25 May 2018

by Wiku Baskoro

Mengulang Strategi, OPPO hadirkan F7 Youth dan Edisi Khusus 'Kosmetik'

F7 Youth merupakan varian lebih murah dari F7 dan edisi khusus hadir atas kerja sama dengan Shiseido

OPPO hadirkan varian versi hemat untuk smartphone anyar mereka yaitu F7 Youth, serta kerja sama dengan brand kosmetik untuk hadirkan versi terbatas dengan brand Shiseido. Untuk versi F7 Youth 'polos' akan tersedia mulai tanggal 1 Juni sedangkan untuk versi special edition Shiseido (versi F7 Youth warna hitam) sudah tersedia untuk dipesan sejak 23 Mei sampai 1 Juni di Lazada.

Tentang Spesifikasi OPPO F7 Youth

OPPO F7 Youth sendiri bisa dibilang adalah versi hemat dari F7 yang memiliki beberapa kesamaan, di sisi lain ada pula spesifikasi yang 'dipangkas' alias lebih rendah dari F7.  Meski menjadi versi hemat, satu hal yang ingin ditonjolkan adalah performa prosesor, yaitu Helio P60 dijamin oleh OPPO akan sama dengan F7. Sedangkan untuk fitur yang dipangkas antara lain adalah absennya fingerprint dan notch serta berkurangnya spesifikasi kamera depan dan belakang. F7 Youth hadir dengan kamera belakang 13MP dan depan 'hanya' 8MP, turun drastis dari kamera depan F7 yang 25MP.

Tentu saja untuk harga pun, F7 Youth jadi lebih murah dari F7. Ditawarkan dengan harga 3.799.000 rupiah untuk versi yang standar sesangkan yang paket Shiseido adalah 3.899.000 rupiah. Versi bundling kosmetik hanya akan tersedia 200 saja dan dijual secara online lewat Lazada (varian warna hitam). Sebagai informasi, harga F7 yang 64GB adalah 4.2 juta rupiah Sedangkan 128GB adalah 5.5 juta rupiah.

Untuk warna, F7 Youth hanya akan disajikan dalam warna hitam (diamond black) dan merah (solar red) saja. Lebih lengkap spesifikasi F7 Youth bisa dilihat di bawah ini:

Parameter Dasar Warna: Solar Red dan Black Diamond Sistem Operasi: ColorOS 5.0, berbasis Android 8.1 Oreo Prosesor: 64- Bit 8 Core Mediatek Helio P60 2.0 Ghz. Dual-Core AI Processor GPU: ARM Mali-G72 MP3 800MHz RAM: 4GB RAM: Type LPDDR4X Penyimpanan: 64GB (Mendukung perluasan micro SD card hingga 256GB) Baterai: 3.410 mAh

Tampilan Ukuran Layar: 6.0 inci, aspek rasio 18:9 Resolusi: 2160 x 1080 Warna: 16 Juta Warna Screen To Body Ratio: 84.8%

Kamera Tipe Sensor: CMOS Sensor Kamera Depan: 8MP sensor HDR Diafragma Kamera Depan: 2.2 Sensor Kamera Belakang: 13MP sensor HDR Diafragma Kamera Belakang: 2.2 Mode Video: 1080P, 720P

Jaringan Tipe SIM Card: Dua buah MicroSIM 4G VoLTE Efek Suara: Dirac GPS: Mendukung Bluetooth: Mendukung Wi-Fi: Mendukung NFC: Tidak mendukung OTG: Mendukung Sensor: Light Sensor, G-sensor, Acceleration sensor, Magnetic induction, Proximity Sensor

Beberapa pangkasan juga terjadi dari kualitas layar serta bahan, meski desain yang dimiliki F7 Youth masih sama dengan F7. Untuk layar ini sebenarnya agak menjadi perhatian saya, karena saya sendiri cukup menyukai kualitas layar yang dihadirkan F7 yaitu 2280 x 1080 FHD+ dibandingkan dengan F7 Youth (2160 x 1080). Untuk dimensi sendiri hampir tidak kelihatan berbeda, meski di atas ada perbedaan sedikit, namun perbedaan ada di rasio layar, F7 19:8 dan F7 Youth 18:9 dan untuk ukuran layar F7 6.23 inci dan F7 Youth 6 inci.

