1. Lifestyle

Tak Lagi Bikin Konten VR Sendiri, Facebook Tutup Oculus Story Studio

Kreasi kontennya diserahkan ke pihak luar, dimana Facebook sudah menyiapkan sokongan dana sebesar $250 juta

Di saat ekosistem konten virtual reality masih belum begitu besar, kabar sedikit mengejutkan datang dari Oculus. Facebook selaku sang empunya memutuskan untuk menutup divisi khusus Oculus Story Studio yang selama ini berfokus pada kreasi konten VR sinematik.

Bukannya mereka putus asa, hanya saja Oculus menilai lebih baik mereka mengalihkan perhatian ekstranya ke arah pemecahan masalah yang masih menyelimuti hardware dan software seputar AR dan VR. Untuk urusan konten, mereka bisa menyerahkannya ke pihak luar yang sejatinya tidak kalah kreatif, hanya saja kerap terbatasi masalah dana.

Untuk itu, modal sebesar $250 juta telah Oculus siapkan sejak tahun lalu guna mendanai pengembangan konten VR dari komunitas developer. Dari angka sebesar itu, setidaknya $50 juta dikhususkan untuk pengembangan konten VR interaktif yang bukan gaming.

Henry memiliki kualitas visual dan animasi sekelas Pixar, tapi disajikan dalam format virtual reality yang immersive / Oculus

Kabar ini terkesan mengejutkan karena Oculus Story Studio sendiri sempat memenangkan penghargaan dari ajang bergengsi Emmy Awards lewat film pendeknya yang berjudul Henry. Proyek mereka selanjutnya, The Wolves in the Walls, kemungkinan besar terpaksa harus dibatalkan.

Beruntung mereka tidak mencabut Quill dari Oculus Store, yang pada dasarnya merupakan tool untuk keperluan storytelling, dimana kreator dapat memanfaatkannya untuk menggambar adegan 3D selagi menggunakan headset Rift, dengan art style seperti di film Dear Angelica.

Sumber: Variety dan Oculus.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again