1. Startup

Live.me Ramaikan Pasar "Entertainment Live Streaming" di Indonesia

Menjadi debut setelah kehadiran kantor operasional Cheetah Mobile di Jakarta

Aplikasi live video streaming berbasis media sosial Live.me resmi memulai debutnya di Indonesia. Produk besutan Cheetah Mobile ini meyakini bahwa kesuksesannya di pasar Amerika Serikat, berhasil memfasilitasi 20 juta pengguna, akan turut berdampak signifikan di pasar Indonesia.

Dalam rangka penyesuaian dengan regulasi yang ada, SVP Product Live.me Yuki He menyatakan bahwa akan ada pembatasan konten dengan mesin pemantau yang aktif setiap hari. Didukung tim pemeriksa konten, pihaknya akan menjamin tidak ada siaran bersifat negatif melalui platform tersebut.

"Saya bisa mengatakan bahwa konten tidak layak dilarang secara tegas dalam aplikasi Live.me. Upaya ini juga untuk mematuhi ketentuan pemerintah, serta untuk menciptakan aplikasi inovatif yang dapat menyajikan konten positif bagi para pengguna, khususnya di Indonesia."

Pihak Live.me juga menyatakan komitmen kuat dalam menyediakan wadah kreativitas untuk netizen di Indonesia, salah satunya dengan membuka kesempatan kerja sama luas dengan pemangku kepentingan dan pemain di industri ini untuk membangun pasar Indonesia.

"Dengan dukungan masyarakat lokal, kami akan pastikan bahwa kami dapat menyediakan sebuah aplikasi komprehensif yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kegiatan sosial media mereka," ujar Yuki He.

Bagi Live.me, Indonesia merupakan sasaran investasi untuk produk berbasis live streaming. Menurut laporan terbaru Ericsson Mobility Report, satu dari lima pengguna smartphone di Amerika Serikat menyatakan tertarik untuk menyiarkan video secara langsung. Sementara di pasar Indonesia potensinya dua kali lebih besar. Dalam 12 tahun ke depan, peminat aplikasi ini di Indonesia diklaim akan terus bertumbuh pesat.

"Indonesia adalah salah satu negara sasaran investasi kami untuk mengembangkan platform ini. Kami sangat senang dapat menghadirkan Live.me beserta konten-konten video kreatif bagi pengguna di Indonesia," ungkap Yuki He.

Selain layanan utama live streaming, Live.me juga memiliki fitur menyerupai game seperti leaderboards, dalam berbagai level, yang dapat dimainkan dengan para penyiar video lain, sambil merekam hal menarik dan membagikannya di akun media sosial mereka. Melalui aplikasi ini, Live.me juga menawarkan para broadcaster cara sangat praktis untuk siaran secara langsung menggunakan fitur-fitur unik seperti beautification dan blocking tools.

Diawali dengan kehadiran Cheetah Mobile di Indonesia

Sebelumnya pernah diberitakan terkait dengan pembukaan kantor operasional Cheetah Mobile di Jakarta, tepatnya pada bulan Mei 2015. Kala itu perusahaan pengembang aplikasi utilitas ponsel pintar tersebut dalam ekspansinya merencanakan untuk mencari rekanan bisnis lokal. Sejak saat itu Cheetah Mobil memang sudah memandang bahwa Indonesia akan menjadi salah satu fokus pemasaran produk terbesarnya.

Sebelumnya terkait dengan produk, fokus Cheetah Mobile di Indonesia ialah bekerja sama dengan pabrikan OEM (Original Equipment Manufacturer) di Indonesia mengembangkan solusi berkaitan dengan perangkat lunak mobile. Setidaknya ada empat hal yang menjadi visinya kala itu di Indonesia. Pertama, yaitu untuk berkolaborasi dengan produsen smartphone lokal guna menyediakan performa yang lebih baik di perangkat ponsel.

Kedua, berkolaborasi dengan pengembang lokal, khususnya untuk membangun hubungan dengan pelaku e-commerce dan para pengembang aplikasi, termasuk juga berencana untuk menanam investasi di startup lokal. Rencana ketiga yakni untuk dapat berkolaborasi dengan venture capital, operator lokal, dan juga para startup lokal. Terakhir, untuk dapat berbagi pengalaman CM di industri internet seluler dengan local audience.

Pemain Entertainment Live Streaming semakin ramai Indonesia

Sebelum Live.me, sudah ada aplikasi sejenis yang beredar di kalangan pengguna Indonesia, sebut saja Bigo Live, Nanolive, Cliponyu dan lain sebagainya. Bahkan layanan serupa juga mulai digunakan lewat layanan media sosial ala Instagram atau Facebook, yang menawarkan pengalaman live serupa, namun dengan konsep berbeda. Dari sisi aksesibilitas, jika membandingkan antara pemain vertikal di layanan live streaming apa yang ditawarkan hampir serupa. Pembedanya kini pada konten yang coba ditawarkan dan menjadi khas dari aplikasi tersebut.

Kendati entertainment live streaming masih banyak mendapatkan stigma negatif (berkaitan dengan konten di dalamnya), seiring dengan pengetatan aturan yang dilansir kini layanan tersebut sudah dianggap wajar oleh pengguna, khususnya kalangan millennials.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again