Berdesain Elegan, Razer Opus Unggulkan Active Noise Cancelling dan Sertifikasi THX

Tidak selamanya produk Razer harus berpenampilan norak

Jujur saya agak kaget melihat nama Razer terpampang pada perangkat di atas. Pasalnya, sebagian besar produk produsen periferal tersebut biasanya berdesain agak norak dan selalu dihiasi pencahayaan warna-warni alias RGB.

Namun headphone ini tidak demikian. Andai tak ada label Razer di headband-nya, mungkin saya bakal mengiranya sebagai headphone noise cancelling bikinan Sony. Dan kebetulan active noise cancelling (ANC) memang merupakan salah satu keunggulan utama perangkat bernama Razer Opus ini.

Kemampuannya mengeliminasi suara di sekitar pengguna itu diwujudkan oleh total empat buah mikrofon. Seperti halnya mayoritas headphone ANC lain yang ada di pasaran, Razer Opus turut dibekali mode transparan atau ambient, yang bekerja berlawanan dengan fitur noise cancelling, mengamplifikasi suara-suara di sekitar supaya pengguna tak harus melepas headphone saat perlu mendengarkan pengumuman atau ada yang mengajak berbicara.

Mode transparan ini dapat diaktifkan dengan satu klik tombol pada perangkat. Tidak ada kontrol sentuh pada headphone seberat 260 gram ini, semua pengoperasiannya mengandalkan tombol fisik. Fitur auto-pause dan auto-play akan aktif dengan sendirinya saat pengguna melepas dan mengenakan headphone.

Kinerja audionya ditunjang oleh sepasang driver berdiameter 40 mm, lengkap dengan dukungan codec AAC maupun aptX, baik via Bluetooth 4.2 atau via kabel audio standar. Sertifikasi audio THX tidak lupa dijadikan suguhan ekstra, apalagi mengingat THX memang sudah diakuisisi Razer sejak 2016.

Dalam sekali pengisian via USB-C, Opus diestimasikan dapat beroperasi sampai 25 jam pemakaian. Kelemahannya sejauh ini cuma satu: ia hanya tersedia di Tiongkok saja, sama seperti true wireless earphone Pikachu yang Razer rilis belum lama ini. Di sana, Opus dijajakan seharga 1.799 yuan (± Rp 3,9 juta).

Sumber: Engadget.