9 October 2015

by wiku

Mencoba Lumia 950 dan Microsoft Display Dock di Ajang TechDays 2015

Sejak tanggal 6 sampai tanggal 8 kemarin adalah hari yang cukup istimewa bagi Microsoft, baik global maupun untuk wilayah Indonesia. Tanggal 6 malam (waktu Indonesia) telah diperkenalkan berbagai perangkat dan teknologi baru dari Microsoft dan sejak tanggal 7 sampai 8 Oktober kemarin, di Jakarta digelar acara TechDays 2015.

Microsoft 'Baru'

Bagi saya sendiri, dan juga mungkin sebagian besar pembaca Trenologi, acara peluncuran produk dan teknologi oleh Microsoft di ajang Microsoft Device Event sendiri memberikan sebuah suasana baru, terutama bagi pendekatan Microsoft atas teknologi serta produk yang dirilis.

Sebenarnya sejak Windows 8 dirilis, ada sedikit harapan dalam diri saya agar Microsoft kembali menjadi keren, live tile, desain modern membawa warna baru bagi produk mereka, Meski perjalanan tidak terlalu mulus, kini dengan Windows 10 Microsoft mencoba untuk kembali menghadirkan perubahan, yang bisa jadi lebih monumental.

Nuansa openness yang dibawa begitu kental, tidak hanya dari acara Microsoft sendiri, dengan menghadirkan integrasi serta keterbukaan dengan platform lain, namun kita juga terkejut ketika dalam acara Apple Event kemarin, perwakilan Microsoft hadir di panggung untuk mendemokan aplikasi mereka yang mendukung perangkat Apple.

Nuansa keterbukaan ini juga sedikit disinggung dalam acara keynote di acara TechDays di Jakarta kemarin, selain itu di panggung pengunjug juga melihat ada produk Apple dipajang sebagai perangkat untuk demo, yang tentu saja jarang atau bahkan tidak bisa kita lihat sebelumnya.

Memikat hati konsumen yang kini telah dibanjiri oleh produk Android dan tentu saja Apple bisa jadi akan menjadi momen penting bagi Microsoft. Persaingan semakin keras, kalau tidak ada hal 'keren' baru yang diperlihatkan maka konsumen tidak akan tertarik. Nah, dari rilis perangkat terbaru yang diperkenalkan kemarin, ada dua perangkat cukup menarik yang juga ikut dipamerkan di acara TechDays 2015. Kebetulan saya juga ikut mencoba serta melihat demo beberapa fitur yang disediakan.

Dua perangkat itu adalah Lumia 950 serta Microsoft Display Dock. Pembaca TRL mungkin sudah membaca tentang spesifikasi serta tampilan dari Lumia 950. Perangkat anyar dari Microsoft yang memberikan standar baru dari perangkat Lumia. Sebenarnya bagi saya Lumia 950 XL lebih menarik, setidaknya dari desain tampilan kamera belakang serta prosesor yang lebih mumpuni, namun sepertinya yang akan hadir di Indonesia terlebih dahulu adalah Lumia 950, jadi pada saat demo hanya smartphone ini yang tersedia.

Satu lagi perangkat yang menarik untuk dicoba adalah Microsoft Display Dock, seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya, perangkat ini memungkinkan smartphone Lumia 950 dan 950 XL untuk difungsikan sebagai 'desktop'. Dengan fitur Continuum, Anda bisa mencolokkan Lumia 950 ke dock dengan USB Type-C, colokkan layar dengan HDMI port yang tersedia, hubungkan dengan mouse plus keyboard dan voila, Anda bisa mengakses berbagai aplikasi universal yang ada di smartphone lewat layar.

Lumia 950

Dari sisi penampilan, smartphone ini sebenarnya mengingatkan pada berbagai seri Lumia sebelumnya, misalnya Lumia 640, casing yang bisa dilepas dengan tampilan seperti ditempelkan ke body ponsel. Saya sendiri sebenarnya lebih menyukai desain Lumia 925 atau Lumia 930 alih-alih seri x40 atau x50, karena lebih terasa premiumnya. Menjadi smarthone terbaru dari seri Lumia, dengan sistem operasi baru serta berbagai fasilitas yang disematkan, saya merasa desain body Lumia 950 ini terasa kurang keren.

Meski demikian, grip dan kenyamanan genggaman disediakan oleh Lumia 950, ringan serta bagi mereka yang pernah memiliki perangkat sejenis, berbagai tombol akan terasa familiar, tombol volume, power dan shutter untuk akses cepat aplikasi camera berada di bagian samping.

