Mengulik Tim Esports yang Menyediakan Merchandise untuk Para Fans

Membeli merchandise bisa menjadi salah satu bentuk dukungan untuk tim esports

Sama seperti tim olahraga lain, kemenangan adalah sesuatu yang penting bagi tim esports. Namun, itu saja tidak cukup.

Tim esports banyak yang beroperasi layaknya startup. Agar dapat membiayai dan menyediakan fasilitas yang diperlukan oleh pemain, tim esports harus punya manajemen keuangan yang baik.

Salah satu sumber pemasukan tim esports adalah sponsor. Mulai tren mengikuti di luar negeri, di Indonesia, merek non-endemik pun mulai tertarik untuk menjadi sponsor, sebut saja seperti GoPay, Pop Mie, dan Dua Kelinci. Ketiga merek itu tidak bergerak di bidang game atau industri terkait game. Tapi itu tidak menghentikan mereka untuk menjadi sponsor dari tim-tim esports ternama.

Masing-masing tim esports biasanya memiliki caranya sendiri untuk mengatur keuangannya. Misalnya, CEO RRQ, Andrian Pauline memfokuskan timnya untuk mendapatkan kemenangan.

Sementara EVOS ingin agar namanya tidak hanya dikenal sebagai tim esports, tapi juga brand lifestyle. Tidak ada pilihan yang salah karena masing-masing tim memang biasanya memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda.

Untuk bisa menjadi brand lifestyle, EVOS memutuskan untuk bekerja sama dengan brand streetwear Thanksinsomnia. Meski terkesan tidak biasa, strategi seperti yang dijalankan EVOS ini juga digunakan di dunia internasional.

Organisasi esports Andbox baru saja mengumumkan kerja samanya dengan Mother Design dan Public School untuk membuat merchandise bagi para fans esportsMerchandise pertama yang akan diluncurkan oleh Andbox beragam, mulai masker, kaos kaki, hingga jaket hoodie.

Tidak semua orang bermimpi untuk menjadi atlet esports profesional. Ada pula orang-orang yang sudah puas dengan menjadi penonton. Sama seperti fans olahraga seperti basket atau sepak bola, para fans tim esports bisa menunjukkan kecintaannya pada tim favoritnya dengan cara beragam. Salah satunya, membeli dan menggunakan merchandise.

Inilah yang menjadi sasaran Andbox dengan membuat merchandise.

Co-founder dari fashion brand Public School, Maxwell Osborne berkata bahwa desain merchandise Andbox akan didasarkan pada gaya street wear khas New York dan menggunakan warna-warna mencolok yang biasa ditemukan di dunia digital.

"Kami berusaha untuk berpikir layaknya gamer, menempatkan diri kami di posisi mereka dan mengerti cara pikir mereka," kata Osborne. Dia menjelaskan, proses membuat merchandise untuk para fans esports ini tidak jauh berbeda dengan membuat merchandise untuk para fans olahraga konvensional lainnya.

Pada akhirnya, Public School harus mempertimbangkan jenis pakaian yang biasa fans esports gunakan, baik ketika mereka menonton turnamen esports langsung atau pakaian sehari-hari mereka.

Merchandise bukanlah satu-satunya bisnis Andbox.

Andbox pertama kali diperkenalkan pada bulan Juni oleh Sterling.VC, pemilik tim New York Excelsior (NYXL) yang berlaga di Overwatch League. Andbox dibuat dengan tujuan untuk "merepresentasikan" komunitas gaming di New York.

Andbox bertanggung jawab atas NYXL dan tim yang akan berlaga di turnamen Call of Duty. Tidak hanya itu, Andbox juga akan mengadakan berbagai acara untuk mendekatkan diri dengan komunitas penggemar esports di New York.

Sejak awal, para fans esports di New York memang sering mengadakan acara nonton bareng, layaknya penggemar olahraga lainnya. Tim NYXL sendiri juga mendukung hal ini. Mereka bekerja sama dengan para penyelenggara untuk mengadakan acara dengan komunitas, seperti nobar atau meet-and-greet.

Sekarang, para fans sepak bola atau basket bisa menggunakan baju atau jaket dari tim kesayangannya secara luas untuk menunjukkan dukungan mereka. Tentunya sama sekali tidak menutup kemungkinan, hal yang sama akan terjadi pada fans esports di masa dekat.

Sumber: Adweek, Bloomberg, Business Insider.