6 June 2014

by Yoga Wisesa

Menjelajah Kantor Pusat MSI, Menguak Rahasia Kesuksesan MSI Sebagai Brand Gaming Global

Pada tahun 1987, MSI melakukan debutnya dengan mengenalkan komponen motherboard 286 pertama yang dapat di-overclock. Terobosan tersebut membuat MSI dikenal menjadi salah satu perusahaan elektronik paling terkemuka di Asia. Menariknya, brand dan kesan gaming yang sangat kental dengan nama MSI baru mereka peroleh dalam beberapa tahun ke belakang.

Lalu mengapa mereka memutuskan untuk mengambil bagian dalam industri gaming, dan mengapa MSI lebih sukses di lini tersebut dibandingkan dengan para para kompetitornya - yang kurang lebih menawarkan solusi yang tidak jauh berbeda?

Untuk dapat memahaminya, Anda harus mengunjungi markas besar MSI di Taiwan dan berbincang-bincang langsung dengan para talenta di belakangnya. Saya dan beberapa rekan jurnalis kebetulan menjadi sedikit orang yang cukup beruntung diundang ke sana.

Satu hal yang unik: terlepas dari kesan gaming yang MSI miliki - desain radikal di tiap produknya, pemilihan warna kontras, logo naga tribal - perusahaan ini masih berpegang teguh pada identitas dan etos kerja Asia yang mereka miliki. Berada di sebuah gedung perkantoran di distrik Zhonghe, New Taipei City, kantor pusat MSI sangat berbeda dengan kesan playful yang Google miliki.

 

Info menarik: Berlangganan Evernote Premium Kini Bisa Melalui Kios Digital Sevelin 7-11

 

Kami tiba di sana setelah berkendara selama kurang lebih 20 menit dari Nangang Exhibition Hall, salah satu lokasi penyelenggaraan Computex 2014. Setelah melewati bagian perkantoran dengan bilik-bilik cublicle-nya, MSI mengajak kami untuk masuk ke sebuah ruangan gaming.

Tempat ini kontras dengan penampilan ruangan lain di dalam markas utama MSI: selain notebook gaming high-end, berbagai komponen gaming dan komponen juga dipamerkan di dalamnya, PC barebone Nightblade di pojok sebelah kiri, lampu LED berwarna-warni memenuhi tembok sebelah kanan.

Di sinilah tempat para staf MSI membicarakan strategi kreatif mereka ke depan, juga menjadi tempat dimana mereka menghabiskan waktu untuk bermain game. Untuk seluruh pengembangan produk gaming, MSI berpedoman pada sebuah prinsip sederhana 'dari gamer, untuk gamer'. Siapapun yang berpartisipasi di dalamnya merupakan gamer dengan pengalaman selama bertahun-tahun.

Dan kebetulan, wakil MSI yang memberikan presentasi di dalam ruangan gaming tersebut adalah salah satu pemain StarCraft II terbaik di Taiwan. Ia menjelaskan bahwa MSI hanya membutuhkan kurang lebih tiga tahun untuk mampu menyaingi para kompetitor terbesarnya, seperti Asus dan Alienware. Tentu yang ia bandingkan di sini bukanlah kuantitas penjualan, tapi lebih mengarah ke nilai pemasaran dan pengakuan dari konsumen.

Alasannya sangat sederhana, produk gaming MSI benar-benar dibuat oleh gamer. "Itu mengapa bukan hanya kami mampu menarik perhatian gamer, tapi juga bisa menyentuh hati mereka. Gamer mencitai branding yang kami miliki" ungkap MSI. "Saya memiliki banyak rekan teknisi dari Asus dan Alienware, namun kebanyakan dari mereka adalah perempuan, atau orang-orang yang tidak pernah bermain game."

"Para produsen ini memang memiliki infrastruktur dan sumber daya untuk menciptakan produk gaming. Mereka memiliki divisi game, merancang dan menciptakan produk gaming, kemudian tidak lupa menambatkan logo gaming yang keren. Lalu mereka bilang, 'Inilah produk gaming kami.' Yang MSI lakukan benar-benar berbeda," jelas mereka.

Sang representasi MSI melanjutkan, "Saya telah bermain game selama lebih dari 30 tahun, begitu pula anggota tim lainnya, mereka menghabiskan banyak waktu untuk menikmati hobi ini. Bahkan beberapa tim kami adalah caster game terkenal di Taiwan. Itu artinya kami semua adalah gamer, dan kami mengerti apa yang gamer inginkan. Belum lagi, kami memiliki pengalaman selama sepuluh tahun dalam merancang notebook."

Di ruangan gaming inilah MSI membicarakan produk notebook mereka, mencari tahu fitur yang mereka butuhkan, dan kemudian mengujicobanya.

