1. Startup

Mfun Tingkatkan Ekosistem Game Lokal Melalui Platform Reward Berbasis Blockchain

Menawarkan solusi soal efisiensi belanja iklan digital dan biaya-biaya lain pada pihak ketiga

Mfun, platform reward berbasis blockchain, resmi diperkenalkan di Indonesia. Platform ini membawa sejumlah misi untuk mendorong daya saing ribuan pengembang game lokal serta memberikan dukungan penuh terhadap penggunanya di Indonesia.

Platform ini menawarkan solusi terhadap berbagai masalah yang kerap ditemui oleh para pengembang lokal di Tanah Air. Misalnya, efisiensi terhadap belanja iklan digital dan biaya-biaya lain pada pihak ketiga.

Founder Mfun Brian Fan menilai pengembang game lokal sulit bersaing dengan pengembang luar karena sejumlah faktor. Misalnya, belanja iklan digital yang dikeluarkan terkadang tidak tersasar dengan tepat sampai kepada targetnya.

"Belanja advertising itu tidak jelas return of investment (ROI), berapa user yang tersasar. Semua (biaya yang dikeluarkan) larinya ke advertiser, seperti Facebook dan Google. Belum lagi, payment provider sebagai pihak ketiga, itu mematok fee besar," ujar Fan ditemui pada konferensi pers Mfun, Selasa (9/5/2018).

Saat ini pengembang game lokal baru bisa berkontribusi sebesar 1,8 persen terhadap total nilai bisnis industri ini. Sementara dari sisi penggunanya, lanjut Fan, gamer dinilai tidak mendapat reward atau imbalan atas waktu dan uang yang mereka habiskan untuk bermain dan membeli aplikasi.

Padahal Indonesia merupakan salah satu pasar game terbesar di dunia dengan jumlah gamer mencapai 43,7 juta pengguna. Indonesia juga menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara untuk usual gaming dengan nilai bisnis mencapai US$ 500 juta.

"Pengguna justru dipaksa untuk menonton video hingga mengisi survei demi mendapatkan reward. Belum lagi privasi data terancam dengan potensi penyalahgunaan data pribadi," tambah Fan.

Platform ini menawarkan solusi di mana pengembang lokal dan pengguna sama-sama mendapatkan keuntungan. Bagi pengembang, mereka tidak perlu mengeluarkan belanja iklan besar karena budget yang dikeluarkan diyakini akan langsung menjangkau pengguna yang disasar.

Pengguna yang memainkan game lokal di platform ini berpeluang mendapat reward dalam bentuk mata uang digital (cryptocurrency). Cryptocurrency ini menjadi token Mfun yang dapat dipakai untuk melakukan pembelian di dalam aplikasi (in-app purchase) di sejumlah game di platform Mfun.

Platform Mfun direncanakan meluncur secara komersial pada kuartal keempat tahun ini. Untuk membangun ekosistem digital ini di Indonesia, Mfun bermitra secara eksklusif dengan Agate Studio, Duniaku Network, dan Yogrt.

Kolaborasi ini akan menghubungkan lebih dari 20 juta pemain game di seluruh Indonesia mengingat Agate memiliki 6 juta basis pengguna, Duniaku Network 6 juta basis pengguna, dan aplikasi Yogrt dengan 8 juta pengguna.

"Bisa dibilang, kami adalah platform pertama di dunia yang mengadopsi teknologi blockchain untuk untuk sistem reward game kepada pengguna," tutur BP Tang, co-founder Mfun.

Model bisnis lebih direct

Dalam kesempatan sama, Ricky Setiawan, CEO Duniaku Network, mengungkapkan bahwa ekosistem digital di Tanah Air belum sepenuhnya optimal. Pasalnya, pengembang game di Indonesia pada 2015 hanya bisa meraup 2 persen pangsa pasar, di mana game publisher hanya 6 persen.

"Dengan menggunakan blockchain, platform Mfun membuat sistem insentif menjadi lebih direct langsung ke publisher dan pengembang game. Ini akan mendorong pertumbuhan industri game di Indonesia," ungkap Ricky.

Soal model bisnis, Mfun mengambil 5 persen sebagai fee-nya, sedangkan 95 persen masuk ke kantong pengembang game, publisher, dan pengguna.

Sebagai contoh, apabila pengguna ingin membeli in-app purchase senilai $1, Mfun akan mendapatkan $0,05 dari total nilai sebagai biaya transaksi . Sementara, publisher dan pengembang akan menerima USD 0,95.

Sebaliknya, apabila pengembang atau publisher mengeluarkan $1 untuk beriklan, Mfun akan menerima $0,05 sebagai biaya transaksi. Sementara, sesuai sistem reward berbasis machine learning, pengguna akan meraup $0,95.

"Kalau user beli in-app purchase, pakai pihak ketiga, settlement uangnya sampai ke pengembang bisa makan waktu 60-90 hari. Begitu juga saat pengembang beriklan di Facebook dan Google, belum tentu budget yang dikeluarkan tepat sasaran, user dapat zero," jelas Fan.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again