1. Startup

Berawal dari Kaskus, PlazaKamera Kini Bukukan 2500 Transaksi Per Bulan

PlazaKamera adalah layanan e-commerce asal Surabaya yang mengkhususkan diri menyediakan barang elektronik khusus fotografi, aksesorisnya, dan tak ketinggalan kamera video. Didirikan oleh Rico Satria Candra, siapa sangka jika layanan yang sudah membukukan rata-rata 2500 transaksi per bulan ini diawali dengan modal sekitar tujuh juta rupiah melalui Kaskus?

Rico memulai usahanya sejak 2011. Awalnya ia berjualan kamera melalui platform Kaskus. Upaya ini ternyata menghasilkan revenue 80 juta perbulan dan pada akhir tahun 2011 secara total memperoleh pendapatan 546 juta rupiah.

Tahap selanjutnya pada 2012, ia mulai membuka toko online sendiri dengan platform wordpress di blognya. Rico mengatakan, “Awalnya isinya sederhana sekali, seperti katolog, dengan format PDF. Kami juga masih memakai gudang dan kantornya di garasi teman. Akhirnya sewa kantor .“

Sekitar April 2012, Rico mulai punya situs sendiri dengan domain PlazaKamera dan menyewa kantor.

Saat ini PlazaKamera sudah melayani pelanggan di seluruh pelosok Indonesia, termasuk Papua. Total transaksi yang terjadi perbulan tercatat sebanyak 2500 dengan nilai rata-rata per transaksi sebesar Rp 600 ribu. Toko online-nya ini memiliki lebih dari 4000 produk terdaftar dan 45 ribu pengunjung bulan setiap bulannya.

Saat ini penjualan belum sepenuh dilakukan online, maka PlazaKamera masih menyediakan walk-in store di kantornya. Di akhir tahun ini PlazaKamera ingin lebih serius menggarap solusi e-commerce-nya, termasuk menggunakan metode pembayaran online. “Saat ini yang melakukan transaksi di online baru sekitar 40 persen, 60 persennya datang ke walk-in store kami. Namun mereka sebelumnya sudah mengunjungi website, sudah lihat-lihat, dan menyelesaikan pembayarannya di toko,” ujar Rico.

Rico menegaskan bahwa para pembeli yang datang adalah mereka yang ingin menyentuh langsung barangnya. “Biasanya mereka terbiasa dengan brand A ingin mencoba brand B, mereka datang ke kantor kami untuk menyentuh dan mencoba produknya,” terang Rico.

“Surabaya mungkin tidak terlalu macet kayak Jakarta, jadi pembeli kami banyak yang tahu dari online, namun tetap mampir ke kantor untuk melakukan pembelian,” lanjut Rico yang mengaku bahwa kantornya juga tidak berada di jalan utama. Rico mengatakan kalau pelanggannya juga banyak berasal dari luar pulau Jawa.

[Ilustrasi: Shutterstock]

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again