3 December 2015

by Yoga Wisesa

Mendarat di Indonesia, Fitur Unik Samsung Gear S2 Dijanjikan Bisa Membantu Keseharian Anda

Samsung Gear S2 tidak ditujukan buat kalangan konsumen tertentu, dan diklaim dapat mempermudah hidup siapapun yang menggunakannya.

Sebuah produk wearable akan jadi ideal jika produsen bisa menemukan keseimbangan antara fungsi dan desain. Menurut riset Gfk Tech Trend 2015, teknologi saja tidak lengkap tanpa memperhitungkan faktor fashion serta penampilan. Aspek inilah yang Samsung tekankan saat mempresentasikan keluarga smartwatch baru mereka di acara peluncurannya di Indonesia.

Beberapa bulan selepas pengenalannya di awal September, Samsung Gear S2 akhirnya resmi menapakkan kakinya di nusantara. Sang raksasa consumer electronics asal Korea Selatan itu menerangkan, Gear S2 merupakan hasil dari inovasi yang berkelanjutan, dan mereka yakin smartwatch akan menjaga brand tetap memimpin pasar wearable. Samsung tidak menargetkan kategori konsumen secara spesifik, S2 dijanjikan 'siap menemani konsumen di berbagai aktivitas'.

Samsung Gear S2 ditawarkan dalam dua opsi model, yaitu standard dan Classic. Ditakar dari kapabilitas, keduanya ditopang hardware dan fitur serupa. Variasi sengaja diambil demi menarik perhatian preferensi konsumen berbeda: khalayak peminat rancangan modern serta simpel, atau mereka yang lebih menyukai tema timeless layaknya arloji.

Samsung bilang, Gear S2 ialah smartwatch berbingkai lingkaran dengan bezel berputar pertama. Pendekatan ini bukan cuma bagian dari bumbu desain, tetapi diusung sebagai pendukung navigasi konten, dikombinasikan bersama UI melingkar. Smartwatch tersambung ke handset lewat Bluetooth serta Wi-Fi. Sewaktu terkoneksi, Gear S2 akan memunculkan notifikasi kalender, email, berita, panggilan telepon, dan dapat jadi medium membaca ataupun membalas pesan.

Panel layar seluas 1,2-inci di sana menyuguhkan resolusi 360x360-pixel dengan 302ppi. Device berjalan di sistem operasi Tizen, dibekali prosesor dual-core Pega-W 1GHz, RAM 512MB, memori internal 4GB, dan mengambil tenaga dari baterai 250mAh. Samsung mengklaim produk itu sanggup aktif selama dua sampai tiga hari dalam 'pemakaian standard', dan tetap yakin penambahan jumlah app tidak akan terlalu banyak memengaruhi daya tahannya.

Kedua smartwatch mempunyai ketebalan 11,4-milimeter. Tipe standar sedikit lebih lebar dibanding Classic (42,3x49,8mm versus 39,9x43mm), dan sekitar lima-gram lebih berat (bobot Classic: 42g). Gear S2 biasa memanfaatkan strap karet, lalu Samsung membubuhkan strap kulit pada Classic. Khususnya di tipe terakhir ini, ukuran strap dan panjang engsel sengaja disesuaikan supaya sama seperti jam tangan biasa sehingga kita mudah menggonta-gantinya.

Di ajang tersebut, Samsung mengajak para tamu undangan buat menjajal segala kemampuan Gear S2, dari mulai untuk keperluan profesional, olahraga, serta penggunaan sehari-hari. Ketika dikenakan di pergelangan tangan, S2 betul-betul terasa seperti arloji. Kombinasi bobot ringan dan desain sederhana memastikan smartwatch nyaman dipakai. Tali kulitnya lentur, dan Samsung menjamin bagian itu awet serta tidak gampang rusak.

Tapi bagaimana soal komponen intinya? Untuk pemakaian normal, jam tangan akan sering sekali terbentur. Seberapa kuatkah smartwatch anyar ini? Samsung merakit Gear S2 menggunakan material stainless steel. Baret mungkin memang tidak bisa dihindari, namun setidaknya ketangguhan baja anti-karat sanggup mengamankan hardware-hardware krusial di dalam.

Selain itu Gear S2 sudah memperoleh sertifikasi IP68, artinya mampu menahan terjangan debu dan tidak masalah seandainya tercemplung ke air, maksimal sedalam satu meter selama setengah jam. Tim Samsung mendemonstrasikan fitur ini di salah satu experience zone dengan menceburkan smartwatch ke akuarium.

Setelah melakukan pairing ke smartphone, seluruh potensi Gear S2 segera terbuka. Anda diperkenankan buat melakukan kustomisasi pada susunan app - mana yang paling sesuai dengan keperluan dan aktivitas Anda - serta watch face. Samsung menyediakan banyak sekali pilihan watch face, beberapa di antaranya berdesain simpel, dan ada pula yang dilengkapi chronograph. Di sejumlah theme, kita juga bisa mengonfigurasi warna angka serta jarum.

Untuk fungsi fitness, sang produsen tak lupa mencantumkan S Health serta Nike+ Running. Tim Samsung mengajak saya mengujinya dengan merekam detak jantung, menyuruh saya berlari di tempat (via game), kemudian menjalankan kembali heart rate monitor. Satu hal yang perlu diingat, pastikan Gear S terpasang mantap di tangan karena jika tidak, hitungan tidak akan akurat.

Samsung juga bersikeras Gear S dapat memudahkan kita membalas pesan teks, lewat keyboard virtual (yang sangat mungil), suara, atau kata-kata preset. Dari penuturan mereka, ternyata sistem preset itulah yang paling efektif, dan berdasarkan permintaan konsumen, Samsung memperbanyak pilihan-pilihannya.

Anda dapat memesan Samsung Gear S2 di situs Galaxy Launch Pack. Periode pre-order telah berjalan dan akan berakhir tanggal 13 Desember 2015. Gear S2 dijajakan seharga  Rp 4 juta, dan Gear S2 Classic dibanderol Rp 4,5 juta, belum termasuk promo cashback.