2 December 2016

by Bambang Winarso

Pebble Dikabarkan Segera Jadi Milik Fitbit

Saat ini belum ada pengumuman resmi dari kedua perusahaan, namun sejumlah sumber menyebut merk Pebble akan dihentikan

Segmen wearable telah menjelma menjadi industri bernilai jutaan Dollar yang awalnya dianggap sebagai tren sementara oleh sejumlah analis. Pun demikian, tak semua bisnis di sektor ini berjalan mulus. Pebble misalnya mulai kehilangan momentum setelah melakukan debut yang sempurna. Bahkan perusahaan yang lebih banyak bergelut di KickStarter itu dikabarkan bakal melego perusahaannya ke Fitbit. Pabrikan pencatat aktivitas dan kebugaran lainnya yang lebih stabil.

Saat ini belum ada konfirmasi resmi dari kedua belah pihak terkait akuisisi ini. Tapi sejumlah sumber yang dekat dengan Fitbit mengatakan bahwa perusahaan Amerika Serikat itu tertarik kepada kekayaan intelektual Pebble. Merk Pebble sendiri disebut bakal dimuseumkan.

Financial Times menyebut secara spesifik akan keinginan Fitbit untuk mendapatkan PebbleOS yang merupakan salah satu katalog aplikasi terbesar di ranah wearable, dan bisa disandingkan dengan Android dan iOS.

Sementara terkait aspek finansial untuk akuisisi ini, sumber Techcrunch menyebutkan angka yang cukup rendah, di kisaran $40 juta. Times menyebutkan angka yang lebih optimis, di kisaran $200.

Tentu akan menarik untuk melihat bagaimana saga ini akan berakhir, tapi salah satu pelajaran besar yang didapat dari situasi ini adalah bahwa lanskap teknologi tidak pernah mudah untuk diprediksi. Nokia tahu betul apa akibatnya jika terlalu idealis. BlackBerry lebih baik dengan mengesampingkan idealisme dan bersedia menerima Android dengan tangan terbuka.

Pebble adalah perusahaan yang dibangun dengan konsep dan ide yang matang. Di kemunculan perdananya, mereka memecahkan rekor KickStarter ketika Pebble Time mendapatkan pendanaan sebesar $10.5 juta yang melibatkan 48.000 penyokong dana hanya dalam waktu 48 jam saja. Seminggu kemudian, kampanye Pebble Time menyentuh angka $13,4 juta.

Sayang, dalam beberapa bulan terakhir Pebble disebut kehilangan momentum ketika pasar tumbuh dan makin kompetitif. Salah satu indikasinya tercermin dari rencana perusahaan untuk merumahkan hampir 25% dari tenaga kerjanya pada bulan Maret lalu.

Yang menarik. Di tahun 2015, pembuat jam konvensional Citizen dikabarkan pernah menawar Pebble senilai $740 juta. Kemudian Intel juga dikabarkan tertarik membelinya senilai $70 juta. Tapi, Eric Migicovsky selaku CEO menolak mentah-mentah kedua tawaran itu. Sekarang, Pebble justru terjebak dalam dilema setelah Fitbit dikabarkan hanya mau membayarnya di kisaran $40 juta.

Keputusan akhir sekarang ada di tangan Pebble. Apakah menolak pinangan yang masuk dengan konsekuensi; semakin lama ditahan, maka nilai jual Pebble akan semakin terjun bebas. Atau menerima pinangan dan menjadi bahan perdebatan kontroversial seperti kala Yahoo “terpaksa” menerima pinangan Verizon dengan harga yang jauh lebih murah.

Sumber berita Ubergizmo, theInformation. dan gambar header Thecountrycaller.