15 December 2020

by Glenn Kaonang

OPPO Ungkap Konsep Foldable Smartphone yang Sangat Unik

Memiliki tiga mode penggunaan yang berbeda

OPPO X 2021 yang diperkenalkan pada ajang OPPO Inno Day bulan lalu bukan satu-satunya smartphone konsep berdesain unik yang sedang OPPO godok. Di event China International Industrial Design Expo (CIIDE) baru-baru ini, OPPO memamerkan konsep foldable smartphone yang benar-benar penuh intrik.

Sejauh ini cuma dijuluki "slide-phone", mekanisme folding-nya sepintas mengingatkan saya pada Motorola Razr maupun Samsung Galaxy Z Flip, dengan dimensi yang tidak lebih besar dari kartu kredit dalam posisi terlipat. Namun yang membuatnya sangat unik adalah adanya lebih dari satu engsel pada layarnya, sehingga perangkat dapat digunakan dalam tiga mode yang berbeda, tidak melulu dengan layar yang terbuka lebar.

Pada mode yang pertama misalnya, pengguna dapat membuka hanya sepertiga dari total layarnya untuk melihat jam maupun notifikasi. Mode selanjutnya adalah mode selfie, dan terakhir ada mode full-screen dengan layar yang lebih lebar dari biasanya, yang bisa berguna untuk menampilkan kontrol virtual tambahan maupun multitasking.

Selama berpindah dari satu mode ke yang lain, fungsi tombol di bagian sampingnya juga berubah mengikuti kebutuhan. Sisi sampingnya juga menjadi rumah untuk sebuah stylus. Konsep unik ini merupakan hasil kolaborasi langsung antara OPPO dan studio desain asal Jepang, Nendo.

Selain slide-phone tadi, kolaborasi OPPO dan Nendo turut melahirkan konsep lain yang tak kalah unik, yang mereka juluki dengan istilah "music-link". Konsep ini melibatkan banyak perangkat, mulai dari smartwatch, smart speaker sampai wireless charger, akan tetapi yang menjadi bintang utamanya adalah TWS unik berbentuk seperti gagang telepon.

Idenya adalah, cukup dengan menyimpan TWS dalam charging case lalu meletakkannya di atas smart speaker, maka musik secara otomatis akan bertransisi dari TWS ke speaker. Namun seandainya tidak ada fitur tersebut pun wujud TWS-nya sudah sangat mengundang perhatian, terutama berkat kemampuannya ditancapkan satu sama lain sehingga membentuk seperti sebuah donat.

Namanya konsep, kedua perangkat ini mungkin masih lama sebelum bisa direalisasikan, atau malah tidak sama sekali. Terlepas dari itu, yang perlu kita soroti adalah bagaimana produsen smartphone terus mengeksplorasi beragam desain demi mengatasi tren bertambah besarnya layar smartphone, yang tentunya dapat berpengaruh banyak terhadap aspek ergonomi.

Sumber: OPPO.