Dark
Light

Microsoft Bermitra dengan Adobe untuk Sempurnakan Browser Project Spartan

1 min read
March 26, 2015

Apakah salah satu kelemahan Internet Explorer (IE) jika dibandingkan Mozilla Firefox atau Google Chrome? Buat saya, kompatibilitas salah satunya. Tidak jarang situs-situs yang bekerja kurang optimal di IE, tetapi baik-baik saja di Firefox atau Chrome.

Penyebabnya ada banyak faktor, namun yang paling sering disorot adalah begitu tertutupnya IE dari tangan developer yang ingin berkontribusi terhadap engine-nya. Ambil contoh Adobe, pencipta Photoshop ini merupakan salah satu kontributor utama untuk browser engine yang open-source, seperti WebKit (Safari), Blink (Chrome, Opera) dan Gecko (Firefox).

Adobe, bersama dengan pihak lain di luar Microsoft, tidak diperkenankan untuk mengoprek code base milik IE demi meningkatkan performa dan kompatibilitasnya terhadap standar web modern.

Satu alasan ini sudah bisa menggambarkan mengapa IE terkesan tertinggal dari browserbrowser lainnya. Namun Microsoft sudah merevisi keputusan-keputusannya demi memajukan Project Spartan, suksesor IE yang diproyeksikan sebagai default browser Windows 10.

Info menarik: Bersiaplah Ucapkan Selamat Tinggal pada Internet Explorer

Hasilnya adalah, Adobe kini bisa mengintegrasikan ide-idenya di bidang layout, typography, desain grafis dan animasi ke engine milik Project Spartan. Engine bernama Edge ini dapat memberikan pengalaman yang lebih ekspresif bagi penggunanya, serta jauh lebih memenuhi standar web platform modern ketimbang engine lawas yang digunakan IE.

Dukungan blend mode yang lebih luas di Project Spartan
Dukungan blend mode CSS yang lebih luas di Project Spartan

Singkat cerita, jika Firefox, Chrome dan Safari memperoleh peningkatan berkat buah pemikiran tim Adobe, maka Project Spartan pun akan mendapat perlakuan yang sama, tidak lagi ‘dikucilkan’ seperti halnya IE dahulu.

Pun demikian, ini bukan berarti engine Edge milik Project Spartan kini open-source. Kerja sama dengan Adobe ini hanyalah contoh bahwa Microsoft kini lebih ‘terbuka’ soal pengembangan web platform.

Secara internal, Microsoft telah memilih sejumlah pihak yang bisa berkontribusi atas perkembangan Project Spartan. Sebaliknya, tim dari Microsoft kini juga didorong untuk membagikan ide-idenya terhadap perkembangan web platform secara luas.

Sumber: IE Blog dan ZDNet. Gambar header: Microsoft.

Previous Story

Mailbird 2.0 Tawarkan Integrasi Percakapan WhatsApp

Next Story

Lenovo K3 Note, Phablet Kelas Menengah Dengan Layar 5,5 Inci dan Koneksi 4G LTE

Latest from Blog

Don't Miss

Dampak AI Pada Transformasi Bisnis di Indonesia: TELKOM, BUMA, dan DANA Berbagi Pengalaman

Sadar akan potensi besar yang ada pada teknologi AI ini,

Bangun Infrastruktur Cloud dan AI di Indonesia, Microsoft Siapkan Dana Investasi 27 Triliun

30 April 2024 menjadi hari yang cukup bersejarah bagi perkembangan