7 April 2017

by Yoga Wisesa

Mana yang Pas Untuk Anda, Xiaomi Redmi Note 4 atau Redmi 4X?

Xiaomi kembali menawarkan produk-produk dengan rasio harga versus performa paling miring.

Pelepasan Redmi 1S di 2014 menandai dimulainya kiprah Xiaomi di nusantara, namun baru di bulan Februari 2017 kemarin sang produsen Tiongkok bisa lebih lega bermanuver di tanah air. Dalam event yang dihadiri oleh Menkominfo Rudiantara itu, Xiaomi dengan bangga mengumumkan bahwa satu perangkat mereka, Redmi 4A, sudah diproduksi di Indonesia.

Dengan terpenuhinya TKDN, terbuka jalan lebar bagi Xiaomi untuk membawa produk lain mereka ke tanah air. Selain itu, produsen bisa menekan harga lebih jauh lagi. Kita juga tahu bahwa proses distribusi dari device-device tersebut dibantu oleh Erajaya. Lalu Xiaomi turut menggandeng Telkomsel sebagai partner bundling.

Dan dipembukaan Mi Fan Festival di tanggal 5 April 2017 kemarin, Xiaomi meluncurkan lagi dua handset 'buatan Indonesia', yaitu Redmi Note 4 dan Redmi 4X. Seperti biasa, Xiaomi ini lagi-lagi menawarkan produk dengan rasio harga versus performa paling miring, disiapkan buat memenuhi dua jenis konsumen: Note 4 ialah pewaris Note 3, phablet ekonomis berperforma tinggi, sedangkan Redmi 4X ialah smartphone 5-inci, versi lebih canggih dari 4A.

Satu hal yang mungkin jadi kendala buat konsumen terletak pada harganya: kedua smartphone ini dijajakan di angka yang tak jauh berbeda. Lalu mana yang pas untuk Anda? Simak artikel hands-on ini buat memudahkan Anda menentukan pilihan.

Redmi Note 4

Anggota terbaru keluarga phablet Note Xiaomi ini diungkap perdana di bulan Agustu 2016, mampir di India, sebelum akhirnya mendarat di Indonesia. Setidaknya ada empat faktor yang jadi andalan Note 4: desain, kapasitas baterai, performa kamera, dan pemanfaatan system-on-chip anyar Qualcomm.

Redmi Note 4 adalah handset berlayar 5,5-inci bertubuh unibody dengan dimensi 151x76x8,5mm. Di Indonesia, Xiaomi menyajikan dua pilihan kombinasi warna, yakni punggung emas ber-frame putih dan hitam. Area samping punggungnya dibuat melengkung agar serasi dengan layar 2.5D demi menonjolkan kesan premium dan ramping - sisi tertipisnya cuma 5mm.

Dalam proses desain Note 4, Director of Product Management Donovan Sung menjelaskan bahwa Xiaomi berkiblat pada prinsip simetri. Arahan tersebut diterapkan pada penempatan modul kamera, flash LED, sensor sidik jari, dua garis aluminium di bagian punggung atas dan bawah, sensor inframerah dan port audio di atas, serta grille speaker dan port USB di bawah.

Saya melihat ada perbedaan dari penyajian tiga tombol sentuh kapasitif di Note 4 dan Note 3. Tombol menu utama Note 3 dibekali LED, namun bagian ini tidak menyala di Note 4 (juga sewaktu handset sedang di-charge), mungkinan karena absennya komponen LED.

Note 4 diotaki oleh chip Qualcomm Snapdragon 625, SoC pertama di kelasnya yang mengusung teknologi 14nm FinFET. Performanya lebih tinggi dari generasi 28nm, tetapi lebih hemat tenaga. SoC berisi prosesor octa-core Cortex-A53 berkecepatan 2GHz, dipadu RAM 3GB, flash memory 32GB (dapat diekspansi hingga 128GB via microSD), dan ditenagai baterai 4.100mAh. Anda bisa menyematkan dua kartu SIM, dan kedua slotnya mendukung jaringan 4G.

Di segmen fotografi, Xiaomi mengandalkan sensor BSI CMOS 13Mp f/2.0 yang dibantu PDAF dan dual flash LED di kamera utama. Kamera mampu merekam video full-HD di 30fps, atau HD di 120fps. Lalu buat selfie, Anda bisa menggunakan kamera 5Mp f/2.0 di depan yang ditunjang fitur Smart serta Pro Beautify.

 

Redmi 4X

Seperti Redmi 4A, 4X disiapkan bagi Anda yang lagi mencari smartphone terjangkau tanpa perlu berkompromi soal performa. Redmi 4X diumumkan di awal Maret kemarin bersamaan dengan Mi 5C, dan sejumlah elemen desain di Note 4 dapat Anda temukan di sana - membuat penampilan 4X jauh lebih atraktif dibanding 4A.

Redmi 4X kembali menyuguhkan layar 5-inci beresolusi high-definition (720p), namun Anda tak lagi ditawarkan wujud balok membosankan yang ada di Redmi 4A. Konsumen dihidangkan tubuh unibody ramping dengan dimensi 39,2x70x8.7mm dan bobot 150g. Mirip Note 4, display-nya merupakan tipe 2.5D, kemudian sisi samping punggungnya melengkung. Layout tombol kapasitif dan mekanik sama seperti di Redmi 4A, bahkan modul kamera juga berada di lokasi serupa. Bedanya, 4X punya sensor sidik jari.

Kemiripan dengan Redmi Note 4 tak berhenti pada desain saja. Ukuran baterai Redmi 4X, RAM dan penyimpanan internalnya juga sama, masing-masing: 4.100mAh, 3GB RAM dan 32GB ROM. Bedanya ada pada system-on-chip. 4X memanfaatkan Qualcomm Snapdragon 435, berisi prosesor octa-core Cortex A-53 1,4GHz dan GPU Adreno 505. Spesifikasi ini kabarnya diracik buat menyalip Samsung Galaxy J5 dan Asus ZenFone 3 Max.

Setup kamera utama di Redmi 4X lagi-lagi membuntuti Note 4. Di belakang ada kamera bersensor 13Mp dan lensa f/2.0, ditunjang fitur PDAF serta flash LED. Kamera depannya juga bersensor 5Mp, dengan aperture f/2.2. Kedua kamera tersebut dapat merekam video full-HD.

 

Opini...

Menakar dari perspektif desain dan ukuran, Redmi 4X awalnya mencuri perhatian saya. Lebar layarnya tidak terlalu besar untuk diselipkan di kantong celana (dan saya sangat menyukai warna hitamnya). Namun di harga yang tak jauh berbeda dari Note 4, 4X mempunyai resolusi layar dan spesifikasi lebih rendah. Seandainya saja device dilengkapi panel FHD dan chip Snapdragon 625, saya bahkan tak keberatan jika Redmi 4X dijual di harga setara Note 4.

Redmi Note 4 telah tersedia di tanggal 5 April kemarin di jaringan distribusi TAM dan Erafone, sedangkan Redmi 4X akan dipasarkan mulai tanggal 21 April 2017; smartphone dijajakan seharga Rp 2,4 juta dan Rp 2,1 juta. Selisihnya hanya Rp 300 ribu.

Telkomsel kabarnya siap menawarkan program bundling dengan memberikan kartu SIM gratis dan paket data 14GB cukup dengan mengeluarkan Rp 59 ribu per bulan.