30 March 2016

by Yoga Wisesa

Lewat Tablet i7, Advan Coba 'Selamatkan' Mata Anda

Sedikit berbeda dari metode penyaring blue light yang ada di sejumlah handset, Advan mengusung pendekatan hardware.

Penurunan penjualan tablet disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, smartphone berlayar lebar terbukti menjadi opsi lebih populer. Kedua, frekuensi pembelian tablet lebih sedikit dibanding saudara kecilnya itu, user cenderung tidak terlalu sering meng-upgrade. Meski demikian, satu produsen asal Indonesia masih melihat kesempatan untuk bermanuver di ranah ini.

Dalam presentasinya, marketing director Advan Tjandra Lianto memberikan sebuah argumen. Inovasi teknologi seperti virtual reality berbekal mobile device memang sangat menggoda, apalagi melihat tingginya antusiasme konsumen. Namun banyak orang lupa hal paling mendasar dari pemakaian gadget: apakah produk memberi dampak buruk bagi tubuh, terutama mata? Itulah alasan Advan meramu dan memperkenalkan i7.

Advan i7 adalah tablet lokal pertama berteknologi filter sinar biru 'Eye Pro'. Dan sedikit berbeda dari metode penyaring blue light yang ada di sejumlah handset, Advan mengusung pendekatan hardware. Mereka membubuhkan lapisan nano optical film di layar demi mengurangi level radiasi hingga 40 persen. Dalam skenario penggunaan jangka pendek, fitur tersebut meminimalisir rasa lelah pada mata. Tapi tentu saja nano optical film juga memiliki manfaat jangka panjang.

Pertimbangan Advan ternyata terkait dengan ketergantungan konsumen pada internet. Berdasarkan data Nielsen, 73 persen orang Indonesia mengakses internet selama kurang lebih tiga jam sehari. Dan rata-rata, kita melihat layar device - entah apakah TV, smartphone, PC atau tablet - selama lebih dari dua jam. Durasi itu membuat mata terekspos pada visible light, termasuk blue light yang berbahaya.

Sinar biru memiliki panjang gelombang paling tinggi energi, antara 380 sampai 500nm, tiga kali lebih kuat dari sinar matahari. Ia merupakan pemicu bermacam-macam masalah kesehatan, misalnya mengganggu jam natural tubuh, serta menimbulkan gejala-gejala kelelahan mata seperti sulit fokus, mata kering dan iritasi, pengelihatan kabur, serta pusing. Jika terus menerus terpapar, blue light mengakibatkan kerusakan permanen.

Semua orang berpotensi terkena efek negatifnya, tapi anak-anak di bawah 10 tahun dan orang dewasa di atas 45 tahun-lah yang paling rentan terhadap radiasi blue light. Padahal faktanya, di rentang usia inilah intensitas penggunaan tablet tergolong cukup tinggi. Umumnya, mereka memakai tablet untuk bermain, membaca, menyaksikan video atau menikmati app hiburan. Berkat nano optical film, Anda tidak usah cemas saat harus bercengkrama dengan perangkat bergerak selama lebih dari dua jam.

Tjandra juga bilang, menjaga generasi muda dan anak-anak dari bermacam-macam bahaya akibat penggunaan  berlebihan ialah tanggung jawab kita. Secara tertulis ia menyampaikan, sudah tiba saatnya bagi produsen untuk menyiapkan device yang bersahabat bagi mata.

Membahas sisi lebih teknis, Advan menyematkan layar TN seluas 7-inci di i7 dengan resolusi 1024x600. Dari penuturan Tjandra, nano optical film tidak memengaruhi tingkat kecerahan display, bahkan kabarnya, teknologi tersebut malah meningkatkan ketajaman gambar. Namun menjawab pertanyaan saya, ia tak menyangkal bahwa filter blue light menyebabkan output menjadi sedikit lebih kuning.

Penampilan luar Advan i7 terbilang sederhana. Tubuhnya terbuat dari plastik, dengan bingkai hitam mengelilingi layar, dan dua tombol fisik ditempatkan di sisi kanan. Buat mengakses dua slot SIM card dan microSD, Anda tinggal melepas penutup di bagian bawah. Agar tidak licin saat dipegang, produsen menambahkan tekstur mirip sarang lebah di punggung tablet.

Spesifikasi Advan i7 berada di kelas entry-level. Tablet ini berjalan di OS Android 5.1 Lollipop, dibekali prosesor quad-core 1GHz, GPU Mali 720, RAM sebesar 1GB dengan penyimpanan internal 8GB yang bisa Anda perluas sampai 32GB, ditenagai baterai 2.500mAh. i7 mendukung jaringan 4G, dilengkapi konektivitas berupa Wi-Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.0, GPS dan USB OTG. Kamera 5-megapixel di belakang serta 2-megapixel di depan juga terasa sebagai sekedar pelengkap.

Namun Advan memang tidak perlu menyematkan hardware canggih di sana, karena target konsumen tablet ini ialah para user belia (antara balita sampai 15 tahun), sebagai medium buat menikmati app-app edutainment. Bagi pengguna dewasa, i7 tetap optimal untuk membaca artikel atau berita, serta menonton.

Tentu saja, Anda tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak untuk memiliki Advan i7 'Eye Pro'. Tablet dijajakan di harga Rp 1,3 jutaan. Bersamaan dengan peluncuran i7, Advan turut memulai kampanye #LoveYourEyes di sosial media - sebuah usaha meningkatkan kesadaran khalayak akan bahaya sinar biru yang dihasilkan oleh perangkat bergerak.