punya waktu banyak untuk kalah, saya berusaha semaksimal mungkin.

Mengembangkan Merek EVOS

Hal pertama yang saya harus lakukan adalah membangun EVOS menjadi sesuatu yang lebih besar, menjadi sebuah merek ternama. Sejak kesepakatan dengan Traveloka dan Lenovo untuk EVOS Indonesia, namun ini menjadi pertanda bahwa pemilik merek di Indonesia mulai melihat esports sebagai jalan untuk strategi pemasaran mereka. Untuk itu, saya mengambil keputusan untuk berinvestasi di game Mobile Legends dan AOV serta mengambil tim di Indonesia dalam rencana untuk mengembangkan brand EVOS.

Waktu itu, kedua game yang disebutkan di atas mulai mendapatkan popularitas di komunitas gamers, dan hanya tinggal menunggu waktu sampai jumlah penggemarnya semakin besar dan melejit sehingga membuat brand tertarik ke EVOS lagi. Kamu butuh mempersiapkan dan memposisikan diri kami sebagai tim nomor satu di Indonesia. Jika nantinya brand akhirnya melihat potensi esports, maka mereka tau harus mencari siapa untuk bermitra. Menjadi terdepan menjadi sangat penting bagi pertumbuhan EVOS. Saya dan para partner saya melihat geliat brand untuk masuk ke esports, jadi kami berinvestasi untuk merek kami.

Strategi kami cukup sederhana, kami memilih tim amatir terbaik, memberikan mereka fasilitas gaming house untuk berlatih dengan harapan mereka akan bisa memenangkan turnamen lokal. Formula yang sama kami terapkan dengan tim DOTA kami, sambil kembali kami mengembangkan aspek media sosial. Akun Facebook dan Instagram kami mulai bertumbuh cepat; kunci utamanya adalah untuk bisa berinteraksi dengan para fans. Kami merekrut orang hanya untuk membalas pesan yang datang ke akun EVOS serta mereka yang menulis tentang EVOS. Jika fans melihat akun resmi membalas komentar mereka, maka mereka akan memiliki koneksi dengan tim. Lambat namun meyakinkan, EVOS akan menjadi sebuah nama yang akan dikenal.

Membangun Talent

Selama beberapa bulan, EVOS mengalami perjalanan yang cukup seru. Tim AOV baru kami sangat bisa menerima metode yang kami jalankan dan secara pesat menjadi tim terbaik di Indonesia. Tim bisa mengalahkan semua tim Indonesia lain dan menjadi pemenang kompetisi AOV Star League, serta bisa masuk kualifikasi acara AOV World Cup di Los Angeles. Kami mulai merambah internasional.

Di sisi lain, tim Mobile Legends kami tidak mendapatkan kesuksesan. Masalah internal mulai muncul, dan para pemain tidak mau ikut sistem yang kami tentukan. Dari sini akhirnya kami memutuskan untuk mengubah strategi perekrutan pemain, alih-alih hanya merekrut pemain terkenal, kami memilih untuk mencari pemain terbaik yang sedang berkembang dan tumbuh bersama mereka di bawah merek EVOS. Dengan cara ini kami bisa menjaga pengeluaran, karena kami merekrut pemain yang belum terkenal tetapi kami kembangkan untuk menjadi pemain besar lewat strategi media sosial kami yang cukup agresif. Sampai pemain ini menjadi ikon gaming.

Dari sana, dengan menggunakan teori yang sama, kami mulai bekerja dan mencari tim Mobile Legends baru kami. Saya ingat bagaimana saya memandangi leaderboard dari game tersebut, hanya untuk mencari pemain potensial untuk saya rekrut. Ini adalah salah satu contoh kerja keras di dunia esports yang tidak banyak orang tahu, berjam-jam mencari pemain potensial yang mungkin bisa dikembangkan menjadi pemain terbaik. Beruntung bagi EVOS, kami bisa menemukan JessNoLimit dan Oura. Mereka bisa dibilang sebagai talent top di Mobile Legends dengan 80 ribu dan 30 ribu follower, namun kami melihat potensi untuk mengembangkan mereka ke level yang lebih tinggi. Jika EVOS membantu mereka termasuk memasarkan konten yang mereka buat, mereka akan menjadi terkenal. Dan benar saja, setelah beberapa bulan di bawah nama EVOS, mereka menjadi muka dari game Mobile Legends di Indonesia dengan mendapatkan lebih dari 1 juta subsrcibers di YouTube dalam rentang waktu 6 bulan.

Meluaskan Cakupan Bisnis

Tidak terasa 2017 berlalu dengan sangat cepat, saya dan partner saya ingin merestrukturisasi rencana kami kedepan, memposisikan brand EVOS Esports dikenal sehingga sponsor akan melihat kami ketika akan masuk ke ranah esports. Kami berdiskusi sangat panjang untuk aspek ini, bagian mana yang harus menjadi fokus kami? Apakah membangun tim dan menargetkan menang turnamen?

Then, it hit us.

Faktor utama sponsor ingin bekerja sama dengan tim adalah pengaruh yang bisa kami berikan. Sponsor ingin dikenal. Jadi kami harus mengisi ruang tersebut. Kami mulai berfokus pada strategi media sosial kami dengan lebih intens. Peningkatan engagement, peningkatan interaksi dengan fans. Ini mengantarkan kami pada ide untuk mengadakan fan meetup pertama di esports dengan tim Mobile Legend kami.

Itu adalah ide yang hadir secara cepat, tetapi kami berpikir, kenapa tidak mencobanya untuk melihat animo pasar. Kami mungkin bisa mengumpulkan beberapa fans EVOS untuk hadir di acaranya.

Well, kita bilang saja kita salah.