Notch dan rasio layar ke body juga menjadi perhatian karena saya adalah salah satu pengguna Android yang menyambut gembira kehadiran notch, layar yang lebih besar lebih menyenangkan untuk menikmati konten video, bermain game serta beberapa aplikasi yang bisa memaksimalkan screen to body ratio yang lebih besar.

Dengan kualitas layar yang baik dan rasio yang lebih besar, akan lebih menyenangkan ketika menjelajah berbagai hal dengan ponsel, misalnya aplikasi, fotografi, browsing internet, multimedia, dan berbagai hal terutama yang berkaitan dengan tampilan visual. Memang jika dibandingkan secara angka tidak jauh berbeda, tetapi F7 memiliki FHD+ yang tentunya, di atas kertas, akan menyajikan pengalaman yang lebih baik.

Untuk desain sendiri, saat hands-on pas acara peluncuran, saya tidak terlalu menemukan pengalaman yang berbeda, nyaman digenggam dengan desain yang terasa kotak namun dengan lekukan di ujung-ujung ponsel. Serta tampilan belakang yang tetap menarik meski menjadi fingerprint magnet.

Meski demikian, untuk urusan spesifikasi ini, lagi-lagi kita akan ditemukan dengan urusan marketing. Strategi OPPO untuk seri F ini memang sepertinya mengikuti seri sebelumnya, jika F5 hadir dengan 6 varian, maka tidak heran jika F7 pun hadir dengan beberapa varian. Saat ini tersedia 3 varian, termasuk F7 Youth, yaitu F7 versi 64 GB, lalu versi 128 GB dan jika ditambahkan dengan yang F7 Youthe special edition, maka menjadi 4 varian (warna tidak dihitung, jika dihitung maka bertambah dua karena varian OPPO F7 ada tiga (hitam, abu dan merah). Varian awal (tertinggi) diperkenalkan awal, lalu turunannya diperkenalkan selanjutnya agar semua segmentasi pasar (khususnya dari sisi harga) bisa terjangkau.

Tentang segmen F7 Youth

Berbicara tentang segmen, F7 Youth sendiri ditujukan, tentu saja bagi penikmat gadget yang tidak mau memilih F7 varian awal, atau yang merasa jika harganya kemahalan namun tertarik dengan elemen desain serta beberapa fitur yang dimiliki F7. Harga yang ditawarkan, meski terpaut sekitar kurang dari 500 ribu saja, bisa jadi adalah faktor penting untuk segmen konsumen tertentu.

F7 Youth memang tidak menawarkan beberapa fitur seperti notch, yang menjadikan rasio layar dengan body cukup besar, serta beberapa keunggulan lain, namun untuk urusan performa prosesor sama persis dengan F7. Lalu desain body juga sama, pilihan warna juga sama meski bahannya agak sedikit beda. Kemampuan kamera, meski dari megapikselnya lebih rendah, namun keduanya dilengkapi sensor HDR. Untuk aplikasi kamera juga sama, pengguna bisa merasakan AI beauty khas OPPO, AR Stiker dan beberapa fitur yang dimiliki F7.

Intinya, dengan harga yang lebih murah, konsumen yang mendambakan untuk memiliki perangkat OPPO terbaru yang tersedia di pasaran, tetap bisa menikmati berbagai fitur yang disematkan OPPO di perangkat anyar mereka. Tentu saja, karena versi ‘hemat’ akan ada beberapa pengurangan dari sisi spesifikasi dan fasilitas lain.

