24 January 2014

by Yoga Wisesa

New Smartfren Andromax V Mendarat Bersama Andromax U3

Tahukah Anda, ada tujuh buah varian Andromax yang diluncurkan Smartfren untuk tujuh kelas pasar yang berbeda pula? Dan baru saja perusahaan yang memulai bisnisnya sebagai penyedia jasa telekomunikasi berbasis CDMA tersebut memperbarui dua buah model andalan yang konon terjual laris manis di tahun lalu, Andromax U3 dan New Andromax V.

Berbeda dengan produsen gadget multinasional yang biasanya meluncurkan barang andalan dalam jangka waktu yang cukup berjauhan, mungkin satu cara agar produsen lokal bisa bersaing dengan mereka adalah menyiapkan banyak pilihan untuk konsumen.

Untuk Andromax V sendiri, tipe terbaru ini tidak terlalu berbeda banyak dari model sebelumnya, Smartfren hanya memperbarui sensor kamera depan dan memori internal - saya akan membahasnya lebih dalam. Tapi yang menarik adalah melihat bagaimana mereka menghadirkan desain super-tipis U3.

Saya akan memulai artikel ini dengan membahas Andromax V. Sedikit fakta untuk Anda yang diberikan oleh representasi Smartfren dalam presentasinya: ternyata mayoritas pengguna Andromax V berkisar di antara umur 30 hingga 40 tahun. (Sebagai penggunanya, fakta ini membuat saya merasa tua) Dan menurut mereka - dengan harga Andromax V yang begitu terjangkau - itu artinya seri ini diminati oleh para eksekutif dan profesional.

 

Info menarik: Dengan SmartWallit Pro Anda Tidak Akan Lagi Kehilangan Dompet

 

Smartfren Andromax V dimaksudkan untuk tetap menjadi salah satu tipe andalan mereka, dan versi baru ini tidak banyak terlalu berbeda dengan yang sebelumnya. New Andromax V masih dipersenjatai chip quad-core Mediatek berkecepatan 1,2GHz, GPU PowerVR SG5X, RAM sebesar 1GB, layar LCD lima-inci yang sama dengan resolusi HD 1280x720 dan kemampuan lima titik sentuh. Bahkan Smartfren tidak repot-repot mengusung versi terbaru Android Jelly Bean, Andromax V masih dilengkapi Jelly Bean 4.2.

Satu hal lagi, Andromax V baru ini masih menggunakan model ZTE N986, jadi sudah pasti sama sekali tidak ada perbedaan pada penampilannya. Dalam peluncuran ini tim Smartfren menekankan dua hal yang menjadi pembeda antara tipe lama dan baru: kini Andromax V memiliki kamera depan dengan sensor 2-megapixel (sebelumnya hanya 1,3-MP) dan memori internal yang didongkrak dari 4GB menjadi 8GB. Ia disajikan dengan tiga pilihan warna, putih dove, biru dan hitam glossy.

Jika membahas 'face-lift', maka seri U baru inilah yang mendapatkan dongkrakan penampilan yang cukup signifikan. Smartfren memastikan U3 hanya memiliki ketebalan 7,2 milimeter. Perangkat ini bisa dibilang merupakan handset tertipis yang pernah mereka luncurkan. Dan berdasarkan survei yang mereka lakukan, seri U tampaknya memiliki segmen pasar tersendiri, perangkat ini populer di kalangan konsumen umur 20 hingga 30. Tampaknya U3 menjadi favorit para young adult dan - mungkin - mahasiswa.

Di dalam Andromax U3 tersimpan prosesor quad-core dengan kecepatan yang sama seperti sepupu lima-incinya itu, namun dapur olah grafis ditenagai oleh GPU Andreno 203 (dan tampaknya walaupun memiliki kecepatan CPU yang sama, kemungkinan besar Andromax V dapat berlari sedikit lebih gesit dibanding U3), RAM sebesar 1GB, penyimpanan internal 4GB, slot kartu SD untuk ekspansi penyimpanan hingga 32GB. Sistem operasinya satu tingkat lebih tua dibanding V, Andromax U3 disenjatai oleh Android 4.1.2 Jelly Bean.

 

Info menarik: Google Kembangkan Lensa Kontak Penghitung Kadar Gula Darah

 

Kedua handset baru ini didukung fitur dual SIM card, CDMA dan GSM - dengan CDMA sebagai SIM utamanya. Jika Anda melepas kartu CDMA, maka kartu GSM sama sekali tidak bisa digunakan. Untuk konektivitas CDMA ini sendiri, Smartfren masih menggunakan EV-DO Rev. A. Tampaknya kita masih harus menunggu agar teknologi EV-DO Rev. B 'diresmikan' di seri Andromax.

Sejauh yang saya tahu, Rev. B baru diaplikasikan ke handset Windows Phone mereka hasil kolaborasi dengan Huawei, Ascend W1. Saya menanyakan hal ini pada sang Deputy CEO Commercial Smartfren, Djoko Tata Ibrahim, dan menurutnya teknologi tersebut akan mendarat sekitar tiga hingga empat bulan lagi - dan kemungkinan besar bersamaan dengan varian smartphone terbaru pula.

Pertanyaannya adalah, bukankah akan lebih baik jika kita menunggu teknologi ini diaplikasikan ke handset terbaru Smartfren daripada buru-buru membeli? Kecuali jika Anda membutuhkan perangkat dalam waktu cepat dan tidak mau kehabisan stok perangkat dari Smartfren, yang konon laris manis sehingga sering kali sulit mendapatkan perangkatnya jika tidak bergerak cepet.

Beliau juga menjelaskan, "Kemajuan teknologi adalah bagian terpenting dari adopsi dan implementasi tantangan teknologi masa depan yang harus kami hadapi. Karenanya seiring dengan hal tersebut, untuk saat ini prioritas utama kami adalah terus meningkatkan kepuasan peanggan, menjaga kualitas layanan, serta perluasan dan peningkatan kualitas jaringan. Hal ini tentunya menjadi fokus perusahaan untuk menjadikan Smartfren tetap sebagai penyedia layanan telekomunikasi terdepan dengan mengutamakan kenyamanan dan kepuasan pelanggan."

Yang menarik adalah melihat bagaimana nantinya 'operator' CDMA ini akan bertahan dari masuknya teknologi jaringan yang diklaim jauh lebih cepat: 4G. Smartfren sendiri sudah memiliki 6000 BTS, dan itu artinya jaringan mereka sudah sangat luas. Tapi mereka tidak bisa tinggal diam, Smartfren harus memikirkan taktik selanjutnya untuk menghadapi 'gempuran' teknologi baru tersebut.

New Smartfren Andromax V akan dijual seharga Rp 2.199.000 sedangkan untuk Smartfren Andromax U3 akan dijual dengan harga Rp 2.099.000.