20 July 2016

by Glenn Kaonang

Memahami Tren Penggunaan Smartphone di Indonesia Berdasarkan Usia

Semua aktif di media sosial, tetapi para muda-mudi lebih sering bermain game, sedangkan yang tua-tua mengecek email

Tua ataupun muda, kebanyakan pasti mempunyai smartphone-nya masing-masing. Usia memang tidak bisa dijadikan sebagai patokan utama, akan tetapi seringkali kita bisa menebak motif pemakaiannya berdasarkan umur sang pengguna. Contoh: para muda-mudi biasanya lebih sering bermain game, sedangkan yang tua-tua biasanya lebih fokus ke pekerjaan, seperti mengecek email misalnya.

Inilah yang ditemukan oleh DI Marketing yang belum lama ini mengadakan survei online dengan 1.500 pengguna smartphone di Indonesia. Tujuan mereka tentu saja untuk memahami pasar smartphone di tanah air, tapi di sisi lain kita bisa mengamati datanya dari sudut pandang yang sedikit berbeda.

Pertanyaan pertama yang perlu dijawab adalah, apakah usia pengguna berpengaruh pada merek ponsel yang mereka gunakan? Berdasarkan data DI Marketing, rupanya tidak terlalu. Di Indonesia, Samsung, Xiaomi dan Asus adalah tiga merek ponsel yang paling banyak digunakan oleh pengguna dari berbagai kalangan usia.

Samsung, Xiaomi dan Asus adalah tiga merek ponsel yang paling banyak digunakan di Indonesia / DI Marketing

Yang cukup menarik adalah bagaimana pandangan masyarakat – paling tidak di sekitar saya – yang menyatakan bahwa "HTC adalah ponselnya orang tua-tua" ternyata tidak meleset. Dari data di atas, tampak bahwa HTC cuma dimiliki oleh 1 persen pengguna berusia 30 tahun ke atas saja.

Pengguna Xiaomi adalah yang merasa paling terpuaskan dan paling loyal terhadap brand / DI Marketing

Singkat cerita, Samsung masih menguasai pangsa pasar smartphone tanah air setelah beberapa tahun. Kendati demikian, pabrikan asal Korea Selatan tersebut tidak boleh terlalu cepat berbangga. Pasalnya, pengguna Xiaomi adalah yang merasa paling terpuaskan dan paling loyal terhadap dengan ponsel dan brand-nya.

Baterai cepat habis adalah kekecewaan utama konsumen tanah air terhadap ponselnya, tidak peduli mereknya apa / DI Marketing

Terlepas dari itu, baterai yang cepat habis rupanya menjadi alasan nomor satu mengapa konsumen merasa tidak puas dengan ponselnya. Alasan ini berlaku untuk ketiga merek paling top di atas. Di sisi lain, dua kriteria utama smartphone yang paling diprioritaskan oleh konsumen adalah kapasitas RAM dan storage internal.

Kriteria yang diprioritaskan konsumen Indonesia dalam membeli smartphone / DI Marketing

Lalu sampailah kita pada pertanyaan yang paling penting, kegiatan apa yang paling sering dilakukan oleh pengguna smartphone berdasarkan usianya? Rupanya pengguna ponsel tanah air paling getol mengakses media sosial dan chatting, tidak peduli usianya berapa.

Kegiatan yang paling sering dilakukan pengguna smartphone tanah air berdasarkan usianya / DI Marketing

Pun begitu, masih ada kegiatan-kegiatan tertentu yang istilahnya paling populer di kalangan usia tertentu. Untuk usia 18 tahun ke bawah, gaming-lah kegiatan yang dimaksud, sedangkan usia 18 - 25 tahun lebih memilih mendengarkan musik atau menonton video, apalagi mengingat sekarang semakin banyak layanan streaming yang tersedia.

Usia 25 - 30 tahun kerap memakai ponselnya untuk memotret atau mengakomodasi hasrat narsisnya, plus berbelanja online. Di atas 30 tahun, tampaknya pemakaian smartphone kian serius dimana mayoritas menggunakannya untuk mengecek email.

Makin tua usia pengguna makin condong untuk memiliki lebih dari satu smartphone / DI Marketing

Data ini juga mendukung data lain dimana konsumen yang lebih tua biasanya lebih mungkin memiliki lebih dari satu smartphone; satu untuk kebutuhan pribadi, dan satu lagi untuk kebutuhan kerja misalnya.

Jika Anda ingin mengetahui hasil surveinya lebih dalam, silakan kunjungi langsung situs DI Marketing.

Via: eMarketer. Gambar header: Smartphone via Pixabay.