1. Startup

Pikavia Sediakan Fitur "Custom Trip" Bagi Perusahaan

Fitur Custom Trip dapat dimanfaatkan konsumen perorangan maupun perusahaan

Pertengahan bulan lalu (15/5) Pikavia, marketplace jual beli paket wisata online meluncurkan fitur barunya custom trip. Dengan hadirnya fitur ini Pikavia, startup asal Bandung ini menyasar pasar bisnis sebab custom trip tidak hanya dirancang untuk poerorangan tetapi perusahaan yang ingin menggelar outing bagi seluruh stafnya. Pengguna hanya perlu mengisi kebutuhan trip dan budgetnya, dan Pikavia membuka tender bagi 400 tour agent yang tersebar di 26 provinsi.

Pikavia pun telah mengalami banyak perubahan semenjak terakhir kali diulas DailySocial, denga tampilan baru dan sistem verifikasi agen tur yang ingin bergabung dan berjualan di situsnya. Agen tur tersebut, harus melampirkan KTP atau surat legal perusahaannya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penipuan online yang terjadi di industri travel. Ada pula fitur messaging yang memungkinkan konsumen langsung berkomunikasi dengan agen yang dipilihnya.

Pembenahan demi pembenahan dilakukan Pikavia karena persaingan di bisnis travel, khususnya antar agen tur, makin sengit. "Pikavia ingin hadir agar  tour agent lebih mudah memahami kebutuhan dan keadaan pasar agar dapat menciptakan pilihan tour yang lebih baik berdasarkan kelebihan yang ia miliki,"tutur Co-Founder Pikavia Hanifah Azhar.

Sejauh ini Hanifah mengatakan tantangan yang dihadapi bisnisnya adalah mengukur retention rate. "Sebab tidak semua orang pergi liburan setiap bulan. Bahkan ia mengatakan satu atau dua kali setahun. Jadi untuk mengukur apakah pembeli memang merasa Pikavia membantu untuk mencari paket wisata yang tepat kami menggunakan beberapa cara, salah satunya adalah referral,” terangnya.

Selama dua bulan terakhir setelah fitur transaksi diluncurkan, growth transaksi Pikavia meningkat menjadi 65 persen per bulannya.

“Transaksi di Pikavia cenderung naik tiga kali lipat menjelang long weekend. Walaupun jumlah transaksi yang lebih kecil dibanding marketplace consumer goods, namun nilai rata-rata transaksi dalam Pikavia adalah Rp 2.1 juta dengan rata-rata pengeluaran liburan per orangnya adalah Rp 800 ribu. Jangkauan harga paket di Pikavia memang cukup bervariasi, dari Rp 75 ribu sampai Rp 40 juta juga ada,” lanjut Hanifah.

Ia mengatakan justru hari Senin adalah hari tertinggi jumlah kunjungan ke situs ini. Awal minggu menjadi pilihan pengguna untuk mulai mencari paket liburan yang dipilihnya.

Model bisnis Pikavia dari awal adalah dengan sistem berlangganan. Hanifah menyadari bahwa bisnis model berdasarkan komisi tidak akan menutup biaya operasi. Ini didasari oleh pengalaman pribadinya berlibur bersama guide yang dipesan melalui situs tur luar negeri.

Guide-nya malah menawarkan ‘lain kali hubungi saya langsung saja karena pasti lebih murah tidak dipotong komisi’. Saya pikir well, this is must not good for their business. Kami juga sudah melakukan perhitungan untuk Pikavia bahwa jika mengambil komisi, tidak akan menutup effort yang dikeluarkan untuk pelayanannya dan akan menjadikan posisi kami layaknya tour agent besar, bukannya marketplace atau wadah netral untuk tour agent.”

Merambah ke pasar korporat

Salah satu yang baru adalah pembuatan produk Custom Trip dengan sistem tender online. Pengguna dimungkinkan untuk mendapatkan berbagai penawaran dalam waktu singkat dari agen tur.

Konsumen hanya perlu menulis kebutuhan dan keinginan liburan mereka melalui Pikavia dan mereka akan meneruskan permintaan tersebut, ke agen tur terverifikasi yang tergabung di sistem tender Pikavia. Dalam waktu 1x24 jam konsumen akan mendapatkan berbagai penawaran menarik yang kompetitif.

Permintaan untuk custom trip awalnya dari konsumen yang meminta dibuatkan paket liburan sesuai dengan kebutuhannya. "Kami bantu konsumen dengan melakukan proses ini secara manual atau offline dan agen tur memberikan respons sangat positif. Sampai akhirnya kami rasa sudah perlu dijadikan Sistem tersendiri maka dibuatlah produk custom trip," ujar CEO Pikavia Andika Prasetya.

Agen tur sendiri bisa dengan leluasa mengikuti tender selama permintaan custom trip tersebut masih aktif dan hanya bisa diikuti agen tur yang sudah melewati tahapan verifikasi.

Menurut data yang dimiliki Pikavia, sembilan dari sepuluh permintaan custom trip akan memakan waktu dua hingga tiga minggu untuk melakukan permintaan dan memilah penawaran yang tepat dari berbagai agen tur. Hal ini dapat mengganggu efisiensi karyawan jika karyawan tersebut ditugaskan untuk mengurus company outing. Melihat fenomena tersebut Pikavia berharap sistem tender online ini merupakan terobosan baru yang tepat di bidang teknologi travel baik untuk konsumen maupun agen tur.

Hanifah menyatakan lima persen permintaan trip di Pikavia kini berasal dari custom trip.

"Sejak rilisnya custom trip, banyak perusahaan mulai dari bank swasta sampai perusahaan BUMN yang mencari company outing dari pilihan tour operator di situs kami. Tanggapan untuk fitur ini sangat baik karena pengguna merasa bahwa kami menghemat waktu mereka dari proses yang biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu jadi hanya 24 jam," tutupnya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again