16 February 2015

by Yoga Wisesa

Lensa Kontak Ini Mampu Perbesar Penglihatan Hingga Tiga Kali

Jutaan penderita gangguan penglihatan di dunia bermimpi agar ada solusi praktis untuk mengatasi penyakit mereka. Sejauh ini mereka cuma mengandalkan kacamata atau lensa kontak sebagai jalan keluarnya. Dan belum lama, ilmuwan berhasil ciptakan alat alternatif buat pengidap kerusakan mata sekaligus memberikan kemampuan a la superhero.

Dibuat oleh Eric Tremblay, divice tersebut dihadirkan dalam bentuk lensa kontak dan dipamerkan dalam ajang American Association for the Advancement of Science. Fungsinya sama seperti produk sejenis: membantu melihat lebih jelas. Bedanya, pengguna dapat memperbesar gambar hingga hampir tiga kali, berbekal teknologi garapan DARPA (Defence Advance Research Projects Agency). Hebatnya lagi, Zoom in ataupun zoom out dikendalikan hanya melalui kedipan.

Agar bekerja sempurna, lensa kontak harus dipasangkan dengan kacamata pintar khusus. Bentuk device sedikit lebih besar dari contact lens biasa, dan dibagian tengah terdapat bagian teleskop aluminium sebagai penghubung ke kacamata. Rata-rata orang berkedip 12.800 kali dalam satu hari. Dan tugas smartglass ialah membedakan mana kedipan refleks dan mana yang dimaksudkan untuk memperbesar.

Begini cara kerjanya: bagian tengah lensa membiarkan cahaya masuk. Lalu cincin cermin mungil di sekeliling area itu memantulkan cahaya, kemudian memperbesar pandangan, seolah-olah melihat melalui teropong. Nah, kacamata berguna untuk mengendalikan sudut cahaya yang masuk ke lensa.

Info menarik: Google Kembangkan Lensa Kontak Penghitung Kadar Gula Darah

Ketika 'filter' di kacamata mengarahkan cahaya tepat ke tengah-tengah lensa, tidak ada yang berubah pada penglihatan kita. Namun saat ia difokuskan pada cincin teropong itu, pandangan pengguna jadi lebih besar 2,8 kali. Lalu bagaimana perangkat mengenali refleks dan perintah zoom? Refleks membuat mata berkedip bersamaan bukan? Jawabannya, kedipan mata kanan akan memperbesar tampilan, dan kedipan mata kiri segera mengembalikan ke view normal.

Menurut Tremblay, device buatannya bisa menjadi pemecahan problema yang menimpa banyak orang, terutama penurunan daya pandang mata terkait umur - padahal awalnya teknologi dikembangkan untuk fungsi militer. Jika berhasil disempurnakan, maka tersedianya lensa kontak canggih ini akan membawa angin segar bagi 285 juta orang pengidap gangguan penglihatan.

Target sang ilmuwan selanjutnya adalah menciptakan versi yang lebih ringan dan tidak kaku, supaya mata lebih mudah 'bernafas'. Varian awal tersebut sudah aman serta nyaman dikenakan, tapi baru cocok dipakai orang-orang dengan kornea berukuran besar.

Sumber: EPLF.ch.