Saya memang tidak terlalu lama mencoba perangkat ini, hanya mencoba merasakan desain dan grip dari smartphone dan sedikit tampilan OS-nya, karena Windows 10 Mobile yang ada masih preview jadi bukan yang tahap final. Sempat juga mencoba kamera yang ada dan hasilnya cukup baik, tentu saja karena di atas kertas smartphone ini cukup mumpuni dengan spesifikasi cukup tinggi.

Lumia 950 hadir dengan layar 5.2 inci (2.560 x 1440 - 564 ppi) dan menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 808 (enam inti - 1800 MHz), kamera belakang 20 MP dan depan Full HD 5 MP sudut lebar. Kemampuan rekam video 4K dan baterai 3000 mAh, lalu RAM 3GB dan memori internal 32GB + slot up to 200 GB. Smartphone ini juga memiliki teknologi yang memungkinkan perangkat untuk tetap ada dalam kondisi dingin, dual SIM serta smartphone juga telah mendukung jaringan 4G.

Microsoft Display Dock

Dukungan spesifikasi yang tinggi dari Lumia 950 berhubungan dengan perangkat kedua yang akan dibahas yaitu Microsoft Display Dock. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman penggunaan desktop dengan berbekal perangkat smartphone.

Display Dock yang ada dihubungkan dengan Lumia 950 dengan USB Type-C. Dalam perangkat demo yang saya coba, layar dihubungkan lewat port HDMI, untuk supply power menggunakan adaptor sendiri layaknya ponsel. Keyboard dan mouse terbuhubung secara wireless (meski ada penjelasan pula bahwa keyboard dan mouse non nirkabel tetap bisa digunakan dengan mencolokkan ke slot yang ada di bagian belakang dock). Slot ini bisa digunakan juga untuk modem, clicker wireless atau perangkat lain yang mendukung, sedangkan bagian depan dock hanya tersedia colokan USB Type-C saja untuk menghubungkan ke perangkat Lumia 950.

Display Dock ini memungkinkan pengguna untuk mengakses masing-masing perangkat, bekerja dengan Microsoft Office di layar (up to 1080p) dan secara bersamaan mengakses aplikasi atau fitur di smartphone. Fitur ini disokong oleh Continuum yang juga menjadi salah satu keunggulan yang ditonjolkan dalam Windows 10.

Meski tidak bisa mencoba dalam waktu yang cukup lama, karena dua perangkat ini dipajang bersama dengan beberapa perangkat Lumia lain di lokasi umum sehingga banyak orang lain yang juga ingin mencoba, namun setidaknya saya mendapatkan gambaran tentang bagaimana Lumia dan Display Dock ini bisa saling mendukung untuk menciptakan pengalaman 'komputer dalam saku'.

Aplikasi yang di-highlight saat demo tentu saja aplikasi Office milik Microsoft. Anda bisa membuat presentasi, mengolah dokumen dengan kombinasi dua perangkat ini, tidak perlu lagi laptop atau desktop PC. Aplikasi yang bisa digunakan adalah aplikasi universal, artinya aplikasi yang didesain baik untuk mobile atau pun untuk dekstop di lingkungan Windows 10. Berbagai aplikasi bawaan Microsoft sudah mendukung hal ini.

Bagaimana dengan game? Asalkan aplikasi itu merupakan aplikasi universal maka kita bisa memainkannya di layar. Jika aplikasi atau game bukan merupakan aplikasi universal maka Anda hanya bisa menggunakan aplikasi tersebut di smartphone-nya saja tidak bisa diteruskan untuk diakses lewat desktop.

Kombinasi Lumia dan Display Dock ini juga memungkinkan penggunanya untuk menikmati dua kegiatan komputasi secara bersamaan. Anda bisa mengakses aplikasi tertentu di layar dengan tetap menggunakan smartphone seperti biasa, misalnya melihat SMS. Dalam sesi demo, tim dari Microsof menampilkan kemampuan kombinasi dua perangkat ini, menonton film di layar dan disaat bersamaan mengakses Cortana. Film akan otomatis masuk dalam kondisi pause ketika Cortana memberikan jawaban.

