Masuk Dalam Fortune Global 500, Xiaomi Kian Agresif di Ranah Smart Home

Walaupun belum menyeluruh, Xiaomi sudah menyiapkan 'dasar-dasar penting' dalam membangun sistem automasi di rumah.

Saat mendarat di Indonesia, saya masih ingat bagaimana Xiaomi mencoba menekankan bahwa mereka bukan sekadar produsen smartphone tapi juga perusahaan software. Namun kini kita tahu Xiaomi lebih dari itu. Ada banyak barang elektronik yang mereka sediakan, termasuk produk-produk home appliance. Dan sejak beberapa tahun silam, brand dari Beijing ini juga mulai menapaki ranah smart home.

Tepat di tanggal 29 Juli kemarin, Xiaomi mengumumkan bahwa mereka menjadi perusahaan termuda yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 dan mengucapkan terima kasih pada dukungan seluruh pihak di Indonesia. Country head Steven Shi selaku head of Southeast Asia menjelaskan bagaimana Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar dan mengungkapkan kembali komitmen perusahaan untuk 'menyediakan berbagai produk teknologi inovatif' di sini.

Sedikit mengenai Xiaomi di daftar Fortune Global 500: Perusahaan kabarnya menempati urutan ke-468 dengan pendapatan sebesar US$ 26.443,5 juta, dan Xiaomi hanya butuh waktu sembilan tahun untuk bisa sampai di sana. Segera setelah sambutannya usai, Steven Shi mengarahkan awak media buat menyimak tema besar berikutnya yang ingin Xiaomi angkat: smart home.

 

Smart home

Istilah rumah pintar mengacu pada tempat tinggal yang mengusung sistem automasi. Sistem ini biasanya mengatur pencahayaan, temperatur, aspek hiburan, perabotan elektronik, sampai keamanan. Walaupun sangat tersegmentasi akibat begitu banyaknya vendor, ranah smart home terus berkembang. Kabarnya, pasar home automation mencapai nilai US$ 5,77 miliar di tahun 2013 dan diperkirakan mampu menyentuh US$ 12,81 miliar di 2020.

Terkait smart home, Anda mungkin sudah familier dengan solusi yang Xiaomi tawarkan. Sang produsen sudah lama menawarkan integrasi antara sensor pintu/jendela, smart bulb, alarm, sampai automasi perangkat pemurni udara. Semua hal ini dijelaskan lebih detail di acara media gathering kemarin.

Xiaomi memang belum menghadirkan solusi smart home secara total di Indonesia, namun beberapa perkakas sudah mereka siapkan agar kita bisa mulai membangun sistem automasi. Tapi sebelum memulai semua itu, kita terlebih dulu perlu menentukan apa yang ingin dicapai dengan penerapan smart home: apakah untuk menyederhanakan rutinitas sehari-hari atau buat fungsi pengawasan?

 

Untuk memulainya

Buat membangun sistem automasi di rumah,  pertama-tama Anda membutuhkan set Mi Smart Sensor. Di dalam paketnya terdapat unit control hub, motion sensor, sensor pintu dan jendela serta wireless switch. Mi Control hub bisa diibaratkan sebagai otak dari ekosistem smart home, merupakan pusat dari segala kemampuan pintar yang memungkinkan perangkat bisa saling terhubung serta mempersilakan Anda melakukan berbagai pengaturan.

Selanjutnya via aplikasi Mi Home di perangkat bergerak, kita bisa mengustomisasi warna LED, menentukan ringtone, serta mengakses sensor dan perabotan pintar lain dari jarak jauh.

Rangkaian sensor pintu atau jendela juga punya peranan penting di skema rumah pintar Xiaomi. Misalnya, mereka dapat memberi tahu Anda jika ada pintu/jendela yang terbuka; atau Anda bisa memerintahkan agar unit pemurni udara mati atau beroperasi di mode rendah tenaga begitu pintu/jendela terbuka demi menghemat listrik.

