1. Startup

Platform Social Crowdfunding Xedeka Permudah Donasi Secara Online

Baru hadir untuk publik, targetkan satu juta pengguna dalam setahun mendatang

Masih timpangnya jumlah si kaya dan si miskin, menjadi salah satu penyebab mengapa belum maksimalnya pengelolaan zakat di Indonesia. Padahal, mengutip dari data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), total aset zakat di Indonesia mencapai Rp217 triliun. Aset tersebut dinilai mampu membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.

Semangat ingin memberi kemudahan berdonasi kapan saja dan di mana saja menjadi alasan bagi Lutfi Chaer beserta empat kawannya untuk meluncurkan aplikasi berbasis crowdfunding Xedeka dengan dana sendiri. Inisiasi ini timbul sejak tahun lalu hingga akhirnya berbuah lewat soft launching aplikasi Xedeka pada pekan lalu, (25/8). Untuk sementara, aplikasi Xedeka baru tersedia untuk versi Android.

"Xedeka adalah social crowdfunding platform berbasis menghimpun dana untuk disalurkan ke program sosial. Setiap dana yang kami himpun tidak langsung disalurkan ke suatu program tanpa persetujuan pengguna," terang Co-Founder dan CEO Xedeka Lutfi Chaer.

Xedeka ingin menularkan kebiasaaan berdonasi dengan ringan setiap hari. Kebiasaan tersebut diharapkan terus tumbuh membentuk karakter dermawan dan kepedulian sosial. Tak hanya itu, aplikasi ini memiliki fitur yang berfungsi mengajak keluarga dan kolega untuk ikut berdonasi ke dalam program-program sosial yang dihadirkan Xedeka atau membuat sendiri programnya.

Hal ini membuat posisi Xedeka sebagai suplemen dan katalisator bagi lembaga sosial, komunitas, atau individu yang memiliki kepedulian dan komitmen untuk menggalang donasi.

Sementara ini, ada empat program yang dihadirkan lewat Xedeka. Mereka adalah program x-worship berupa wakaf 10 ribu mushaf Al Quran syar'i, x-preneur berupa wakaf tunai produktif untuk membuka satu outlet rumah makan Bebek Dower, x-health berupa penyediaan fasilitas kesehatan bagi 10 ribu anak dhuafa yatim, dan x-care yakni pembangunan infrastruktur ATM Beras untuk solusi distribusi beras tepat sasaran.

Status badan hukum

Yang sedikit berbeda, Xedeka rupanya berstatus badan hukum sebagai yayasan, dengan nama Yayasan Xedeka Derma Katulistiwa. Lutfi berasalan pihaknya mengambil posisi ini mengingat secara legal badan yang boleh mengelola dana sosial di Indonesia hanya yayasan.

Kendati demikian, dia mengaku dalam waktu dekat akan segera mendirikan badan hukum berstatus perseroan terbatas (PT) untuk menopang dari sisi operasional.

"Nanti yang ingin kita bangun untuk back up bisnis Xedeka dengan status hukum PT. Posisi PT nanti akan menaungi yayasan."

Target dan rencana monetisasi Xedeka

Meski baru diluncurkan dan belum memiliki pengguna, Lutfi menargetkan dalam setahun ke depan pihaknya dapat menggaet 1 juta pengguna. Adapun angka tersebut diharapkan setara dengan total donasi sebanyak Rp30 miliar, untuk tiga program unggulan yaitu x-health, x-worship, dan x-education.

Terkait monetisasi, Lutfi mengaku untuk tahap awal dia belum menerapkan strategi monetisasi. Rencananya monetisasi akan diberlakukan ketika Xedeka sudah mengeluarkan layanan di luar donasi dengan menggunakan dompet elektronik.

"Saat ini dompet elektronik baru bisa dimanfaatkan saat pengguna ingin donasi. Pengembangan berikutnya kami akan menambah layanan yang memanfaatkan dompet elektronik untuk sarana pembayarannya, misalnya pembelian pulsa atau sebagainya. Dari situ kami akan terapkan monetisasinya," pungkas Lutfi.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again