Strategi bundling kosmetik dan ambassador baru

Bahasan tentang strategi pemasaran alias di luar teknis perangkat muncul kembali jika membicarakan tentang program bundling. Setelah F7 dengan MARC kini OPPO menjadi kerja sama dengan Shiseido dan menghadirkan F7 Youth special edition. Selain mendapatkan F7 Youth, konsumen yang membeli paket ini juga mendapatkan Shiseido Perfect UV.

Kalau dalam penjelasan standarnya, masing-masin pihak, OPPO dan Shiseido menyebutkan bahwa ada kesamaan market yang ingin disasar sehingga mereka bisa bekerja sama. Segmen yang ingin disasar adalah anak muda serta yang aktif berkegiatan di luar ruang. Bundling juga terkait dengan pemilihan ambassador terbaru mereka, atau dalam istilah OPPO, Selfie Expert Member, Vanesha Prescilla. Pemilihan ambassador baru ini tentu secara logika diharapkan memberikan image atas produk yang sedang dijual oleh OPPO, dalam hal ini F7 Youth, karena para fans dari aktris pemain Milea ini tentunya diharapkan juga akan menggunakan (baca: membeli) perangkat OPPO untuk smartphone mereka.

Strategi bundling ini sepertinya menjadi trademark dari perangkat OPPO, meski bukan satu-satunya yang menjalin kerja sama serupa, namun berkaca dari F5, strategi yang digunakan bisa dibilang diulang. Meski untuk segmen, perbandingan keduanya ada perbedaan dengan merek yang sebelumnya dipilih dengan yang sekarang, termasuk dari spesifikasi perangkatnya.

Kalau harus mengomentari, saya hanya bisa berpendapat, bahwa jika F5 berhasil menjadi salah satu produk paling laris OPPO dengan menjalankan blundling, maka jika strategi yang sama diulang, maka OPPO telah memiliki pertimbangan penjualan tentang hal tersebut, alias cukup yakin bahwa dengan strategi yang sama penjualannya tetap bisa meroket.

Tentang strategi jumlah varian, bocoran produk baru dan distribusi produk OPPO

Dalam sesi tanya jawab di acara peluncuran kemarin, saya tidak bisa tidak menahan untuk menanyakan tentang berapa varian yang akan dihadirkan untuk F7, mengingat banyaknya varian untuk F5. Aryo Meidianto A, PR Manager dari OPPO menjelaskan bahwa lifecycle F7 sendiri adalah 8 bulan, dan jika dalam rentang waktu ini F7 laku dipasaran, maka akan dirilis varian-varian yang lain. Meski jarak waktu antara satu varian dan varian lain tidak baku, namun semua akan dirilis dalam rentang waktu lifecycle dari satu produk, untuk F7 adalah 8 bulan.

Jadi jika dalam tulisan terdahulu saya cukup takjub dengan banyaknya varian F5, maka untuk yang seri F7 ini saya akan semakin maklum jika akan dirilis dalam banyak varian. Karena pada intinya adalah penjualan, artinya varian yang dirilis adalah untuk mengambil berbagai segmen yang tidak bisa disentuh olah satu atau dua varian saja. Atau bisa jadi, untuk mendorong penjualan agar semakin meningkat, maka di rilis varian tambahan untuk semakin memperluas segmen pasar yang bisa membeli perangkat.

Jika memposisikan sebagai konsumen, bisa jadi harapan saya adalah semakin banyak varian, karena pilihan semakin banyak dan tentu saja range harga yang akan ditawarkan menjadi lebih bervariasi. Namun, kalau sebagai penikmat gadget, saya lebih tertarik dengan 1-3 varian saja, dan mengajak OPPO untuk menghadirkan produk yang benar-benar baru dari perangkat yang berbeda.

Kalau melihat rumor yang ada di jagat internet, sepertinya kita tinggal menunggu ada yang baru dari OPPO, saya berharap tidak perlu menunggu 8 bulan setelah lifecycle F7 selesai. Sebenarnya saya agak rindu untuk melihat OPPO membawa flagship mereka untuk penikmat gadget tanah air. Setelah berhasil mendulang penjualan dari seri menengah, mungkin kini waktu yang tepat bagi OPPO untuk kembali menghadirkan flagship mereka di sini.

