1. Startup

MatahariMall Yakin Bisa "Menjuarai" Pasar Indonesia

Eksekusi skema O2O dengan lebih matang, menyediakan aplikasi mobile, menargetkan ekspansi ke pasar regional

Di bawah naungan Lippo Group, MatahariMall dibesarkan menjadi sebuah pemain raksasa di industri ini. Dengan nilai investasi yang terbilang “wah” pada awal perkenalannya beberapa bulan silam, kini MatahariMall siap menguasai seantero Nusantara. Salah satu cara yang ditempuh dalam memasyarakatkan layanannya adalah memasang e-Locker di berbagai tempat bekerja sama dengan Popbox.

MatahariMall yang baru saja beroperasi sekitar satu-dua bulan belakangan ini mengklaim memiliki 1200 merchant terdaftar dalam layanannya. Tak gentar dengan kehadiran pemain lain yang telah lebih dulu memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia, MatahariMall yakin memiliki peluang yang sama untuk bisa menjuarai pasar Indonesia.

“Peluncuran ini memiliki penempatan waktu yang tepat. Jika terlalu dini akan membakar dana lebih besar, sementara jika terlalu telat kami akan kehilangan momentum. Tak hanya itu, kami berangkat dari tim yang kuat dan memiliki pengalaman terbaik di bidangnya sehingga tidak perlu meraba-raba lagi untuk melakukan penetrasi ke market. Kami sudah paham medannya,” ucap CEO MatahariMall Hadi Wenas ketika ditemui DailySocial semalam (9/9).

Untuk merealisasikan ambisinya menguasai Indonesia, MatahariMall turut merangkul para UKM seperti kebanyakan online marketplace lain. Hadi Wenas juga memberikan catatan mengenai inovasi-inovasi gila dari timnya sebagai skema yang akan menghadirkan pengalaman baru berbelanja secara online nantinya.

“Inovasi tidak harus menunggu suatu perusahaan menjadi besar, tetapi justru bisa dimulai sejak awal seperti kami. Tim kami menjalani serangkaian eksperimen yang cenderung gila belakangan ini. Berhasil atau tidak urusan belakangan, yang penting kami coba,” paparnya.

MatahariMall tak cukup puas hanya sebagai sebuah mall online saja. Bersama Chairman MatahariMall Emirsyah Satar, Hadi sepakat untuk mengembangkan bisnisnya sebagai salah satu roda penggerak perekonomian bangsa yang mampu diperhitungkan. Untuk itu tak hanya dibutuhkan bisnis yang profitable, tetapi juga turut aktif di asosasi seperti idEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia) untuk ikut membangun ekosistem bersama.

Perihal aplikasi mobile, Hadi menyatakan telah memilikinya dalam dua platform, Android dan iOS. Sementara ini aplikasi tersebut sedang dalam proses testing dan penyempurnaan. Dikatakan bahwa akan ada fitur tambahan MatahariMall yang hanya tersedia dalam aplikasi tersebut.

Kuasai Indonesia sebelum ekspansi

Tak muluk-muluk, MatahariMall menargetkan pasar realistis yang sebenarnya memiliki tantangan yang justru lebih besar yakni seantero Indonesia. Namun bukan berarti pihaknya lekas puas, Emirsyah Satar tidak menutup kemungkinan akan go global.

“Kami harus realistis bahwa pasar Indonesia memang sulit dipenuhi. Setelahnya nanti kami jelas akan menyasar pasar regional, bahkan global. Tapi yang bisa saya sampaikan sekarang ialah kami akan fokus di Indonesia terlebih dahulu,” ucapnya.

Guna mendukung gagasan tersebut, MatahariMall selaku pionir konsep O2O (online to offline) akan mendistribusikan fasilitas eLocker yang tersebar di beberapa lokasi untuk mengambil barang yang telah dipesan di MatahariMall. Skema ini terjalin atas kerjasama MatahariMall dan Popbox yang nantinya akan mengambil tempat di gerai-gerai Matahari seluruh Indonesia. Banyaknya eLocker yang tersedia akan disesuaikan oleh besarnya sebuah gerai Matahari.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again