1. Startup

RapidShare Ubah Model Produk dan Harga

Penting untuk para fanatik unduh file, RapidShare, salah satu penyedia jasa penyimpanan file yang paling populer di internet, mengubah model berbayar mereka mulai 1 Juli besok. Bila dulu modelnya adalah kita bisa membeli akun premium dan mendapat jatah akses dalam kurun waktu tertentu, kini mereka menerapkan sistem yang lumayan belibet.

Sekarang yang kita beli bukan lagi akses per satuan waktu, melainkan sistem poin "Rapids." Nanti satuan Rapids tersebut akan dipotong tiap harinya, sesuai dengan tipe paket yang kita pilih, sesuai kuota yang kita butuhkan. Bingung?

Begini, pertama kita bisa pilih berapa Rapids yang mau kita beli:

Kemudian kita bisa pilih paketnya, bagaimana kita mau menggunakan Rapids tersebut, sesuai dengan kebutuhan sehari-hari:

Jadi misalnya kita hanya butuh untuk mengunduh sebesar 700 MB per harinya, maka kita bisa beli 400 Rapids seharga € 4,99, kemudian memilih paket RapidSmall yang menghabiskan 4 Rapids per harinya. Berarti kita punya 100 hari untuk mengunduh 700 MB per harinya.

Model tersebut didukung oleh fleksibilitas untuk mengubah dan menyala-matikan paket yang kita butuhkan, bila ada hari di mana kebutuhan mengunduh lebih besar, tinggal ubah paketnya aja.

Pemilik akun premium saat ini tentu aja ngga akan dirugikan, karena kuota mereka akan ditranslasikan ke model baru ini. Lengkapnya bisa ditilik di situs RapidShare.

RapidShare memang salah satu sumber file yang paling ramai dikunjungi, termasuk dari Indonesia. Menurut Alexa, RapidShare menduduki peringkat ke-22 situs yang paling banyak dikunjungi dari negara kita. Untuk proses pembelian akun premiumnya pun ada IDRapid, pihak reseller lokal yang membantu proses pembelian akun. Hingga saat ini sepertinya perubahan model ini belum diantisipasi oleh IDRapid.

Jasa semacam RapidShare ini versi lokalnya sepertinya belum ada yang bisa sukses bertahan. Dulu-dulu ada GudangUpload, GilaUpload, ShareKingdom dan sebagainya, saat ini sepertinya hanya menyisakan Indowebster. Itupun tampak malu-malu menyatakan diri sebagai jasa penyedia penyimpanan file. Ada yang tahu kenapa? Apakah karena masalah klasik, kehabisan dana untuk melanjutkan operasional, mengingat layanan jenis ini butuh storage dan bandwidth yang besar?

Buat para gila unduh, gimana tanggapannya tentang perubahan harga dan model produk ini? Gue sendiri kebetulan habis masa akun premiumnya hari Minggu kemarin, tapi tampaknya bakal berpindah ke layanan lain yang agak lebih murah harganya. Yang lebih simpel dan lebih murah bakal jadi pilihan?

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again