7 November 2016

by Yoga Wisesa

Mengintip 'Command Center' Platform Smart City Qlue di Indocomtech 2016

Selama Indocomtech 2016 berlangsung, developer Qlue sengaja memamerkan rupa dari command center di booth mereka.

Qlue adalah jejaring sosial sekaligus platform implementasi konsep smart city di Indonesia. Dan sesuai rencana yang diungkap Apkomindo di upacara pembukaan Indocomtech 2016, tim developer turut memeriahkan ajang tersebut dengan memamerkan versi kecil command center mereka sekaligus mengajak para pengunjung untuk mulai memanfaatkan aplikasi Qlue.

Di perspektif user, Qlue menyajikan pengoperasian yang sederhana. Anda hanya perlu mendaftar, dan selanjutnya, kita bisa melihat berbagai laporan pengguna lain (di tampilan home) serta mengajukan laporan terkait masalah infrastruktur publik cukup dengan mengambil foto. Status dan respons dapat dilihat dari warna: merah artinya masih menunggu tanggapan, kuning maksudnya sudah dalam proses penanganan, dan hijau berarti telah dibereskan. Tapi bagaimana developer, para partner, serta pemerintah melihat info-info tersebut?

Hal itulah yang diperlihatkan di booth Qlue selama Indocomtech 2016 berlangsung minggu kemarin. Marketing communications manager Qlue Elita Yunanda memandu saya memahami cara kerja command center Qlue melalui beberapa panel monitor. Pertama-tama, saya diajak menyimak dashboard My City, sebuah medium pengawasan berbasis peta yang berfungsi menunjukkan keluhan para warga.

Selaras dengan app mobile-nya, status masing-masing pengaduan warga diwakilkan oleh ketiga warna, dan di sana Anda bisa segera mengetahui di mana tepatnya lokasi masalah-masalah itu berada: misalnya penerangan jalan tidak aktif, lubang di jalan, sampai ada mobil parkir sembarangan.

Ketika My City dapat dibuka oleh semua orang, tim Qlue juga menampilkan dashboard yang hanya bisa diakses oleh para partner dan anggota pemerintahan. Penyajiannya mirip My City, tapi tool-nya lebih lengkap, dan user dipersilakan melihat rating serta kurva kemajuan (atau penurunan) respons pihak terkait di sejumlah wilayah, diwakilkan oleh poin. Semakin tinggi poin, artinya kecamatan tersebut sangat tanggap terhadap keluhan penduduk.

Via check list, jenis-jenis masalah dapat mudah disortir. Elita menjelaskan, tersedia puluhan jenis kategori report, dari mulai terkait pelanggaran secara umum, pungutan liar, iklan tanpa izin, hingga insiden seperti pohon tumbang.

Via opsi ranking di tampilan profile aplikasi, pengguna sebetulnya bisa menyimak daftar perusahaan swasta/negara, kecamatan, sampai departemen pemerintah yang paling responsif dalam menangani keluhan, namun saya berasumsi info di dashboard smart city tersebut jauh lebih up-to-date. Berikut ini adalah 10 kelurahan dengan poin paling tinggi terhitung pada tanggal 4 November minggu lalu:

  1. Cempaka Putih Barat
  2. Mampang Prapatan
  3. Rawa Badak Selatan
  4. Senayan
  5. Bale Kambang
  6. Pegangsaan
  7. Cipete Utara
  8. Kwitang
  9. Tegal Parang
  10. Kartini