29 August 2014

by Yoga Wisesa

Nikmati Virtual Reality Lebih Baik, Kini Leap Motion Dapat Dipasang di Oculus Rift

Dengan kemampuannya yang mengagumkan, headset virtual reality seperti Project Morpheus dan Oculus Rift membawa kita satu langkah mendekati pengalaman virtual terbaik. Tapi sejauh ini, penghalang terbesar dari headset VR adalah kita masih membutuhkan sistem kontrol 'tradisional', contohnya gamepad, keyboard dan mouse.

Sebuah solusi diajukan oleh tim pengembang Leap Motion. Mulai dikembangkan di tahun 2008, Leap Motion ialah sebuah perangkat kontrol motion yang mampu menangkap pergerakan jari Anda dan menterjemahkannya sebagai input device, tanpa perlu menyentuh atau menekan tombol. Kemampuannya ini bisa menyingkirkan kelemahan terbesar headset VR seandainya saja ia dapat terintegrasi ke Oculus Rift atau perangkat sejenis.

Keinginan tersebut belum lama ini terkabulkan, Leap Motion meluncurkan sebuah aksesori mount dimana pengguna bisa memasangkan motion sensor itu ke perangkat Oculus. Metodenya hampir sama seperti saat menaruh Leap Motion di meja komputer. Tapi dengan dukungan penuh motion sensor ke dunia virtual reality, untuk pertama kalinya Anda (dan headset VR) bisa melihat gerakan tangan di depan.

 

Info menarik: Skully AR-1, Helm Motor Paling Pintar di Dunia?

 

Leap Motion Controller dapat melacak dua tangan dan 10 jari dengan keakuratan yang luar biasa di kecepatan tinggi. Penggabungan device VR dan motion sensor memungkinkan kita memanipulasi dunia virtual seolah-olah tangan pengguna merupakan bagian darinya. Contoh menarik lain adalah demo app yang membawa Anda terbang seperti Superman.

Apa saja kecanggihan Leap Motion? Selain mampu melacak tangan dengan sangat akurat tanpa perlu mengenakan sarung tangan motion capture, perangkat ini diklaim memiliki tingkat latency sangat rendah - mereka menyebutnya 'near-zero latency'. Selain itu, tim Leap Motion juga telah merilis SDK beta untuk para developer.

Kini Anda tidak perlu lagi repot-repot menempelkan periferal motion control ke headset VR menggunakan perekat atau selotip. Hanya dalam beberapa detik, kita bisa memasang kedua device secara mudah tanpa mengganggu performa dari sensor. Mount tersebut mendukung seluruh versi Oculus Rift, baik Development Kit 1 ataupun 2.

 

Info menarik: Kesempatan Menikmati Minecraft Menggunakan Oculus Rift Kembali Terbuka

 

Oculus Rift DK2 memiliki field of view nominal seluas 100 derajat. Tapi jika ditambahkan Leap Motion, maka Anda mendapatkan FoV sebesar 135 derajat. Artinya, Leap Motion Controller sudah lebih dulu mendeteksi tangan sebelum kita melihatnya. Lalu hebatnya lagi, kita bisa beralih dari virtual reality ke augment reality berkat fitur night-vision dengan inframerah. Dan sangat mungkin bagi Anda untuk menggabungkan keduanya.

Tim Leap Motion juga dilaporkan sedang mengembangkan sensor prototype baru ber-codename Dragonfly. Rencananya, sensor tersebut akan dibubuhkan ke perangkat headset VR terbaru, serta mampu di-upgrade ke resolusi jauh di atas HD, memberikan field of view lebih luas, hingga mode pengelihatan berwarna.

Sensor Leap Motion bisa Anda miliki seharga US$ 100, tambahkan itu dengan harga mount sebesar US$ 20. Di dalamnya sudah tersedia USB cable extender sepanjang 36-inci dan buku panduan. Penasaran seperti apa kombinasi Leap Motion dengan Oculus Rift? Simak video demonya di bawah.

Sumber: LeapMotion.com.