18 March 2020

by Glenn Kaonang

reMarkable 2 Sempurnakan Konsep Paper Tablet dengan Desain yang Lebih Tipis dan Layar yang Lebih Responsif

Performanya juga lebih baik, dan baterainya pun lebih awet

Tablet seharga $700 tapi tidak bisa dipakai untuk menonton film atau bermain game mungkin terdengar konyol, namun itulah kenyataan dari reMarkable. Berbeda dari iPad maupun tablet lain secara umum, reMarkable murni hanya untuk menulis, menggambar, dan membaca.

Kendati demikian, tiga hal itu bisa ia lakukan dengan sangat baik, jauh lebih baik ketimbang tablet konvensional. Semuanya berkat layar e-ink yang amat responsif dan menawarkan feel seperti kertas asli.

Perangkat ini terbukti sukses. Sejak diluncurkan di tahun 2017, reMarkable telah terjual lebih dari 100.000 unit, dan pengembangnya juga sudah menerima pendanaan senilai $15 juta. Modal sebesar itu akhirnya mereka pakai untuk mengembangkan penerusnya, reMarkable 2.

Perubahan yang paling mencolok langsung kelihatan dari luar; reMarkable 2 sangatlah tipis, hanya 4,7 mm dari ujung ke ujung. Desainnya juga lebih elegan ketimbang pendahulunya. Kecuali untuk pengguna kidal, reMarkable 2 juga akan terasa lebih nyaman digunakan berkat bentuk asimetrisnya.

Dari segi ukuran dan resolusi, layar monokrom yang digunakan masih sama: 10,3 inci, dengan resolusi 1872 x 1404 pixel. Yang berbeda adalah responsivitasnya. Berkat teknologi display controller baru, latency-nya semakin turun lagi menjadi 21 milidetik, yang berarti coretan stylus akan muncul nyaris tanpa jeda – dua kali lebih responsif dibanding generasi pertamanya.

Stylus-nya sendiri juga ikut diperbarui. Versi anyarnya menawarkan 4.096 tingkat sensitivitas tekanan (2x lebih tinggi), dan sekarang bisa menancap ke sisi tablet secara magnetis. Pengembangnya juga menawarkan stylus lain secara opsional yang ujung belakangnya dapat dipakai untuk menghapus.

Terkait software, saya melihat ada dua fitur yang cukup menarik dari reMarkable 2. Yang pertama adalah handwriting recognition, yang memungkinkan konversi tulisan tangan pengguna menjadi teks secara instan. Fitur ini mendukung 33 bahasa, dan hasil konversinya dapat langsung dikirim via email.

Yang kedua, reMarkable menawarkan extension Google Chrome sehingga pengguna dapat meneruskan artikel web dari komputer untuk dibaca di reMarkable. reMarkable 2 tidak punya browser-nya sendiri, dan ini sengaja dibuat demikian supaya pengguna tidak mudah teralihkan konsentrasinya.

Meski lebih tipis ketimbang pendahulunya, reMarkable 2 masih mengemas baterai yang berkapasitas sama besarnya, yakni 3.000 mAh. Namun berkat penggunaan prosesor dual-core yang lebih kencang sekaligus lebih efisien, reMarkable 2 malah diperkirakan bisa bertahan sampai dua minggu pemakaian, atau sekitar tiga kali lebih awet daripada sebelumnya. Charging-nya pun sudah memanfaatkan sambungan USB-C.

Kabar baiknya, terlepas dari segala penyempurnaannya, reMarkable 2 justru lebih terjangkau daripada sebelumnya. Harganya dipatok $399, dan bagi konsumen yang melakukan pre-order mulai hari ini juga, mereka akan mendapat bonus stylus beserta folio cover secara cuma-cuma.

Sumber: TechCrunch dan reMarkable.