18 October 2019

by Glenn Kaonang

Lebih Kecil Lagi dari Pendahulunya, Olympus OM-D E-M5 Mark III Justru Tawarkan Peningkatan Performa

Warisi jeroan milik kakaknya yang lebih besar dan lebih mahal, OM-D E-M1 Mark II

Keputusan Panasonic untuk terjun ke segmen mirrorless full-frame sempat membuat saya bertanya dalam hati terkait nasib Olympus. Seperti yang kita tahu, keduanya sudah sejak lama menjalin aliansi dan melahirkan platform Micro Four Thirds, akan tetapi yang sejauh ini sudah mantap memperluas portofolionya barulah Panasonic.

Olympus di sisi lain masih teguh pendirian. Mereka baru saja meluncurkan OM-D E-M5 Mark III, kamera mirrorless terkecilnya saat ini. Selisih umur empat tahun dari E-M5 Mark II rupanya dimanfaatkan Olympus untuk mematangkan miniaturisasi sejumlah teknologi secara signifikan.

Salah satu komponen yang diciutkan adalah image stabilizer 5-axis yang tertanam langsung di kamera. Meski ukurannya lebih kecil dari milik E-M5 Mark II, kinerjanya justru sedikit lebih efektif; sanggup mengompensasi guncangan hingga 5,5 stop exposure, atau sampai 6,5 stop dengan bantuan lensa yang kompatibel.

Komponen lain yang diperkecil adalah modul baterainya, akan tetapi Olympus mengklaim daya tahannya sama persis seperti yang terdapat di pendahulunya (hingga 310 kali jepret). Secara fisik, E-M5 Mark III masih mempertahankan rancangan yang cukup identik terlepas dari dimensinya yang mengecil. Aspek weather-sealing-nya pun turut disempurnakan sehingga E-M5 Mark III layak memperoleh sertifikasi IPX-1.

Satu lagi yang disusutkan ukurannya adalah viewfinder elektronik (EVF), yang pada kamera ini hanya memiliki tingkat perbesaran 0,68x (turun dari 0,74x). Kendati demikian, kualitasnya lebih baik berkat pemakaian panel OLED beresolusi 2,36 juta dot ketimbang LCD.

Urusan performa, E-M5 Mark III mewarisi jeroan milik kakaknya yang lebih mahal dan lebih besar, E-M1 Mark II. Sensor Four Thirds yang digunakan sama persis, dengan resolusi 20 megapixel dan 121 titik phase-detection autofocus, demikian pula prosesor TruePic VIII-nya.

Kecepatan menjepret tanpa hentinya tercatat 30 fps dengan fokus dan exposure terkunci, atau 10 fps dengan AF dan AE tracking menyala. Memang belum selevel E-M1 Mark II (yang sejatinya sudah masuk level DSLR), akan tetapi masih cukup impresif untuk ukuran kamera sekecil ini, yang bobotnya tidak sampai 420 gram.

Fitur lain yang diwarisi dari kakaknya adalah mode High Res Shot 50 megapixel, yang menggabungkan delapan foto menjadi satu dengan detail luar biasa. Untuk video, E-M5 Mark III siap merekam dalam resolusi paling tinggi 4K 30 fps. Selagi merekam, image stabilization-nya akan dibantu oleh electronic stabilization.

Olympus OM-D E-M5 Mark III rencananya akan dijual mulai akhir November mendatang seharga $1.200 (body only). Paket bersama lensa 14-150mm f/4.0-5.6 juga akan ditawarkan seharga $1.800.

Sumber: DPReview.