9 February 2018

by Bambang Winarso

Pertama Dalam Sejarah, Twitter Sukses Bukukan Profit

Laporan ini memicu sentimen positif akan kondisi Twitter di tahun 2018 ini

Popularitas dan nama besar Twitter di ranah media sosial hanya bisa ditandingi oleh Facebook dan barangkali Instagram. Dengan fakta itu, Twitter sudah semestinya sejajar dengan perusahaan bernilai jutaan Dollar Amerika lainnya. Tapi, sejak berdiri 12 tahun yang lalu, Twitter kesulitan untuk mendapatkan traksi mencapai tujuan, titik yang ingin dituju oleh hampir semua perusahaan, yaitu profit. Bahkan ketika mereka memutuskan untuk go publik empat tahun lalu.

Untungnya, tren buruk itu sepertinya sudah berakhir menyusul disebutkannya sejumlah profit dalam laporan keuangan mereka untuk kuartal keempat tahun 2017.

Jejaring sosial yang berbasis di San Fransisco tersebut melaporkan berhasil membukukan keuntungan sebesar $91 juta di kuartal keempat 2017. Mengakhiri periode buruk yang selama beberapa tahun membayangi. Salah satu yang terburuk adalah ketika mereka mengalami kerugian lebih dari $167 juta di kuartal yang sama tahun lalu.

Upaya Twitter untuk fokus pada video juga membuahkan hasil, membantu peningkatan pendapatan total sebesar 2% dari tahun ke tahun, menjadi $732 juta. Meski demikian, secara keseluruhan Twitter masih kehilangan uang yang nilainya cukup besar. Kerugian bersih GAAP tahun ini menyentuh angka $108 juta. Namun melihat persentasenya turun drastis sebesar 28% dari tahun ke tahun. Twitter punya kans untuk kembali membukukan profit di tahun fiskal 2018.

Dari sisi pengguna, Twitter mengantongi 330 juta pengguna aktif setiap bulannya di kuartal keempat 2017. Angka ini naik 4% dibandingkan tahun lalu, tapi relatif stagnan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Angka ini juga terbilang lebih rendah ketimbang proyeksi Wall Street di angka 332,5 juta.

Perjuangan Twitter untuk terus menghasilkan uang masih jauh dari usai. Fakta bahwa angka pengguna di Amerika Serikat yang merupakan pasar utamanya terus tergerus, menjadi alarm tanda bahaya yang harus dengan segera diatasi. Kuartal ini, pengguna Twitter di AS anjlok ke angka 68 juta dari 69 juta di kuartal sebelumnya.

Twitter sendiri tidak berpangku tangan dan menunggu dewi fortuna berpihak padanya. Sejumlah fitur dan kebijakan baru mereka gulirkan tahun lalu, termasuk menghapus batasan 160 karakter. Tapi tekanan dari rival seperti Facebook, Instagram dan Snapchat cukup mengganggu upaya keras Twitter untuk merangkul lebih banyak pengguna baru.

Laporan keuangan Q4 Twitter versi lengkapnya bisa diunduh di sini.

Sumber berita Theguardian dan gambar header Pixabay.