9 November 2016

by Yoga Wisesa

Masalah Teknis Paksa GoPro Tarik Semua Unit Drone Karma

Problem tersebut produsen temukan dalam sejumlah kasus, di mana Karma tiba-tiba kehilangan tenaga sewaktu terbang.

Karma ialah drone videography pertama dari pakarnya action cam. Meski baru diluncurkan, keinginan GoPro untuk menggarap produk ini sudah terdengar sejak 2014 saat mereka diketahui berdiskusi dengan DJI, dan selanjutnya 3DR. Kedua upaya negosiasi itu gagal. Akhirnya GoPro memutuskan buat menggarap drone mereka sendiri, memulai pengembangannya di pertengahan 2015.

Pelepasan drone konsumen tersebut boleh dibilang cukup sukses. GoPro Karma terjual sebanyak kurang lebih 2.500 unit. Namun secara mendadak, sang produsen mengumumkan rencana untuk menarik semua produk yang telah dipasarkan, alasannya adalah mereka telah menemukan masalah pada tenaga, menyebabkan drone mati ketika dioperasikan. Setelah GoPro membenahinya, mereka baru akan menjualnya kembali.

Dari penjelasan GoPro, problem tersebut mereka temukan di sejumlah kasus, di mana Karma tiba-tiba kehilangan tenaga sewaktu terbang. Bersama Consumer Product Safety Commission Amerika Serikat dan FAA, GoPro saat ini masih melangsungkan investigasi. Dan jika Anda merupakan salah seorang pemilik Karma, GoPro telah menyediakan instruksi untuk memperoleh refund (via Best Buy maupun GoPro.com).

Beberapa hal penting lain turut GoPro jabarkan di bagian FAQ. Bahkan jika Karma milik Anda bekerja normal, produsen tetap meminta konsumen untuk berhenti menggunakan dan mengembalikannya. Penarikan sebetulnya hanya berlaku buat unit drone, tapi jika Anda membeli paket bundel bersama action cam Hero5 dan Karma Grip, semuanya harus dipulangkan dengan lengkap agar bisa mendapatkan refund secara penuh. Selain itu Anda juga dipersilakan mengembalikan seluruh aksesori Karma yang sudah dibeli.

Sayangnya, GoPro menekankan bahwa konsumen tidak dapat menukarkan Karma yang cacat dengan unit baru sewaktu tersedia nanti, mereka hanya bisa mendapatkan pengembalian berupa uang. Hal ini mengindikasikan belum yakinnya GoPro kapan tepatnya Karma akan dirilis kembali. Kabar gembiranya, sejauh ini belum ada laporan kerusakan properti ataupun korban luka akibat Karma.

Via Wall Street Journal, juru bicara Consumer Product Safety Commission menyampaikan bahwa mereka tidak mengatur kebijakan mengenai pengembalian uang, namun memang CPSC-lah yang memerintahkan GoPro buat menarik semua unit Karma. Federal Aviation Administration sendiri selaku otoritas penerbangan sipil AS belum memberikan komentar. Di negara itu, pemilik drone wajib mendaftarkan perangkatnya ke FAA.

Dijual seharga US$ 800, Karma adalah upaya GoPro melebarkan sayapnya ke ranah aerial videography. Drone ini dilengkapi berbagai fitur unik dan controller berlayar sentuh.

Sumber: GoPro.