9 July 2015

by Yoga Wisesa

Microsoft Perlihatkan Potensi HoloLens Dalam Ilmu Medis

Dengan kemampuan hampir serupa, wajar rasanya jika kita membandingkan HoloLens dengan deviceaugmented reality sejenis. Tapi pendekatan Microsoft sedikit berbeda. Mereka tak sekedar fokus pada hardware, karena HoloLens hanyalah satu bagian dari ekosistem Windows Holographic. Mungkin itu alasannya mengapa pengembangan konten jadi lebih berpotensi.

Di ajang BUILD 2015, Microsoft memamerkan beragam demonstrasi tech mengagumkan terkait Windows Holographic. Rangkaian hardware dan software berbasis teknologi 'hologram' tersebut membuka cakrawala baru di ranah ilmu pengentahuan, hiburan multimedia, berkarya dan mendesain, hingga gaming. Lini medis memang sempat dibahas sedikit, namun kini Microsoft mencoba mengungkapnya lebih komprehensif lagi.

Bekerja sama dengan tim jurusan kedokteran Case Western Reserve University, perusahaan dari Kampus Redmond itu memperlihatkan bagaimana canggihnya HoloLens ketika dipakai buat pendidikan medis dalam sebuah video. Para pengajar di institusi ini sangat bersemangat, sebab HoloLens dapat merevolusi tradisi lama yang belum berubah selama kurang lebih 100 tahun. Dan pada akhirnya membantu menyelesaikan masalah serta menciptakan ilmu baru.

Apa maksudnya? Di bidang kedokteran, biasanya mahasiswa mempelajari anatomi dan cara tubuh bekerja dari ilustrasi (atau andai memungkinkan, dari jenazah). Tetapi badan manusia tercipta tiga dimensi. Itulah solusi yang diberikan oleh HoloLens. Profesor Mark Griswold menyampaikan, HoloLens mampu menyajikan penampang 3D seluruh tubuh, luar dan dalam, secara detail serta interaktif.

Info menarik: [Video] Mengenal Microsoft HoloLens Lebih Jauh

Tulang, organ, pembuluh darah, jaringan otot, hingga kulit bisa diakses satu per satu. Selanjutnya kita disuguhkan kendali manipulasi objek-objek digital tersebut: di-setting transparan, 'dipotong' vertikal atau horisontal, hingga dilihat dari berbagai sisi. Hal ini sebelumnya sama sekali tidak bisa diterapkan pada orang hidup, serta organ vital semisal jantung, paru-paru, otak, dan lain-lain.

Bayangkan berdiri dan mengutak-utik sebuah model virtual, belajar di kelas menjadi sama asik dan interaktifnya seperti tur dalam museum. Dan tentu saja, tingkat resiko serta kebutuhan dana dapat dimiminalisir. "Saya pikir terobosan ini bisa meningkatkan rasa percaya diri para siswa dalam mempelajari anatomi secara signifikan," kata Griswold.

Tak cuma kesehatan, HoloLens juga dapat diaplikasikan ke bidang ilmu lain, contohnya sejarah hingga arkeologi. Buat lengkapnya, ayo simak video presentasi Microsoft di bawah.

Via Tech Radar.