Dari sisi tampilan, pengalaman yang didapatkan pada desktop juga cukup familiar, dalam arti tidak membingungkan. Ada tombol 'windows' di bagian kiri untuk mengakses menu utama, ada tombol untuk mengakses menu ponsel di bagian kanan bawah. Jadi tampilannya seperti kombinasi antara pengalaman penuh desktop dengan tampilan Windows 10 Mobile di perangkat Lumia. Untuk koneksi sendiri, jika membutuhkan jaringan internet maka Anda bisa menggunakan jaringan operator yang ada di ponsel atau WiFi yang ada di ruangan.

Dukungan Hardware

Microsoft Display Dock memang bekerja secara baik dengan dukungan perangkat keras yang ada di Lumia 950 dan 950 XL. RAM yang dibutuhkan minimal 2GB, lalu prosesornya pun harus mendukung (Lumia 950 menggunakan prosesor Qualcomm® Snapdragon™ 808 enam inti dengan RAM 3 GB dan 950 XL menggunakan delapan inti).

Dukungan lain yang dibutuhkan tentu saja harus berjalan dengan OS Windows 10 dan satu hal lagi yang juga memaksimalkan kinerja adalah sistem liquid cooling yang membantu perangkat untuk tidak cepat panas. Untuk sambungan kabel dari Lumia ke dock juga harus menggunakan USB Type-C. Dijelaskan pula saat mengajukan pertanyaan di booth, untuk mode wireless bisa juga menggunakan Miracast, sayang saat demo skenario ini tidak dicoba.

Overall Experience

Di atas kertas Lumia 950 adalah smartphone dengan spesifikasi yang mumpuni, kamera, display serta jeroan dari perangkat mendukung untuk kinerja berat, dibuktikan dengan fasilitas Continuum yang terhubung ke Display Dock. Tentu saja membutuhkan hands-on yang lebih lama serta sistem operasi Windows 10 Mobile yang versi final (bukan preview) untuk melihat dan merasakan pengalaman penuh. Tapi untuk kesan awal, Lumia 950 bisa menjadi magnet baru untuk menggoda penikmat gadget memiliki smartphone ini.

Microsoft Display Dock yang dikombinasikan dengan Lumia 950 serta fitur Continuum juga memberikan nuansa baru yang bisa menggoda penikmat gadget. Meski bukan hal baru kita bisa mengakses file smartphone dari dekstop namun menjadikan smartphone sebagai perangkat utama komputasi tanpa memerlukan lagi PC lain yang digabungkan dengan aplikasi dari Microsoft tentunya menjadi sebuah pengalaman yang menarik.

Tentu saja, sistem operasi serta aplikasi buatan Microsoft menjadi kata kunci yang menjadikan daya tarik utama, setidaknya untuk saat ini karena Microsoft akan membutuhkan dukungan aplikasi universal yang lebih banyak untuk membuatnya semakin menggoda.

Tapi setidaknya, image bahwa kita bisa bekerja (mengolah dokumen termasuk akses file dari layanan cloud) dengan aplikasi Microsoft menggunakan smartphone tetapi dengan pengalaman layaknya dekstop bisa jadi daya tarik bagi para die hard Microsoft app user yang bekerja dalam lingkungan mobile tetapi tetap membutuhkan kerja dalam lingkungan desktop.

Pertanyaan selanjutnya tentu saja akan masuk ke ranah harga, jika Display Port bisa dijual dengan harga yang menarik alias tidak mahal (menurut gosip sih dalam kisaran 1-2 juta rupiah), tentu saja ini akan menjadi daya tarik tambahan bagi konsumen.

Dari laman Lumia yang ada, sepertinya Microsoft akan menyediakan Lumia 950 dulu untuk pasar tanah air, strateginya bisa jadi seperti yang sudah-sudah, melihat animo konsumen lalu jika bagus baru akan menghadirkan versi 950 XL. Untuk Display Dock sepertinya akan hadir bersamaan dengan Lumia 950, bisa juga ada program paket khusus untuk mendapatkan dua perangkat sekaligus.

Untuk waktu ketersediaan, kemungkinan tidak akan jauh dengan ketersediaan global bulan depan, atau bahkan mungkin bisa jadi bersamaan, yang pasti sebelum tutup tahun. Harga sendiri akan tergantung nilai tukar rupiah, namun dari pengumuman resmi Lumia 950 akan dijual dengan harga $549, dan untuk Display Dock, belum ada harga resmi.

PS: Dear Microsoft, jika saja Surface Pro 4 dan Surface Book dibawa ke acara TechDays 2015 kemarin, setidaknya untuk demo, kami penikmat gadget akan histeris. :D