Untuk kebutuhan pengawasan, Xiaomi turut menyertakan Mi Motion Sensor. Perangkat ini memanfaatkan inframerah serta lensa polyolefin buat mendeteksi gerakan orang ataupun peliharaan. Ia dirancang agar bisa diletakkan di mana saja, dapat berkerja jadi alarm serta mengaktifkan suatu perabotan tertentu secara otomatis.

Satu lagi bagian yang tak kalah penting adalah Mi Wireless Switch. Alat mungil ini terdiri dari tombol yang fungsinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan - contohnya menyala-matikan semua perangkat pintar di rumah - dan kita bisa menaruhnya di mana saja (jadi jangan sampai hilang). Mi Wireless Switch dapat langsung bekerja tanpa proses setup.

 

Perabotan pintar Mi di Indonesia

Ada beberapa produk pintar Xiaomi yang sudah bisa dibeli secara resmi di Indonesia, di antaranya adalah Mi Bedside Lamp (Rp 700 ribu), Mi LED Desk Lamp (Rp 500 ribu), Mi Induction Heating Rice Cooker (Rp 1,3 juta), Mi Smart Kettle (Rp 560 ribu), Mi LED Smart Bulb (Rp 300 ribu), Mi Home Security Camera 360 (Rp 600 ribu), Mi Robot Vacuum (Rp 4,5 juta), serta tentu saja Mi Smart Sensor Set (Rp 1 juta).

Jantung dari Mi Bedside Lamp ialah pencahayaan berbasis LED RGB. Itu artinya Anda bisa memilih 16 juta warna lebih dan kustomisasinya dapat dilakukan langsung dengan sentuhan jari. 'Lampu tidur' ini tersambung via koneksi Bluetooth 4.2 atau Wi-Fi ke smartphone, kemudian ia juga kompatibel ke layanan Amazon Alexa serta Google Assistant.

Mi LED Desk Lamp punya karakteristik yang berbeda dari Bedside Lamp. Anda diperkenankan mengatur temperatur warna dari 2700K ke 5600K - biasanya warna kekuningan lebih bersahabat bagi mata saat membaca. Lampu ini bebas efek flickering, menyuguhkan empat variasi mode, kompatibel ke Alexa dan bisa diakses via Mi Home dan Google Assistant.

Mirip Bedside Lamp, Mi LED Smart Bulb turut menyajikan opsi 16 juta warna lebih serta mempersilakan kita untuk meredupkan cahaya dan mengubah 'suhunya'. Semua pengaturan bisa dilakukan sepenuhnya via aplikasi Mi Home, dan ia tak memerlukan hub eksternal agar dapat beroperasi.

Mi Smart Kettle mampu menjaga temperatur hingga 12 jam. Di mode warm, Anda bahkan bisa menentukan suhu air secara spesifik. Berbicara aspek teknis, Smart Kettle dibekali lapisan baja anti-karat 304, memanfaatkan desain dua lapis agar tidak mudah melepuh, dan mampu menampung air sebanyak 1,5-liter.

Sesuai namanya, Mi Home Security Camera 360 1080 adalah kamera pengawas dengan poros putaran 360 derajat dan melihat keadaan sekitarnya di resolusi full-HD. Kamera pintar ini mampu memberi tahu Anda ketika mendeteksi gerakan serta efektif saat bekerja di kondisi temaram. Lagi-lagi, pengendalian bisa dilakukan sepenuhnya via app Mi Home di smartphone.

Mi Induction Heating Rice Cooker merupakan satu-satunya perangkat yang tidak disambungkan ke Mi App di sesi demo kemarin karena alasan keamanan. Singkatnya, rise cooker pintar ini mampu menanak nasi untuk jenis/resep masakan berbeda. Dan karena memanfaatkan teknik induksi, distribusi panas jadi lebih merata dan bumbunya jadi lebih menyerap.

Mi Robot Vacuum ialah alternatif yang jauh lebih terjangkau iRobot Roomba atau Dyson 360 Eye dan ia tidak kalah cerdas. Rangkaian sensor yang dimilikinya memungkinkan robot pembersih ini mendeteksi keadaan di sekitarnya dan merencanakan rute, serta otomatis akan kembali ke docking ketika tugasnya beres. Tentu saja Anda dapat mengendalikannya secara manual lewat app.