18 February 2014

by Yoga Wisesa

Philips Kembangkan 'Bohlam Pintar' Untuk Bantu Proses Belanja

Bagi kita yang awam dalam berbelanja, department store terbukti bisa menjadi labirin yang membingungkan.

Saat Anda tanya lokasi benda yang ingin Anda beli, sang pramuniaga menjawab, "Barang A ada di lorong 17 sebelah kiri." Padahal toko-toko itu sama sekali tidak dilengkapi dengan nomor lorong. Philips sebagai produsen bohlam ternama mencoba memberikan terobosan dengan merancang smart bulb baru mereka.

Yang Philips lakukan adalah mengambil ide iBeacon- sebagai sistem notifikasi iklan yang bisa dimanfaatkan brand-brand besar dalam mengirimkan iklan langsung ke pemilik iDevice - ke dalam teknologi suar baru di dalam sistem lampu mereka.

Seperti yang sudah bisa kita prediksi, suar ini memberikan info lokasi dan produk langsung ke pemilik smartphone. Dan tentu saja mereka bisa mengaksesnya dari aplikasi yang tersaji cuma-cuma.

 

Info menarik: Z-Machines, Band Musik Robot dengan 22 Lengan dan 78 Jari?

 

Ide ini mengingatkan saya pada fungsi GPS dalam skala kecil. Seperti para pengemudi kendaraan, dengan begitu konsumen bisa mudah mencari barang apapun yang mereka butuhkan. Solusi cerdas ini adalah jawaban Philips tentang naik daunnya fitur dan perangkat serupa yang memungkinkan toko berinteraksi langsung dengan para pembelanja, salah satunya yang paling sering didengar adalah Apple iBeacon.

iBeacon memanfaatkan perangkat transceiver (kombinasi pemancar dan penerima data) yang diletakkan di sekitar area atau stand perbelanjaan. Dengan ini Anda bisa mendapatkan informasi tentang diskon, harga promo hingga barang-barang baru. Philips memanfaatkan ruang di dalam bohlam mereka sebagai tempat transceiver.

Pertanyaannya adalah apakah solusi yang diberikan Philips ini lebih ekonomis dibanding metode sang rival. Namun menurut saya menempatkan suar informasi dalam lampu adalah metode yang praktis. Kita tahu setiap toko perbelanjaan membutuhkan sistem penerangan. Dengan memilih smart bulb dari Philips, pemilik toko modern tidak lagi harus memikirkan berapa banyak biaya yang akan mereka keluarkan untuk mengaplikasikan jaringan transceiver.

 

Info menarik: InAir Hadirkan Tampilan Televisi A la Film Minority Report

 

Program ini sedang diuji coba dalam sebuah toko retail di kota Düsseldorf, Jerman. Tapi untuk saat ini, Philips hanya melakukan demonstrasi untuk teknologi baru mereka. Sayangnya mereka belum mengkonfimasi apakah smart bulb dipasarkan secara lebih luas atau apakah ia akan dikombinasikan dengan sistem penerangan tertentu milik mereka. Tetapi dengan teknologi suar yang belum banyak diadopsi para kompetitor, Philips memiliki ruang manuver yang sangat luas.

Philips juga belum menjelaskan teknologi komunikasi jenis apa yang mereka gunakan: apakah Bluetooth, LTE, Wi-Fi biasa ataukah kombinasi semuanya? Dan perangkat-perangkat apa saja yang akan kompatibel dengannya, tapi platform Android sepertinya merupakan alternatif cerdas untuk menandingi iBeacon.

Sumber: The Verge. Gambar header: Lightology.com.