Acara tersebut mengumpulkan begitu banyak orang dan membuat ricuh mall. Kami sampai harus menyewa orang khusus untuk mengontrol massa yang hadir. Suasanya waktu itu sangat epic. Tidak hanya memberikan gambaran seberapa besar EVOS tetapi juga memberikan gambaran besarnya potensi esports di Asia Tenggara.

View this post on Instagram

#EVOSROAR @jessnolimit @ekooju @bassklemens @aprizal_72 @yurinoangkawijaya @evosesports

A post shared by EVOS.ToxiCEO (@ivanysscm) on

Sejak malam itu, kami memutuskan untuk meluncurkan EVS Talents, ini untuk memisahkan sisi ‘pemasaran media sosial’ dengan sisi esports di EVOS. Dengan strategi ini sebagai perusahaan, kami bisa memiliki potensi untuk bertumbuh. Kita tidak hanya akan mentok pada pemain esports saja tetapi memungkinkan kita untuk mendekati konten kreator terkenal dan mengajak mereka masuk di bawah brand EVOS. Meningkatkan pengaruh kami di ranah gaming.

Dengan konsep ini membuat posisi kami siap untuk menghadapi epidemik livestream yang hadir dari perusahaan asal Tiongkok. Waktunya hampir bersamaan dengan layanan streaming seperti Cube dan HUYA berekspansi ke area SEA. Kami tahu bahwa jika hal ini terjadi, uang akan juga hadir bersama dengan ekspansi ini. Kami hanya tidak tahu waktu tepatnya hal itu akan terjadi. Untuk meningkatkan portofolio influencer kami, EVS Talents dengan cepat mengontrak influencer seperti DylandPROS, Ej Gaming dan Warpath. Hal ini memungkinkan kami untuk meningkatnkan pengarug brand EVOS.

Ledakan Layanan Live Streaming

Ini bermula dari sebuah pesan lewat Instagram. Akun EVOS Esports kami menerikan pesan dingin dari HUYA yang menawarkan kemungkinan partnership. Pesan tersebut membuka ide, kami mulai mengeksplorasi kemungkinan lain dengan platform streaming. Kami mencari deal yang lebih baik dan mencoba bernegosiasi dengan Twitch untuk kemitraan livestream.

Twitch setuju untuk memberikan sejumlah pemasukan per bulan, yang sebenarnya sebuah kesepakatan yang menguntungkaan. Partner EVOS juga mau utnuk mengambil kesepakatan tersebut. Tetapi EVOS ingin mencoba lebih jauh lagi, mungkin kami bisa mendapatkan sedikit lebih keuntungan, lalu kami mencari kesepakatan lain. Setelah beberapa waktu, kami bertemu dengan Nimo dan pada akhirnya berhasil mendapatkan deal yang besar dengan mereka. Kami memutuskan untuk bekerja sama dengan Nimo. Kesepatakan ini memungkinkan EVOS Esports menjadi tim di SEA yang pertama kali mendapatkan revenue tahunan lebih dari 1 juta USD, sebuah batu loncatan yang sangat tinggi bagi EVOS.

Semua ini bisa terjadi karena kami tidak hanya diam menunggu sesuatu untuk terjadi. Jika kami memutuskan untuk menunggu kesepakatan dengan Twitch, kami mungkin akan kehilangan kesempatan besar dengan Nimo dan kehilangan pendapatan yang sangat besar. Kondisi ini juga bisa diterapkan di berbagai peluang bisnis lainnya, Anda harus selalu mengerti nilai dari bisnis Anda dan jangan puas dengan kesepakatan pertama yang datang ke meja Anda. Ingatlah untuk selalu melalukan survei dan melihat kondisi sekitar, siapa tahu, Anda bisa mendapatkan deal yang lebih baik. Seperti halnya EVOS.

To Infinity & Beyond

Sementara di Indonesia buku finansial perusahaan mulai terlihat lebih baik; di Vietnam, sistem kami mulai menemukan hasil. Tim League of Legends, yang hampir pernah akan gagal masuk kualifikasi VCSA, kini mulai meraja di seluruh Vietnam. Mereka berhasil finis pada musim berjalan VCSA dengan skor 12-1 serta menang ajang Vietnam Championship, masuk kualifikasi Mid-Season Invitationals, sebuah ajang turnamen internasional League of Legends yang menghadirkan tim-tim hebat dari selurut dunia untuk berkumpul dan bertanding.

Tim kami bermain secara fenomenal selama turnamen dan mengalahkan nama besar di esports seperti Team Liquid dan Fnatic. EVOS mulai mendapatkan perhatian. Waktu itu bersamaan dengan waktu ketika Travis Gafford mewawancara saya tentang perkembangan esports di Vietnam, dan di situ saya mulai menyadari potensi dari EVOS Esports sebagai brand global.

Dengan sukses di Vietnam, lalu kesepakatan Nimo serta tim LoL memberikan hasil baik di MSI Paris, perkembangan baik hadir ke EVOS. Saya ingin melanjutkan tren baik perkembangan yang terjadi dan bahkan ingin bergerak lebih besar lagi. Kami tidak bisa berhenti terus berkembang karena jika kami puas dengan apa yang telah kami punya, kompetitor kami akan mulai mengejar.

Selanjutnya, Thailand.

Bersambung ke tulisan berkutnya.

Tulisan berseri ini adalah tulisan tamu dan ditulis oleh Ivan Yeo – Chief Executive Officer dan co-founder EVOS Esports. Tulisan asli dalam bahasa Inggris pertama kali dimuat di laman LinkedIn Ivan Yeo. Publikasi dan terjemahan dilakukan tim Hybrid dan telah mendapatkan izin penulis.