Mapan Tak Sekadar Platform “Social Commerce” untuk Ibu Pedesaan
Mapan Arisan diluncurkan sejak 2015. Kini mengklaim memiliki 250 ribu agen
Sektor e-commerce adalah mesin utama penggerak berbagai inovasi digital, mulai dari pembayaran, logistik, hingga pemberdayaan UMKM. Namun, isu pemerataan masih melekat bagi negara berkembang, seperti Indonesia yang memiliki ribuan pulau, menjadi cikal bakal lahirnya konsep social commerce.
Menurut Research and Markets (2021) dan Alpha JWC Ventures & Kearney (2021) seperti yang disusun DSInnovate dalam laporan “Social Commerce Report: Digitizing the Second-Tier Cities”, pangsa pasar di segmen ini mencapai $8,6 miliar pada 2022 dengan pertumbuhan CAGR per tahunnya sebesar 55%. Diprediksi segmen ini akan tumbuh $86,7 miliar pada 2028 mendatang dengan CAGR 47,9%.
Segmen social commerce yang menargetkan pengguna di kota tier dua dan tiga ini diprediksi pertumbuhan ekonomi digitalnya akan meningkat hingga lima kali lipat pada 2025 mendatang. Kota-kota di luar kota metropolitan juga akan menjadi kontributor GDP dengan angka 3-5% pada 2030, atau senilai $46-77 miliar.
Already have an account? Login
Not ready to subscribe yet? Purchase and access this article
Subscribe to keep reading and get unlimited premium article access with all subscription benefit
Subscribe and get:
- Access to premium article
- Download paid research
- Premium newsletter
- Ads free
Choose your subscription period:
Rp 150,000 /month
Pay for a month
- Rp 450,000
Rp 350,000 /quarter
Pay for 3 months
- Rp 1,800,000
Rp 1,033,000 /year
Pay for a year
Sign up for our
newsletter