1. Startup

Presiden Tencent Mengenai Ekspansi WeChat: "Dibuat di China, Untuk Seluruh Dunia"

Dengan diumumkannya kemitraan antara MNC Group dengan Tencent hari ini, Tencent mengesahkan operasinya di pasar Indonesia dengan didukung oleh Hillhouse Capital. DailySocial berkesempatan untuk berbincang langsung dengan Presiden Tencent, Martin Lau mengenai aktivitas Tencent di Indonesia.

Sebagai salah satu perusahaan internet terbesar di dunia, Tencent telah menjangkau berbagai negara di Asia seperti Taiwan, Thailand, Malaysia, India dan banyak lainnya. Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat menarik bagi Tencent, kata Martin, namun lebih spesifik lagi di pertumbuhan ekonomi dan pengguna mobile internet yang makin tinggi, menjadi alasan yang lebih dari cukup untuk Tencent masuk ke pasar Indonesia.

Martin mengklaim bahwa kerjasama joint-venture ini merupakan fase awal dari operasinya di Indonesia, dan di gelombang pertama ini mereka akan membawa WeChat masuk ke Indonesia. Dengan hampir 90% penggunanya berasal dari China, Tencent telah membawa WeChat masuk ke pasar lain di Asia Tenggara. "Seperti kebanyakan produk kami, WeChat dibuat di China untuk seluruh dunia. Dan itulah alasan utama kenapa kami percaya WeChat bisa berguna untuk pengguna dari seluruh penjuru dunia".

Sejak diluncurkan dua tahun lalu, WeChat kini memiliki lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia, dengan didominasi pengguna dari China dan beberapa negara di Asia dimana Indonesia merupakan salah satu pasar potensial. Setelah iklan TV WeChat resmi ditayangkan tanggal 23 Februari kemarin, CEO MNC Hary Tanoesoedibjo mengklaim angka pertumbuhan menlonjak dari 30 ribu pendaftar tiap harinya menjadi 90 ribu pendaftar tiap harinya.

Tidak terlalu banyak berbeda dengan pemain serupa seperti KakaoTalk, WeChat akan fokus ke pelokalan aplikasinya. Langkah pertama pelokalan adalah tentunya dengan joint-venture dengan MNC, lalu ada iklan televisi yang dibuat khusus untuk pasar Indonesia. "Kami juga akan terus mendorong konten lokal seperti emoticon dan konten lainnya, dimana MNC Group juga akan membantu kami melokal-kan konten kami", kata Martin. Tidak hanya pelokalan konten, joint-venture ini juga berarti pelokalan tim operasi di Indonesia.

Joint Venture antara Tencent dengan MNC Group ini merupakan pertama kalinya bagi Tencent untuk masuk ke sebuah pasar tertentu. Martin berkata, "biasanya kami masuk ke pasar tertentu dengan menempatkan tim kami disana, dalam beberapa kasus kami juga berinvestasi pada sebuah perusahaan lokal". Kesamaan corporate value dinilai Martin menjadi salah satu tonggak utama kerjasama antara MNC Group dengan Tencent.

Martin juga sadar bahwa pasar se-menarik ini tidak akan luput dari persaingan, meskipun Martin mengklaim persaingan justru membuatnya makin tertantang. Martin juga yakin WeChat memiliki fitur yang cukup kuat dibandingkan pesaingnya, "WeChat adalah gabungan antara SNS (Social Networking Site) yang dioptimasi untuk mobile dengan design yang mudah digunakan. Kami juga terus membangun fitur baru sesuai keinginan pengguna dan membuka pintu kami untuk kerjasama dengan developer lokal melalui platform Open Architecture kami", tambah Martin.

Dalam sebuah pernyataan, Martin berkata WeChat sejauh ini akan fokus ke pasar pengguna smartphone dan tidak ke pasar feature phone. Alasan dasarnya, menurut Martin, adalah untuk mempertahankan pengalaman berjejaring sosial di smartphone yang sulit didapatkan melalui perangkat feature phone. "Dengan persaingan yang ketat, tantangan terbesar kami bukan hanya untuk mendapatkan pengguna baru, melainkan juga mempertahankan pengguna untuk tetap menggunakan WeChat. Kami ingin pengguna mencoba dan terus menggunakan WeChat", tutup Martin.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again