1. Startup

Plug and Play Indonesia Buka Program Akselerator Batch Pertama

Mencari 10 startup untuk diakselerasi bisnisnya dan didekatkan dengan pasar dan korporasi

Sebagai perusahaan rintisan cara startup berkembang berbeda-beda satu sama lain. Masalah modal dan akses pasar sebagai salah satu alasan mendasar kecepatan startup tumbuh dan bekembang. Salah satu program akselerator yang ada di Indonesia adalah Plug and Play Indonesia.

Baru diluncurkan awal bulan ini program program akselerator dari Plug and Play Indonesia akan membantu startup untuk mengkselerasi binsisnya, membantu untuk lebih cepat menemukan pasar dan menaikkan penjualan. Rencananya tahun ini akan diadakan 2 batch dengan masing-masing batch terdiri dari 10 startup.

Accelerator Director Plug and Play Indonesia Nayoko Wicaksono bercerita bahwa program akselerator ini akan membantu dan bermanfaat bagi banyak pihak. Pihak pertama yang akan terbantu adalah para startup, dengan program dan workshop yang sudah dirancang Plug and Play Indonesia startup diharapkan bisa lebih bisa mengembangkan produk dan dengan dikenalkannya para peserta akselerator ini dengan mitra korporat dari Plug and Play bisa membantu mereka mendapatkan segmen pasar baru dan kredibilitas.

Untuk mitra korporat, dengan adanya startup-startup ini mereka diharapkan terbantu dari segi inovasi. Sesuatu yang selama ini susah mereka dapatkan karena keterbatasan sumber daya yang mereka miliki. Korporat yang sejauh ini bermitra dengan Plug and Play antara lain Astra, BNI, BTN, dan beberapa lainnya.

Nayoko menjelaskan saat ini untuk batch pertama mereka mencari 10 startup yang setidaknya sudah memiliki produk MVP dan sudah teruji di pelanggan pertama mereka. Dengan masuk ke dalam program akselerator ini diharapkan produk mereka dapat lebih bisa dikembangkan dan dimudahkan untuk masuk ke pasar-pasar.

"Kita sekarang ada lebih dari 50 mentor, ada mentor yang full time dan mentor-mentor yang mengajar dan mengisi kelas-kelas yang akan kita adakan selama program akselerator yang akan kita jalankan," papar Nayoko.

Selain program mentoring dan pelatihan, para peserta akselerator ini juga dijanjikan investasi sebesar $50.000 hingga $100.000 tergantung berada di mana posisi startup saat ini. Pendaftaran mulai dibuka awal Februari dan akan berakhir di akhir bulan Maret.

Nayoko menjelaskan bahwa untuk kriteria yang mereka cari sebenarnya ada berbagai macam. Ini disesuaikan dengan kebutuhan para mitra korporasi atau yang memiliki prospek. Sektor teknologi finansial dan perdagangan komoditi online menjadi dua sektor yang mereka cari, namun tidak menutup kemungkinan sektor atau jenis layanan lain yang potensial. Untuk pemilihannya sendiri Nayoko menjelaskan Plug and Play juga akan mempertimbangkan rekam jejak pendiri atau tim dalam startup tersebut.

Hadirnya program akselerator ini, dijelaskan Nayoko, berupaya membantu startup untuk lebih cepat mendapatkan akses ke pasar. Ia mengatakan program ini bisa membantu para lulusan inkubator untuk lebih cepat mengakselerasi bisnisnya, dengan meningkatkan penjualan hingga mendapatkan pendanaan baru.

"Di 10 startup ini kita harap kita bisa invest dalam satu tahun itu sekitar $1 juta totalnya. kita ingin startup-startup yang kita invest bisa fundraising dan bisa mendapatkan dana untuk stage berikutnya. Tapi juga yang paling penting juga mereka bisa mendapatkan penjualan atau business development dari korporat (mitra) kita. Membantu mereka menemukan pasar-pasar baru. Itu objective kita untuk bisa membantu startup lebih cepat masuk ke pasar, itu mengapa di sebut akselerator," imbuh Nayoko.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again