Tapi bukan hanya itu, ruangan ini juga berperan sebagai studio penyiaran acara live-streaming game-game seperti Dota 2, League of Legends, StarCraft II, bahkan menjadi saksi bisu perbincangan 'rahasia' antara MSI dengan nama-nama seperti Nvidia dan AMD.

Sekali lagi, kita akan berbicara tentang fitur. Jika dibandingkan para kompetitor, hanya MSI-lah yang sepertinya repot-repot untuk menarik berbagai produsen periferal, pelengkap dan konektivitas PC seperti Steelseries, Dynaudio hingga Bigfoot. Tapi jika kita mencoba menggunakan perspektif gamer yang serius menekuni hobi ini, maka nama-nama seperti inilah yang akan langsung muncul di benak, atau bahkan beberapa produk sudah kita miliki sebelumnya.

 

Info menarik: Berkunjung ke Booth MSI di Hari Pembukaan Computex Taipei 2014

 

Keyboard, sistem audio dan koneksi adalah beberapa hal penting yang menjadi fokus mereka karena pengguna akan berhubungan langsung dengannya, dan mereka mempengaruhi produktivitas serta performa gamer.

Berbicara tentang keyboard, saya kembali teringat pada kelemahan terbesar notebook gaming. Secanggih apapun teknologi keyboard-nya, ia tidak akan mampu mengalahkan kenyamanan yang ditawarkan keyboard mekanik.

Tanpa berharap banyak, saya bertanya, apakah mungkin desainer MSI memasukan sistem keyboard mekanik ke dalam notebook gaming? Jawabannya sangat mengejutkan, "Sangat mungkin! Saya tidak bisa mengungkapkannya lebih banyak, tapi informasi tentangnya akan muncul tahun depan." Itu artinya secara tidak langsung MSI mengkonfirmasi bahwa mereka sedang merancang sebuah laptop gaming baru yang dipersenjatai keyboard mekanik.

Berbicara tentang rancangan, para jurnalis juga diundang ke sebuah ruangan tempat mereka mendesain produk notebook. Di sini, terdapat belasan produk prototype yang sama sekali tidak pernah dipasarkan. Di dinding, tertempel berbagai gambar, sketsa, foto dan sampel rancangan laptop.

Tersebar di atas meja di tengah ruangan, sketsa-sketsa rancangan notebook gaming teranyar mereka: GT72. Ia belum memiliki spesifikasi resmi, bahkan belum ada tanggal pasti perilisannya.

Namun melihatnya sekilas, tidak diragukan lagi bahwa GT72 mengambil inspirasi dari super-car, dengan lampu di bagian depan dan rancangan tutup layar yang menyerupai kap mobil. Apalagi logo gaming yang berbentuk tameng hampir serupa dengan logo Porsche ataupun Lamborghini.

Berdasarkan pengakuan sang Art Director MSI, tim mereka membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan untuk memproses rancangan dari meja sketsa hingga menjadi produk yang bisa digunakan.

Dengan pengalaman selama puluhan tahun dalam memproduksi komponen, konsumen jarang mempertanyakan kualitasnya. Walau begitu, MSI tidak mau berkompromi. Mereka tidak lupa mengajak kami untuk berkeliling melihat bagaimana proses quality control dilakukan untuk tiap komponen yang mereka buat.

Untuk motherboard, MSI melakukan berbagai macam uji coba untuk memastikan konsumen mendapatkan produk terbaik dan meminimalisir persentase kerusakan. Tentu saja terdapat uji ketahanan - motherboard diuji dalam suhu ekstrim dan juga kelembaban tinggi, kemudian uji elektrostatis, hingga uji radiasi (kami sempat diajak masuk ke ruang uji radiasi, semoga saja tidak ada di antara kami yang berubah menjadi Hulk).

Kombinasi semua ini - komponen terpercaya yang mereka buat sendiri, sistem periferal besutan para ahli, dan para gamer sejati yang turut berpartisipasi dalam perancangannya - membuat MSI mampu melesat masuk ke dalam lini gaming, yang konon cukup brutal, dalam waktu yang sangat singkat. Tambahkan itu dengan jangkauan harga yang jauh lebih terjangkau dari kompetitornya.

Namun begitu, MSI masih harus menempuh perjalanan yang sangat jauh. Mereka tidak bisa terlena begitu saja. Ada banyak hal yang masih bisa ditingkatkan, khususnya dari sisi aftersales untuk khalayak di nusantara.

Berdasarkan perkiraan analis, ajang Computex tahun depan akan lebih besar dari tahun ini karena kemungkinan besar Intel, Nvidia dan AMD akan meluncurkan teknologi baru. Tentu saja, hal tersebut akan menjadi tantangan bagi MSI untuk meningkatkan permainan mereka.