23 September 2020

by Glenn Kaonang

Nokia 2.4 dan Nokia 3.4 Diumumkan Bersama TWS Baru dan Sebuah Speaker Bluetooth

Nokia 8.3 5G akhirnya juga sudah mulai dipasarkan secara global

Sejak diambil alih lisensinya oleh HMD Global pada tahun 2016 lalu, Nokia telah menjadi brand yang sangat produktif di ranah smartphone Android, khususnya di kelas menengah ke bawah. Pandemi COVID-19 pun tidak menghalangi laju mereka. Baru-baru ini, mereka menyingkap dua smartphone anyar sekaligus: Nokia 2.4 dan Nokia 3.4.

Kita awali dari yang paling murah dulu, yakni Nokia 2.4 yang dijual dengan harga mulai 119 euro (± 2 jutaan rupiah). Ponsel ini mengemas layar 6,5 inci beresolusi HD+, dengan performa yang ditunjang oleh chipset MediaTek Helio P22, RAM 2 GB atau 3 GB, dan pilihan kapasitas penyimpanan internal 32 atau 64 GB.

Nokia 2.4 mengemas sepasang kamera belakang, plus sebuah kamera selfie 5 megapixel. Namun yang lebih menarik adalah, Nokia turut menyematkan kapabilitas AI sehingga perangkat bisa mengaktifkan fitur-fitur seperti Night Mode atau Portrait Editor. Juga menarik adalah fakta bahwa ponsel ini sudah dibekali NFC.

Baterainya diklaim bisa tahan sampai dua hari pemakaian. Sepintas klaim ini terkesan terlalu ambisius, tapi cukup rasional jika melihat korelasi antara spesifikasi yang ditawarkan dengan modul baterai berkapasitas 4.500 mAh. Berhubung ini Nokia, pembaruan sistem operasi hingga dua tahun ke depan turut menjadi nilai jual utamanya, yang berarti ponsel ini siap di-update sampai Android 12.

Beralih ke Nokia 3.4, semuanya sudah di-upgrade setidaknya satu level lebih tinggi. Cukup wajar mengingat banderol harganya memang sedikit lebih mahal di angka 159 euro (± 2,7 jutaan rupiah). Secara estetika, ia juga lebih memikat berkat lubang pada layar yang dihuni oleh kamera 8 megapixel.

Ukuran layarnya sendiri sedikit lebih kecil di angka 6,39 inci, tapi resolusinya sama-sama HD+. Urusan performa, Nokia 3.4 mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 460, lengkap beserta RAM 3 GB atau 4 GB. Storage internalnya sendiri tersedia dalam dua ukuran, 32 GB atau 64 GB, dan seperti Nokia 2.4, ia juga mengemas slot microSD untuk keperluan ekspansi.

Di sektor kamera, Nokia 3.4 datang membawa tiga kamera belakang: kamera utama 13 megapixel, kamera ultra-wide 5 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Baterainya punya kapasitas 4.000 mAh, dan perangkat juga hadir membawa NFC sebagai fitur standar. Satu kelebihan lain Nokia 3.4 dibanding Nokia 2.4 adalah, konektornya sudah USB-C.

Bersamaan dengan peluncuran dua smartphone baru ini, Nokia juga mengumumkan bahwa mereka akhirnya sudah mulai memasarkan Nokia 8.3, ponsel 5G yang mereka perkenalkan pertama kali pada bulan Maret lalu. Poin menarik dari presentasinya adalah, Nokia mengklaim ponsel ini mampu mencatatkan kecepatan koneksi internet yang lebih kencang ketimbang ponsel 5G lain meski sama-sama ditenagai chipset Snapdragon 765G.

TWS baru dan speaker Bluetooth berukuran mini

Dalam kesempatan yang sama, Nokia turut memperkenalkan dua aksesori anyar yang cukup menarik. Yang pertama adalah Nokia Power Earbuds Lite, TWS anyar yang berukuran lebih ringkas dan lebih terjangkau daripada Nokia Power Earbuds.

Meski berukuran lebih kecil, TWS seharga 60 euro (± 1 jutaan rupiah) ini tetap punya daya tahan baterai yang cukup awet: sampai 5 jam dalam sekali pengisian, sedangkan charging case-nya siap menyuplai hingga 30 jam daya ekstra (total 35 jam). Kontrol sentuh pada sisi luar earpiece turut didukung, dan fisiknya secara keseluruhan tahan air dengan sertifikasi IPX7.

Untuk produk keduanya, Nokia Portable Wireless Speaker merupakan speaker Bluetooth 5.0 dengan wujud menyerupai Google Home Mini. Ukurannya benar-benar sangat ringkas, dengan diameter 86 mm dan tebal 50 mm, serta bobot hanya 160 gram. Harganya pun termasuk murah di angka 35 euro (± 600 ribuan rupiah).

Di dalamnya tersimpan driver berdiameter 43 mm, mikrofon, serta baterai yang bisa beroperasi hingga 4 jam penggunaan. Jika diperlukan, pengguna bisa menghubungkan dua unit yang sama untuk mendapatkan output stereo. Satu hal yang absen di sini adalah integrasi asisten virtual.

Sumber: HMD Global.