Oh ya, sedikit info jika ada yang penasaran dengan penjualan OPPO F7, meski tidak ada info jumlah penjualan unit, saya mendapatkan informasi bahwa penjualan OPPO F7 ini 3 kali lipat dari penjualan OPPO F5 saat diluncurkan dalam rentang waktu tertentu. Penjualan F7 pada periode yang sama (satu bulan saat awal peluncuran) sudah berkali-kali lipat mengalahkan penjualan F5. Jika F5 merupakan produk laris OPPO, maka F7 bisa dibilang lebih laris lagi, minimal saat diluncurkan.

Sebagai penutup artikel yang sejatinya menjadi berita tentang peluncuran OPPO F7 yang kini menjadi semi longform yang membahas tidak hanya spesifikasi, saya ingin membahas singkat tentang cara atau strategi distribusi OPPO yang menarik untuk dilirik, di era munculnya istilah ‘hape goib’.

Dijelaskan oleh Aryo, OPPO sendiri telah memiliki pabrik di Indonesia dengan kapasitas produksi sebanyak 1.5 juta unit per bulan. Jumlah ini tentunya untuk melayani distribusi OPPO - yang tidak hanya menjual secara online, tetapi bisa dibilang lebih kuat di penjualan offline - baik di kota besar atau pun kota tier 2 dan 3.

Dalam penjelasan singkat saat berbincang kemarin, saya juga mendapatkan kesan bahwa OPPO lebih memilih untuk semudah mungkin menyediakan barang untuk konsumen agar biar mudah dibeli. Mereka memiliki pabrik dengan kapasitas yang cukup besar sehingga distribusinya bisa disebar untuk menghindari unit kosong saat konsumen mendatangi toko mereka. Unit yang sulit didapatkan karena stok kosong atau tidak tersedia bisa membuat dampak negatif untuk vendor (brand smartphone), karena sudah cari barang dan konsumen malah bisa beralih ke produk pesain.

Well, masing-masing brand smartphone memang punya strategi sendiri-sendiri, ada yang memangkas biaya distribusi dengan flash sale teramat sering, ada pula yang menyiapkan rantai distribusi sebelum akhirnya mengumumkan penjualan dimulai dan merasa 'santai'dengan banyaknya banner di pinggir jalan, ada pula yang menggunakan metode pre order untuk mensiasati stock yang belum tersedia sambil membuat hype agar tidak tersalip saingan. Kalau memposisikan sebagai konsumen, saya ada di sisi yang ingin mudah mendapatkan barang ketika ingin membeli. Bukan membela brand tertentu, tetapi sebagai mantan penjual, tujuan menjual barang (dalam hal ini pemilik brand smartphone) adalah produk yang dibeli konsumen, strategi pemasaran dan produksi tentunya harus dioptimalkan agar konsumen bisa dengan mudah menemukan produk ketika ingin membeli.

Kembali ke strategi OPPO untuk F7 apakah akan berhasil mengulangi apa yang mereka lakukan untuk F5? Kalau melihat klaim OPPO tentang penjualan awal atas F7, sepertinya OPPO bisa dengan nyaman menggunakan strategi yang serupa untuk menuai penjualan. Meski demikian, di tengah persaingan ketat smarphone tanah air, tentunya persaingan tidak akan mudah ditaklukkan begitu saja, tetap menarik untuk melihat apa yang akan dilakukan OPPO selanjutnya dan bagaimana reaksi pesaing.

NB: Rumor juga menyebutkan bahwa sub-brand OPPO yang ditujukan untuk penjualan online, Realme, akan segera hadir di Indonesia. Plus, sepertinya kita akan menikmati kejutan produk baru sebelum akhir tahun.