Red Bull Rebellion Rising Star Challenge Dimenangkan Tim ExoG asal Pontianak

ExoG asal Pontianak menjadi juara setelah kalahkan KHG Molly asal Balikpapan

Mencari pemain berbakat di dunia esports memang bisa dibilang susah-susah gampang. Maka dari itu gelaran ajang pencarian bakat kadang juga dibutuhkan untuk memunculkan sosok pemain yang mungkin selama ini belum pernah terlihat. Salah satunya yang melakukan ini adalah Red Bull, lewat gelaran Red Bull Rising Stars Challenge.

Pada awal Januari kemarin, kita melihat Red Bull mengumumkan ajang pencarian bakatnya. Setelah melalui kompetisi yang sengit dalam turnamen yang berlangsung selama delapan hari dan diikuti oleh 500 tim lebih, akhirnya muncul sudah pemain-pemain berbakat tersebut ke permukaan.

Dari proses tersebut, muncul tim ExoG menjadi pemenang, setelah berhasil mengalahkan KHG Molly asal Balikpapan. Sebelumnya, ExoG berhasil menang lawan Public PTK asal Pontianak 2-0 dan KHG Molly menang melawan Putangers asal Surabaya 2-0 di babak Semi-Final.

Pada babak Grand Final, format pertandingan menjadi best-of-5, KHG Molly segera bermain agresif dan membuat tim ExoG keteteran di awal permainan. Namun, ExoG lebih konsisten, sehingga pada akhirnya mereka berhasil menemukan celah di permainan KHG Molly.

Pada game penentuan, ExoG terkena empat kill sekaligus, namun demikian ini tidak membeir efek snowball yang diharapkan KHG Molly. ExoG membalikkan keadaan, menekan KHG Molly secara terus menerus, sampai akhirnya pertandingan diakhiri oleh Lord push, yang membuat tim ExoG jadi juara Red Bull Rebellion Rising Star.

Empat Besar Finalis Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge

Sumber: Red Bull

ExoG adalah tim yang menempati grup 2 pada penyisihan Red Bull Rebellion Rising Star. Sepanjang kompetisi berlangsung, Exog merupakan tim yang sangat kuat dengan pembagian role yang sederhana nan efektif. Tim penuh bakat ini beranggotakan ExoG Ridakk, ExoG Derr, ExoG Icinn, ExoG Wibuu, dan ExoG Igonn.

Sumber: Red Bull

KHG Molly adalah runner-up Red Bull Rebellion Rising Star. Pada dasarnya tim KHG Molly merupakan tim multi-role yang didominasi oleh mage dan fighter. Role terbanyak di tim ini dipegang oleh KHG Barbossa Zoldyck yang bisa menggunakan, Mage, Tank, dan Assassin sekaligus. Diikuti oleh KHG Molly Zoldyck yang bisa menggunakan Fighter dan Marksman. Anggota KHG Molly adalah KHG Reney Zoldyck, KHG Tequila, KHG Silva Zoldyck, KHG Barbossa Zoldyck, dan KHG Molly Zoldyck.

Sumber: Red Bull

Putangers asal Surabaya merupakan tim pengisi peringkat ketiga di Red Bull Rebellion Rising Star. Tim ini berisikan Putangers Freeza, Putangers BABYWWW, Putangers Kyosh, Putangers Elfano, dan Putangers Percy. Tim asal Surabaya ini hadir dengan kombinasi role yang lengkap dengan pemain Marksman dan Fighter yang kuat. Putangers Freeza jadi pemain paling fleksibel di sini, yang bisa menguasai Mage, Marksman dan Assassin.

Sumber: Red Bull

Pengisi peringkat empat adalah tim Public PTK asal Pontianak. Tim ini berisikan putra daerah penuh bakat, yaitu Public PTK Scream, Public PTK Erdogan, Public PTK Afen, Public PTK Ipin, dan Public PTK Sumail. Dalam hal role di dalam permainan, formasi Public PTK mirip-mirip dengan ExoG. Bedanya, tim ini hanya memiliki satu Tank saja yang dibarengi dengan satu Fighter.

Tim MLBB Red Bull rebellion

Gelaran ini adalah sarana mencari pemain MLBB berbakat untuk mengisi posisi di dalam tim esports milik Red Bull yang dinamakan Red Bull Rebellion. Dari empat besar gelaran tersebut, pihak Red Bull akhirnya memilih 7 pemain yang dianggap terbaik dan pantas menerima kehormatan tersebut. Akhirnya tujuh pemain yang terpilih itu adalah 5 personil ExoG ditambah dua pemain asal KHG Molly, berikut roster tim Red Bull Rebellion.

Sumber: Red Bull

  • Therryco Jonathan Gabriel (Igonn.)
  • Danang Sigit Widianto (Wibuu.)
  • Sahrulkan (Icinn.)
  • Muhammad Ridho Ali (Ridakk.)
  • Derry Syahbandi (Derr.)
  • Kriesna Rafie Gerhana (Tequila)
  • Arya Al Nazhari (Barbossa Zoldyck)

“Dengan hadirnya Igonn, Wibuu, Icinn, Ridaak, Derr, Tequila, dan Barbossa Zoldyck, tim MLBB Red Bull Rebellion seharusnya sudah lebih dari siap untuk berprestasi dalam turnamen tingkat nasional dan internasional.” Ucap Mr. Jo CEO Red Bull Rebellion.

“Misi Red Bull Rebellion jelas jauh dari kata selesai. Masih banyak yang harus kami lakukan untuk tim dan ekosistem esports Indonesia. Kami berharap tahun 2020 menjadi tahun yang bersejarah bagi esports Indonesia, karena hadirnya tim Red Bull Rebellion dalam upayanya melakukan regenerasi atlet esports di Indonesia.” Tutup Mr. Jo.

Selamat bagi tujuh pemain yang sudah terpilhi! Semoga di masa depan kalian bisa menorehkan prestasi yang akan kalian ingat, serta berprestasi di tingkat internasional dan membanggakan nama Indonesia.