9 December 2016

by Yoga Wisesa

Microsoft Gandeng Intel Untuk Memprakarsai Project Evo, Apa Itu?

Microsoft dan Intel berharap mereka bisa membuat lompatan di segmen gaming, mixed reality, asisten pribadi digital Cortana dan Windows Hello.

Intel serta Microsoft adalah dua nama yang tidak bisa dipisahkan  dari perkembangan teknologi, dan kita telah menyaksikan sendiri pesatnya perubahan dan bagaimana transisi tersebut berkaitan erat dengan perilaku konsumen. Ambil contohnya RealSense. Awalnya teknologi ini dirancang untuk PC, tapi kini ia juga diimplementasikan ke drone agar mereka bisa melihat secara 3D.

Melihat potensi pencapaian besar yang menanti di masa depan, kedua raksasa teknologi itu memutuskan untuk bergandengan tangan. Dalam ajang Windows Hardware Engineering Community di kota Shenzhen, Microsoft mengumumkan program kolaborasi bersama Intel untuk 'mengawinkan' inovasi paling esensial di bidang hadware, software dan layanan kedua perusahaan demi menciptakan terobosan-terobosan besar selanjutnya. Prakarsa ini mereka namai Project Evo.

Microsoft dan Intel berharap, dengan melangkah bersama, mereka bisa membuat lompatan di segmen gaming, mixed reality, asisten pribadi digital Cortana dan Windows Hello. Project Evo sendiri merupakan bagian dari upaya Microsoft bersama para partner mengevolusi kapabilitas PC ke tingkatan selanjutnya - dengan sistem keamanan yang lebih canggih, selalu terkoneksi, efisien dalam penggunaan listrik, serta usaha me-mainstream-kan kecerdasan buatan.

Ada empat hal yang jadi target Microsoft dan Intel:

  • Menyempurnakan sistem komunikasi jarak jauh di Cortana sehingga Anda bisa bertanya ataupun memintanya menyanyikan lagu dari seberang ruangan.
  • Melakukan inovasi di ranah eSport, broadcasting, memantapkan dukungan resolusi 4K, HDR, wide color gamut, audio spasial, dan membubuhkan koneksi Bluetooth native di controller Xbox.
  • Menyediakan solusi pengaman untuk memproteksi perangkat dari malware dan ancaman hacking, serta meningkatkan kecanggihan sistem pengesahan biometrik dengan Windows Hello, ditambah dukungan Microsoft Intelligent Security Graph serta analisis dari Intel.
  • Merakyatkan pengalaman mixed reality lewat produk head-mounted display serta PC yang terjangkau, dalam upaya menyatukan konten virtual dengan objek di dunia nyata.

Untuk poin terakhir di atas, Microsoft dan Intel sudah menyusun langkah-langkahnya. Pertama-tama mereka meminta persetujuan pemerintah Tiongkok agar developer dan konsumen di China bisa mulai menggunakan HoloLens di paruh pertama tahun 2017. Kedua perusahaan juga telah membagikan spesifikasi headset mixed reality ke para partner seperti Asus, Dell, HP serta Lenovo.

Selanjutnya, ada puluhan ribu app yang siap digunakan (termasuk juga video 360 derajat), lalu headset kabarnya akan tersedia bagi para developer di ajang Game Developers Conference 2017.

Sumber: Blog Windows.