6 June 2014

by Yoga Wisesa

Menilik Tablet Baru Besutan MSI, Primo 82 dan Primo 83

Dengan tingginya permintaan pasar akan tablet, para produsen baik lokal maupun global tidak ragu-ragu untuk mencurahkan segala kemampuan mereka untuk menyediakan lini produk yang satu ini dalam berbagai rentang harga. Tapi bagi MSI sendiri, tablet bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng.

Kita bisa melihat alasannya secara sederhana dari reputasi MSI itu sendiri. Memang benar mereka adalah produsen komponen komputer dan kini telah merambah ke produk PC All-in-One dan juga notebook, tidak sulit bagi mereka untuk menciptakan dan memproduksi tablet secara besar-besaran. Namun MSI adalah satu dari sedikit perusahaan yang menahan diri untuk berkecimpung dalam panasnya persaingan tablet.

Walau begitu, bukan berarti MSI melupakan tablet begitu saja. Dalam ajang Computex Taiwan 2013, MSI megumumkan Primo 81. Ini adalah tablet bertenaga Android 4.2 dengan prosesor quad-core A31s dan layar IPS 8-inci beresolusi 1024x768. Sayang kabar tentangnya terdengar sepi. Bagi kita yang tinggal di Indonesia, nama Primo malah hampir sama sekali tidak pernah diucapkan.

Di atas sebuah meja, terpisah dari zona produk gaming dan komponen, MSI memamerkan beberapa buah tablet. Tapi dengan meletakkannya seperti ini, saya mendapatkan kesan bahwa MSI tampak malu-malu dalam mengenalkannya. Mereka adalah Primo 82 dan Primo 82, dengan melihat namanya, sudah tidak bisa dipungkiri bahwa mereka adalah bagian dari tipe yang MSI pernah perkenalkan tahun lalu.

Tiap-tiap tablet Primo dengan model berbeda ditenagai oleh 'otak' yang berbeda pula, walaupun diusung dengan model yang sama: Primo 83 dipersenjatai oleh chip quad-core MTK 8382 berkecepatan 1,3GHz, sedangkan Primo bekerja menggunakan chip quad-core Intel Baytrail T CR Z3735G.

 

Info menarik: Seri Baru Angry Birds, Angry Birds Stella, Akan Dirilis September

 

Selain itu, keduanya mempunyai spesifikasi yang tidak jauh berbeda, panel IPS 8-inci WXGA beresolusi 1280x800, RAM DDR3 1GB dan memori internal 16GB. Primo 83 memiliki kapasitas baterai yang sedikit lebih rendah dibandingkan sepupu bertenaga Intel-nya itu, 3800mAh dibanding 4000mAh.

Tapi yang belum MSI jelaskan adalah apakah Primo 82 juga akan dilengkapi dengan dukungan sensor cahaya dan G-Sensor seperti Primo 83. Lalu Primo 82 ditawarkan pula dalam dua pilihan platform Android 4.4.2 KitKat atau Windows 8.1. Menariknya dalam unit demo tersebut, versi Windows yang digunakan bukanlah varian RT, namun Windows 8.1 sejati.

Itu artinya secara teori, ia mampu menjalankan aplikasi PC berbasis Windows biasa. Namun bukankah dengan menggunakan Windows standar di tablet akan lebih cepat menggerus baterainya? Lalu bagaimana dengan performanya sendiri? Apakah itu berarti memilih versi ber-OS Android lebih masuk akal?

Sebelum kita terbawa suasana, saya harus ingatkan satu hal: seperti Primo 81, ada kemungkinan besar Primo 82 dan 83 tidak akan dipasarkan di Indonesia. Saya menanyakan alasannya pada seorang manager produk MSI, dan ia menjawab, "Pasar elektronik Indonesia sudah sangat jenuh. Kami sudah memperkirakan harganya untuk target pasar global, tapi saat masuk Indonesia, harga akan melesat naik."

"Jika harga naik, kami tidak akan mampu bersaing dengan tablet-tablet lokal di sana yang ditawarkan dengan sangat murah," terusnya sembari menyebutkan salah satu brand lokal yang tidak kita kira menjadi penghalang bagi produsen raksasa asal Taiwan itu. "Fokus pada gaming notebook saja sudah cukup sulit karena pasarnya yang sangat khusus. Mencoba memasarkan tablet ini malah akan memecah fokus kami sebagai brand gaming."