3 July 2014

by Yoga Wisesa

Project Ara Memasuki Tahap Beta, Google Membaginya ke 100 Orang Tester Secara Gratis

Dalam mengembangkan proyek smartphone modular pertama mereka, Google memiliki sebuah ambisi: agar Project Ara bisa digunakan oleh enam miliar orang; satu miliar pengguna smartphone, dan lima miliar pengguna feature phone. Google mentargetkan harga jual hardware yang murah sehingga bukan hanya produsen besar saja yang bisa berpartisipasi di dalamnya.

Seperti virtual reality saat pertama kali diperkenalkan, awalnya ide smartphone modular bukanlah hal yang mudah kita terima. Namun dengan bergabungnya talenta dan perusahaan dari berbagai bidang, seperti NK Labs, MIT, 3D Systems, Carniege Mellon, Ara menjadi semakin meyakinkan. Lalu kita juga mendengar bahwa Sennheiser mungkin akan jadi pemasok teknologi audio untuk Ara, dan Toshiba-lah yang akan menyediakan prosesornya.

Dijadwalkan untuk diluncurkan pada awal tahun depan, Google tidak mau membuang-buang waktu. Baru-baru ini mereka mengumumkan bahwa Project Ara telah memasuki tahap beta, dan Google telah memilih 100 orang beruntung yang akan menjajal smartphone modular ini untuk yang pertama kalinya.

 

Info menarik: Prosesor Project Ara Akan Dari Toshiba?

 

100 orang tersebut terpilih dari 30.000 pendaftar yang tertarik untuk menggunakan Ara. Itu berarti hanya 0,33 persen dari pelamar yang Google pilih - 100 individu itu memang benar-benar sangat beruntung.

Berkenaan dengan hal tersebut, seperti yang dikutip dari Ubergizmo, Google juga mengumumkan bahwa Project Ara akan membutuhkan waktu sekitar delapan bulan dari saat perangkat dikirimkan untuk beta-tester hingga siap didistribusi ke khalayak luas. Artinya, ada kemungkinan bahwa Ara akan tersedia kurang lebih pada bulan Maret 2015. Sedikit lebih lambat dari target mereka sebelumnya yang disebutkan project leader Paul Eremenko pada Ara Developer's Conference, yaitu pada bulan Januari 2015.

Sejauh ini, kelemahan yang disadari oleh para pengembang Ara adalah konsep modular juga akan mempengaruhi ukuran dan bobot. Eremenko berpendapat bahwa komponen yang terpisah akan menambah ukuran, daya dan juga bobot - sekitar 25 persen. Menurutnya hal ini bisa dipahami, sedikit pengorbanan untuk tingkat fleksibilitas tinggi.

 

Info menarik: Mari Temui Para Talenta di Belakang Project Ara

 

Prototype Ara yang saat ini Google gunakan memiliki ketebalan 9,7 milimeter, sedikit lebih tebal dari smartphone konvensional. Mereka juga sedang mengusahakan persetujuan dari Federal Communications Commission, karena biasanya FFC menguji coba satu produk utuh, Ara ialah smartphone modular yang pertama kali mereka coba. Menariknya, Google menilai bahwa sejauh ini FFC sangat mendukung ide revolusioner Project Ara.

Model prototype Project Ara tersebut sempat Google pamerkan dalam ajang Google I/O 2014. Sayangnya saat diaktifkan, perangkat itu hang dan tak bisa di-boot. Google memiliki rencana untuk mengadakan Ara Developers' Conference sebanyak dua kali lagi di tahun ini untuk merangkul lebih banyak developer.

Penasaran siapa saja 100 orang beruntung itu? Silakan cek melalui link ini.

Gambar header: Tested.com.