25 April 2017

by Glenn Kaonang

Mastercard Biometric Card Adalah Kartu Kredit dengan Sensor Sidik Jari Terintegrasi

Ukurannya sama persis seperti kartu kredit biasa, tapi Anda tak perlu lagi menandatangan atau mencantumkan nomor PIN

Sidik jari dikenal sebagai fitur paling unik dari manusia. Begitu uniknya, bahkan pasangan kembar identik pun tidak mungkin sama sidik jarinya. Maka dari itu, wajar apabila sidik jari akhirnya dimanfaatkan sebagai pembukti identitas, dan kemajuan teknologi biometrik memungkinkan kita untuk mengamankan smartphone menggunakan sidik jari.

Potensi penggunaan sidik jari sebagai pembukti identitas sejatinya paling kelihatan saat membicarakan mengenai transaksi elektronik. Menempelkan ibu jari pada sensor jauh lebih praktis ketimbang menandatangani atau mencantumkan nomor PIN, dan di saat yang sama sidik jari juga jauh lebih aman.

Pandangan ini rupanya diamini oleh Mastercard. Saat ini mereka sedang menguji teknologi baru dimana kartu debit atau kartu kredit bisa ditanami sensor sidik jari. Tujuannya tidak lain dari memberikan kemudahan dalam melakukan otorisasi pembayaran ketimbang harus mencantumkan nomor PIN selagi menutupi tangan Anda dari lirikan-lirikan nakal di sekitar.

Dimensi Mastercard Biometric Card sama persis dan tidak lebih tebal dari kartu kredit biasa / Mastercard

Dari luar Mastercard Biometric Card ini tidak ada bedanya dengan kartu kredit biasa. Dimensinya juga tidak lebih tebal, hanya saja di ujung kanan atasnya tampak kotak kecil tempat dimana sensor sidik jarinya tertanam. Satu kartu bisa menyimpan data untuk dua jari, tapi keduanya harus milik Anda seorang.

Menariknya, pemilik toko tidak memerlukan mesin khusus untuk bisa menerima pembayaran dengan Biometric Card. Asalkan mesinnya bukan yang model gesek, melainkan yang bisa dimasuki kartu dari bawahnya, pembeli bisa membayar dengan Biometric Card.

Menurut Engadget yang menyaksikan demonstrasinya, proses pembayaran menggunakan Biometric Card berlangsung secara instan; tidak ada delay saat kartu membaca sidik jari pemiliknya. Hal ini dikarenakan semua informasinya telah tersimpan dalam kartu, dan bukan dalam server bank terkait.

Mastercard berencana merilisnya secara global pada akhir 2017, tapi konsumen masih harus menunggu keputusan masing-masing banknya / Mastercard

Pun demikian, proses untuk mendapatkan kartunya mungkin bakal lebih ribet, mengingat pengguna diwajibkan untuk datang ke bank guna merekam informasi sidik jarinya pada kartu sebelum kartu tersebut bisa digunakan di seluruh dunia.

Untuk sekarang, Mastercard baru mengujinya di Afrika Selatan guna mengambil kesimpulan apakah teknologi ini bisa meningkatkan kenyamanan sekaligus keamanan dalam bertranskaksi. Rencana ke depannya, Biometric Card bakal dirilis secara global pada akhir 2017, akan tetapi konsumen masih harus menunggu bank-nya masing-masing mengadopsi teknologi baru ini.

Sumber: Engadget dan Mastercard.