1. Startup

Mandiri Capital Segera Rilis Dua Dana Kelolaan Baru Tahun Depan

Miliki saham minoritas di Gojek, saat exit dari Moka

Mandiri Capital Indonesia mengumumkan dua fund baru yang akan mereka kelola pada tahun depan, yakni Mandiri Venture Fund dan Indonesia Impact Fund. Keduanya memiliki target segmen yang berbeda dan disebutkan sudah memiliki investor yang bertindak sebagai LP.

“Bermain di ekosistem startup ini harus punya dana kelolaan yang cukup, dengan track record selama lima tahun berinvestasi di startup fintech, kita bisa memberikan return yang multiple. Jadi kami yakin bisa mulai mengelola dana tidak hanya dari Bank Mandiri saja,” terang CEO MCI Eddi Danusaputro saat konferensi pers hari jadi MCI ke-5, Rabu (25/11).

Proses pengumpulan LP untuk Mandiri Venture Fund sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu dengan target dana sebesar $100 juta. Akan tetapi, meleset dari target yang diinginkan karena terdampak pandemi.

Menurut Eddi, debut fund ini akan menjadi pembuka buat MCI untuk mengelola lebih banyak fund ke depannya yang datang dari high net worth individual (HNWI), family offices, dan sebagainya.

Sementara, Indonesia Impact Fund (IIF) ditargetkan dapat menghimpun dana $25 juta. IIF dikelola bersama APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia. Khusus fund ini sedikit berbeda, karena lebih menitikberatkan pada investasi startup yang fokus menciptakan dampak lingkungan dan sosial yang merujuk pada lima tujuan dalam sustainable development goals (SDG).

Kelima tujuan tersebut adalah pengentasan kemiskinan, layanan kesehatan yang terjangkau, pendidikan yang berkualitas dan mudah diakses, peningkatan partisipasi perempuan, dan kota berkelanjutan dan perumahan yang terjangkau.

Dia mengungkapkan startup yang punya semangat SDG sebenarnya ada banyak, tapi kebanyakan tidak berjiwa startup. Kondisi ini menimbulkan tantangan baru, bagaimana mereka menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan berkesinambungan yang memiliki bisnis.

Kendati demikian, ia mengaku sudah memiliki beberapa calon perusahaan yang sedang diincar, meski tidak disebutkan lebih lanjut mengenai detailnya.

“Banyak social entrepreneur yang baru memikirkan bisnisnya belakangan karena mereka lebih dahulu fokus menciptakan impact sosial. Tapi kami sudah menyusun matriks bagaimana mereka bisa berbisnis.”

Perjalanan lima tahun MCI

MCI telah berinvestasi dengan total nilai Rp1 triliun kepada 14 startup sejak berdiri pada lima tahun lalu. Ada tiga subsektor fintech yang dimasuki MCI, yakni p2p lending, pembayaran, dan solusi bisnis. Melalui rangkaian investasi ini, MCI telah mendorong berbagai inovasi dan sinergi dengan Mandiri Group, seperti penyaluran modal ke lebih dari puluhan ribu segmen UMKM, dari sektor bisnis konvensional hingga pertanian.

More Coverage:

Posisi ekuitas perusahaan berada di kisaran Rp1,8 triliun dan aset sebesar Rp2 triliun per September 2020. Diklaim capaian ini menempatkan MCI berada di posisi terbesar pertama untuk ekuitas dan kedua untuk aset dibandingkan pelaku modal ventura lainnya di Indonesia.

Dalam jajaran 14 portofolio startup MCI, menariknya muncul nama Gojek. Eddi menuturkan, perusahaan sudah full exit dari Moka saat diakuisisi penuh oleh Gojek. Sebagai gantinya, perusahaan mendapat imbal hasil dalam bentuk dana tunai dan saham minoritas di Gojek. Portofolio lainnya yang sudah exit adalah Cashlez saat IPO pada Mei 2020.

“Semakin terjadi investasi dan divestasi, ekosistem startup dan VC akan semakin sehat,” tutupnya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again