1. Startup

Mengenal Strategi "Growth Hacking" untuk Mendongkrak Pertumbuhan Startup

Growth hacking dimulai dari mindset dan didukung orang-orang dengan berbagai latar belakang spesialisasi

Growth hacking adalah istilah yang mulai banyak dikenal di kalangan startup. Maknanya sebagai kegiatan yang bisa membantu proses pertumbuhan startup. Intinya menambah lebih banyak pengguna dan lebih banyak menjual produk. Dalam prosesnya growth hacking membutuhkan banyak energi, terutama dalam hal analisis data dan pendekatan yang dilakukan. Pada dasarnya, growth hacking bisa diartikan sebagai sebuah strategi marketing yang kreatif dan mengandalkan data sebagai komponen utama.

Sebagai bagian dari strategi pemasaran, growth hacking tidak hanya soal tools atau hal-hal berbau instan, tapi sebuah pemikiran, pendekatan, dan proses. Proses dalam membangun strategi dibangun lebih mendekati terstruktur dan penuh perhitungan sehingga prosesnya lebih mendekati penuh perhitungan, cepat dan berulang di banding dengan istilah instan.

Apa yang ditawarkan growth hacking adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan startup, yakni berkembang dengan signifikan. Di balik itu semua ada pemikiran kreatif yang dikembangkan, ada data-data yang diolah untuk mendapatkan perhitungan dan ada tindakan yang terukur yang penuh berhitungan. Atau penuh dengan percobaan dan pertaruhan jika memang diperlukan.

Mindset dan cara berproses

Berbicara mengenai growth hacking tidak lepas dari soal data. Tentang berapa pengguna terdaftar, berapa yang mereka bayar per bulan, apa yang menyebabkan mereka kembali, dari mana mereka datang, dan hal-hal lainnya terkait dengan pengguna. Data-data itu juga bisa disusun dalam sebuah metrik yang bisa menjadi sebuah alat ukur keberhasilan sebuah strategi. Tidak ada aturan pasti untuk ini karena pada akhirnya semua akan bermuara pada pertumbuhan.

Growth hacking adalah sebuah mindset, karena itu jika ingin membangun tim khusus, mereka di dalamnya harus diberi pemahaman yang sama. Pola pikir yang kreatif tentang data yang ada adalah kunci, selanjutnya susunan metriks yang ditentukan bisa jadi sebuah cara yang tepat untuk melakukan pengukuran dan evaluasi.

Data secara umum bisa jadi hanya akan dipandang sebagai sebuah informasi sepele. Jika ingin melakukan strategi growth hacking, mulailah memandang data dengan sudut pandang yang lain. Proses growth hacking adalah proses yang sekali dicoba langsung selesai. Langsung ada keputusan gagal atau tidak. Growth hacking adalah strategi berproses. Ada iterasi di sana, ada perbaikan dan ada evaluasi. Jadi selama perusahaan ingin terus tumbuh dengan strategi growth hacking, evaluasi dan perbaikan adalah mutlak. Rasa ingin tahu dan semangat untuk berkembang adalah perpaduan yang pas jika ingin mencari seseorang untuk ditempatkan di bagian ini.

Tanggung jawab semua

Inti meningkatkan penjualan produk atau akusisi pengguna adalah membuat produk yang dibutuhkan orang banyak. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab tim pemasaran. Demikian halnya dengan growth hacking, yang secara sederhana dipahami sebagai proses pendekatan berbasis data untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pengguna dan berangsur-angsur menciptakannya.

Di proses awal, mengetahui proses pengguna membutuhkan banyak data. Tidak hanya soal transaksi tetapi juga kebiasaan pengguna dalam mengakses sebuah situs atau aplikasi. Hal ini membutuhkan peran engineer di bidang UI/UX untuk mengamati pola dan menciptakan UI/UX yang nyaman dan sesuai kebutuhan.

Contoh lain adalah bagaimana bisnis bisa mengoptimalkan kanal pemasaran. Di sini mungkin tim pemasaran bisa terlibat, tetapi untuk membangun sebuah alat analisis dan membuatnya menjadi mudah dibaca memerlukan peran tim teknologi dan produk. Jadi mempertimbangkan pengunaan growth hacking, kumpulkanlah orang-orang dari berbagai macam spesialisasi.

Memahami dasar-dasar pertumbuhan

Growth hacking adalah sebuah upaya atau strategi untuk memacu pertumbuhan bisnis. Untuk mengoptimalkannya, pemahaman akan dasar-dasar pertumbuhan sangat penting. Salah satunya adalah menggunakan growth models. Growth models yang banyak digunakan adalah menggabungkan beberapa layer pertumbuhan seperti Acquisition, Activation, Retention, Referral, dan Revenue.

Pondasi selanjutnya adalah tetap menjaga pengguna terikat dengan produk atau layanan kita. Tugas yang cukup berat, tetapi bukan hal yang mustahil. Pondasi pertumbuhan juga bisa dilihat dari pengguna yang bahagia dan merasa terbantu dengan produk yang diberikan.

- Sumber: Techcrunch, Startup Grind

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again