1. Startup

OjekKoe Ramaikan Persaingan Ride Sharing Startup di Indonesia

Tidak menggunakan sistem bagi hasil, menggunakan sistem pembayaran 2500 per hari dengan paket pembayaran 15 atau 30 hari

Seperti kita ketahui Go-Jek dan Grab mengawali persaingan di ranah layanan ride sharing untuk transportasi berbasis ojek. Setelah itu muncul pemain-pemain baru yang mencoba untuk meramaikan di sektor tersebut. Yang terbaru adalah OjekKoe. Aplikasi ojek online tersebut baru saja diluncurkan di awal tahun ini. Selain ojek, OjekKoe juga memberikan layanan antar makanan, belanja, dan kurir.

Sebagai aplikasi yang baru saja diluncurkan di awal bulan ini jumlah unduhan yang didapat masih minim. CEO OjekKoe Katon Muchtar menjelaskan aplikasi miliknya saat ini memang belum banyak dikenal masyarakat. Namun menurutnya setiap hari pasti ada transaksi yang terjadi di aplikasi OjekKoe.

“Semenjak OjekKoe kita luncurkan awal januari 2016 yang unduh app OjekKoe memang belum bayak mungkin karena kita baru belum banyak dikenal masyarakat. Begitu juga dengan order buat driver OjekKoe juga sangat minim tapi dalam hari-hari itu pasti ada yang narik atau yang dapat orderan. Jadi kesimpulannya baik yang unduh apps dan yang order driver OjekKoe masih sangat minim.  Tapi yang bergabung jadi mitra driver OjekKoe sampai minggu ke tiga Januari 2016  udah mendekati angka 300 orang yang udah diproses dan ok kalo yang daftar udah hampir 500 orang,” jelas Katon.

Sebagai pemain baru, menggoyang dominasi pemain yang sudah ada tentu diperlukan sesuatu yang berbeda dan unik. Katon menjelaskan OjekKoe berbeda dari sistem bagi hasil dengan mitra driver mereka. Di OjekKoe semua pendapatan yang didapat driver tidak dipotong sepeser pun dan juga tidak ada sistem subsidi.

Hanya saja di OjekKoe menerapkan fee system. Driver OjekKoe hanya dipungut biaya sebesar 2500/hari dengan pilihan paket pembayaran 15 hari atau 30 hari. Selain itu OjekKoe menjanjikan adanya sistem reward untuk service kendaran driver dan sistem dana talangan  yang rencananya akan diluncurkan Juni tahun ini.

Lyanan yang disajikan OjekKoe memiliki mekanisme yang sama dengan aplikasi ojek daring lainnya. Yang membedakan adalah driver bisa menambahkan transaksi non-aplikasi ke dalam sistem.

“Dalam hal layanan hampir sama dengan yang terdahulu, cuman di OjekKoe driver boleh menaikan penumpang di jalan ketika ada yang stop, jadi kita ada fasilitas untuk hal itu untuk daftarkan ke sistem penumpang yang mereka dapat di jalan (tanpa order) hal ini kita lakukan agar driver OjekKoe memiliki bnyak  fasilitas untuk nambah penghasilan mereka.  Di Ojekkoe juga ada layanan khusus untuk antar jemput anak sekolah, layanan private ( mendatang guru ke rumah),  Dan Layanan Order Taksi dengan TaxiKOE,” imbuh Katon.

Sebagai pemain baru yang masih belum terlalu dikenal di masyarakat fokus pada mengenalkan layanan adalah hal mutlak di lakukan. Untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat OjekKoe mengandalkan pendekatan daring dan luring. Untuk daring pihaknya aktif mempromosikan di media sosial sedang untuk luring pihak OjekKoe memanfaatkan media brosur. OjekKoe juga baru tersedia untuk gawai berplatform Android.

Kendala OjekKoe

Pendatang baru, belum dikenal masyarakat, tidak ada kantor, dan modal yang terbatas menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi OjekKoe agar tetap bisa bersaing dengan layanan ridesharing lainnya. Disampaikan Katon, pihaknya saat ini masih terkendala dengan masalah modal.

“Membangun sebuah startup di Indonesia memerlukan modal besar terutama untuk promosi atau memperkenalkan OjekKoe ke masyarakat dan pengembangannya. Modal itu yang sangat minim oleh OjekKoe. OjekKoe hanya terdiri dari mahasiswa yang baru tamat. Mudah-mudahan kami bisa dibantu untuk dikenalkan ke para pemodal seperti pemodal ventura. Saat ini Ojekkoe dijalankan secara online dan tidak ada kantor, tapi OjekKoe itu ada,” terang Katon.

Meski baru saja diluncurkan, namun Katon selaku CEO telah memasang target tinggi. Tak tanggung-tanggung dalam waktu dekat ia berharap OjekKoe bisa hadir di kota-kota luar Jawa seperti Pekanbaru, Padang, Palembang, dan beberapa kota di Kalimantan. Selain itu dari segi driver ia menargetkan 2000 driver di Jakarta di Juni mendatang.

“Ke depan OjekKoe juga akan memiliki layanan tiket pesawat, PPOB, serta OjekKoe juga akan bangun e-commerce dengan nama KEDAIKOE. Untuk pembinaan dan menjaga hubungan dengan Mitra Driver OjekKoe. Kita juga akan mendirikan  koperasi buat komunitas OjekKoe,” tutup Katon.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again