9 June 2014

by Yoga Wisesa

Nvidia Mendemonstrasikan Teknologi Canggih Mereka Dalam Computex 2014

Dibandingkan dengan AMD sebagai kompetitor terbesarnya di lini gaming, Nvidia menggunakan pedekatan yang lebih halus. Karena kali ini Nvidia tidak berpartisipasi dalam perancangan next-gen console, mereka bisa mencurahkan perhatian ke beberapa hal kecil yang dapat meningkatkan keleluasaan dan kualitas Anda saat ber-gaming.

Dalam ajang Computex Taipei 2014, Nvidia mendemonstrasikan teknologi-teknologi terbaru mereka di sebuah area terpisah, tepatnya di lantai dua hotel Le Meridien. Di sana, terdapat beberapa hal yang sangat menarik perhatian: Nvidia memamerkan performa Tegra K1 dalam beberapa buah tablet, demo Nvidia Grid Cloud Gaming dan juga teknologi G-Sync.

Dengan didukung GPU Kepler dengan core CUDA sebanyak 192 buah, Tegra Note 7 LTE mampu memperlihatkan apa yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya: kualitas visual ultra-realistis yang berjalan di sebuah tablet, dalam sebuah demo visual Ira yang dibuat oleh para talenta dari Institute for Creative Technologies di Universitas Kalifornia.

 

Info menarik: Berkunjung ke Booth MSI di Hari Pembukaan Computex Taipei 2014

 

Ira biasanya digunakan untuk memamerkan performa kartu grafis high-end, namun jangan salah, Tegra K1 mampu menyajikan tampilan sebuah kepala manusia dengan detail yang sangat tajam, gerakan dan ekspresi yang natural, hingga tekstur cukuran rambut yang hampir menyerupai aslinya. Beberapa tahun lalu, Anda tidak akan membayangkan bahwa hal seperti ini dapat berjalan di sebuah tablet.

Hal menarik kedua adalah demo Nvidia Grid Cloud Gaming. Nvidia Grid merupakan layanan cloud dimana Anda tidak perlu memiliki sistem gaming ber-hardware canggih untuk bermain game, karena proses pengolahan data dilakukan di server mereka. Yang Anda hanya butuhkan adalah koneksi internet yang cepat dan stabil.

Layanan cloud Nvidia Grid sudah memasuki masa beta untuk wilayah Kalifornia. Menariknya, Grid ternyata bisa diakses tanpa perlu berada di wilayah itu. Dalam ajang Computex 2014, teknisi Nvidia Chad Cooper memperlihatkan bagaimana ia bisa memainkan Borderlands 2 dengan nyaman di televisi dan juga console handheld Nvidia Shield.

"Seperti yang Anda lihat, saya bisa bermain game secara cloud dengan lancar dengan menggunakan network hotel yang pas-pasan. Bayangkan jika kita menggunakan koneksi broadband yang lebih dapat diandalkan," ungkapnya. "Game yang Anda lihat ini sebenarnya berjalan di server yang berada di kota Tokyo."

Nvidia Grid merupakan porsi pelengkap dari fitur GameStream. Ia dirancang secara eksklusif untuk para pemilik Shield, walaupun secara teori bisa diakses oleh mereka yang memiliki perangkat Android 4.1 ke atas.

"Di Google Play, kami mendapatkan rating yang sangat tinggi. Orang-orang yang mem-vote dengan rating rendah adalah mereka yang tidak menggunakan Shield. Tentu saja mereka mendapatkan banyak masalah," jelas Cooper.

Untuk berpartisipasi dalam masa uji coba Nvidia Grid, pastikan Anda memiliki Shield, koneksi internet minimal dengan kecepatan download 10 Mbps, network rumah dengan ping maksimal 40, dan router Wi-Fi 5GHz yang mendukung GameStream. Permainan Borderlands 2 tersebut merupakan versi PC sejati dengan setting option yang bisa Anda ubah-ubah.

Dan hal terakhir yang tidak boleh kita lupakan adalah Nvidia G-Sync. Ini adalah sebuah teknologi display yang mampu mensinkronisasi refresh rate layar dengan chip GPU GeForce GTX yang ada di dalam PC Anda. Sebelumnya untuk mengatasi masalah ini, developer memanfaatkan fitur V-sync atau vertical synchronization untuk meminimalisir efek tearing di layar.

Screen tearing saat Anda bermain game disebabkan ketidakserasian sinyal hardware dengan layar yang Anda gunakan. Jika GPU terlalu kuat dipasangkan dengan monitor pas-pasan, hasil visual akan terlihat terkoyak. Bayangkan saat Anda melihat sebuah tiang dalam game, tiang tersebut tampak tidak lurus selama sepersekian detik. Itulah screen tearing.

Solusi yang ada saat ini adalah dengan mengaktifkan V-sync. Dengan V-sync, Anda memerintahkan kartu grafis agar tidak menghasilkan gambar lebih cepat dari screen rate monitor (biasanya antara 60 hingga 75 hertz, atau 120Hz jika Anda memiliki monitor 3D). V-sync berjalan baik untuk sistem ber-hardware high-end yang mampu menjalankan game dengan 60 fps atau lebih.

Namun jika PC Anda hanya mampu menjalankan 40 atau 50 fps, maka permainan tidak lagi terasa mulus. Inilah efek yang biasa dikenal dengan stuttering. Sebelum Nvidia G-Sync diperkenalkan, pilihannya adalah mematikan V-sync dan bermain lancar dengan screen tearing, atau menyalakannya dengan resiko stuterring.

 

Info menarik: Menjelajah Kantor Pusat MSI, Menguak Rahasia Kesuksesan MSI Sebagai Brand Gaming Global

 

Hebatnya, Saat G-Sync diaktifkan permainan akan tetap terasa lancar bahkan saat dijalankan di tingkat fps yang lebih rendah seperti 40 dan 50. Hal ini merupakan berita yang sangat baik bagi para pemilik kartu grafis kelas mainstream yang menginginkan kualitas performa lebih baik - tanpa perlu membeli GPU baru. Metodenya sederhana, G-Sync menyelaraskan sinyal GPU dengan beberapa varian monitor yang mendukungnya.

Dalam kesempatan tersebut, G-Sync dan V-sync dipamerkan di sepasang monitor 4K. Hampir tidak ada perbedaan antara grafis yang berjalan dengan V-sync di 60 fps dengan grafis 50 fps yang berjalan di G-Sync. Dan untuk mengaktifkannya, Anda hanya perlu menekan satu buah tombol di keyboard.

Setelah tur singkat ini berakhir, saya mendapatkan kesan bahwa apa yang Nvidia pamerkan dalam Computex Taipei 2014 hanyalah sebuah pemanasan untuk event besar selanjutnya yang banyak orang nantikan: Electronic Entertainment Expo 2014. Tidak akan mengejutkan jika ternyata Nvidia kembali mengenalkan sesuatu yang benar-benar baru di sana. Oh, satu hal lagi, E3 akan dimulai besok.