18 March 2020

by Dimas Galih W.

[Review] AMD Ryzen 9 3900X: Kencang dengan 12 Core dan PCI-e Generasi 4.0!

Prosesor pertama untuk rumahan yang memiliki banyak thread, membuatnya bisa digunakan untuk apa saja

"Mas, saya mau kirim PC yang memakai prosesor AMD Ryzen 9 3900X dan Radeon 5700 XT". Kata-kata itu merupakan sebuah kunci mengapa saya cukup lama melakukan review yang satu ini. Hal tersebut dikarenakan saya mengambil angle untuk mereview sebuah PC secara keseluruhan. Maaf jika saya curhat, hehehe...

Setelah dua sampai tiga minggu berlalu, ternyata ada kesalahpahaman antara sang PR dengan saya, yang menyebabkan tidak bisanya perangkat NZXT PUBG PC H700 ini saya review secara keseluruhan. Namun memang, hal yang sangat saya inginkan adalah mencoba prosesor terbaru dari AMD, yaitu Ryzen 9 3900X. Setidaknya, kekesalan saya terbayarkan karena puas mencoba prosesor baru AMD, yang walaupun diluncurkan pada tahun lalu.

Oke, sekarang mari kita kembali ke prosesor yang akan saya bahas, yaitu AMD Ryzen 9 3900X. Prosesor ini merupakan prosesor Ryzen generasi ketiga yang dimiliki oleh AMD. Dengan peluncuran keluarga Ryzen generasi ketiga, pada akhirnya AMD mampu memimpin persaingan pada pasar prosesor desktop.Hal tersebut seperti peningkatan jumlah inti yang lebih banyak, proses pabrikasi yang lebih kecil, serta kinerja yang meningkat cukup jauh.

Ryzen 9 3900X yang memiliki nama kode Matisse sendiri menggunakan arsitektur baru dari AMD, yaitu Zen 2. Ryzen 9 3900X merupakan prosesor pertama dengan 12 inti yang dibuat untuk desktop, bukan untuk server. Tentunya, satu inti memiliki dua thread, sehingga membuat prosesor ini memiliki total 24 threads.

Dengan menggunakan lebih banyak inti, AMD ternyata mampu membuat TDP yang dimiliki oleh prosesor ini sama dengan sang pendahulunya, Ryzen 7 2700X, yaitu 105 watt. Bisa jadi, AMD sudah menemukan cara untuk membuat cip yang mereka produksi untuk menjadi lebih hemat. Dan hal tersebut tentu saja juga terwujud berkat proses pabrikasi 7 nm yang digunakan.

AMD Ryzen 9 3900X memiliki spesifikasi sebagai berikut

Ryzen 9 3900XRyzen 7 3700X
ArsitekturMatisseMatisse
Core / Thread12 / 248 / 16
TDP105W65W
Clock3.8 GHz3.6 GHz
Turbo Boost4.6 GHz4.6 GHz
L3 Cache64 MB32 MB
Kecepatan RAMDDR4 3200DDR4 3200
SocketAM4AM4
Pabrikasi7nm7nm

Dengan Ryzen 9 3900X, AMD menjawab tantangan dari Intel yang sudah memiliki prosesor Core i9 9900K. Walaupun masih menggunakan 14nm++, namun prosesor dari Intel ini masih memiliki kinerja yang tinggi dan TDP yang sedikit lebih rendah.

Ryzen 9 3900X sendiri bukan merupakan sebuah APU. Hal ini berarti bahwa Ryzen 3900X tidak memiliki grafis terintegrasi. Oleh karena itu, jangan pernah membeli prosesor ini jika belum memiliki kartu grafis terpisah.

Pada pengujian kali ini, saya menggunakan PUBG PC yang memiliki spesifikasi sebagai berikut

ProsesorAMD Ryzen 9 3900X
Graphics CardAMD Radeon RX 5700 XT 8GB
MotherboardASRock Taichi X570
RAM2x 8GB Crucial Ballistix Elite DDR4 3600MHz
HSFNZXT Kraken X72 AIO 360mm
PSUCorsair CX600 600 Watt
StorageSSD Aorus NVME 2TB PCIE Gen 4.0
CaseNZXT PUBG H700 Limited Edition
MonitorBenQ Zowie XL2411P

Oh ya, satu hal yang cukup ketinggalan. Ryzen 9 3900X juga memiliki feature baru, yaitu PCI express generasi 4. Saya cukup kaget setelah diingatkan kembali bahwa Ryzen terbaru merupakan yang pertama mengusung PCI express baru tersebut. Dan saya pun kembali senang setelah melihat hasil pengujiannya.

Untuk hasil CPU-Z nya adalah sebagai berikut

Arsitektur

Dengan arsitektur Zen 2, AMD memiliki desain cip yang berbeda dari sebelumnya. Seperti pada Ryzen 9 3900X, saat ini sudah tidak terdiri dari satu die saja tetapi ada tiga buah cip pada paket prosesornya. Dua cip pertama bernama Core Complex Design atau CCD. CCD berisikan sekumpulan Core Complex (CCX) atau inilah yang sering disebut sebagai inti prosesor.

Pada satu CCD terdapat 8 CCX, di mana satu CCX memiliki 2 thread. Jadi, dengan dua CCD tersebut, satu keping prosesor bisa memiliki 16 inti dan 32 thread. Namun pada Ryzen 9 3900X, ada empat CCX yang dimatikan sehingga satu CCD menjalankan 6 CCX. Cip berikutnya adalah cIOD untuk mengatur IO dari prosesor tersebut.

Hal yang paling utama yang terdapat pada cip ini adalah peningkatan IPC atau Instruction Per Clock. AMD mengklaim bahwa mereka berhasil meningkatkan IPC pada Ryzen generasi ke 3 ini sampai dengan 15%. Selain peningkatan IPC, performa satu inti juga terdongkrak berkat turbo yang makin meningkat hingga 4.6 Ghz.

Penggunaan 7nm juga mampu menambah cache dari prosesor ini. Ryzen 9 3900X memiliki total cache 70 MB, yang terdiri dari 6 MB L2 dan 64 MB L3. AMD menyebutnya sebagai GameCache, yang menjanjikan peningkatan framerate pada game dengan resolusi tinggi.

AMD juga mengklaim bahwa prosesor terbarunya ini tahan terhadap lubang keamanan yang melanda prosesor belakangan ini. Nama Spectre atau Lockdown yang selalu menghantui para pengguna komputer, ternyata sudah dibenahi oleh AMD dari sisi hardware-nya. Oleh karena itu, tidak akan ada lagi patch yang bisa membuat kinerja turun di masa depan untuk lubang keamanan yang sudah diketahui ini.

AMD juga sudah meningkatkan dukungannya terhadap penggunaan memori DDR4. Semua prosesor pada keluarga Ryzen 3000 mendukung konfigurasi dual channel dengan kecepatan clock 3200MT/s. Namun, jika menggunakan DDR4 3733, prosesor ini akan menggunakan multipilier 2:1 yang kemungkinan akan memiliki efek pada kecepatan CCX-nya. Walaupun begitu, dengan melakukan overclocking, Ryzen 3000 pun mampu didongkrak hingga 5100 MHz.

Keluarga Ryzen 3000, termasuk Ryzen 9 3900X, sudah memiliki apa yang Intel belum punya, yaitu PCIe Gen 4. Hal ini tentu saja harus menggunakan interkoneksi dengan motherboard yang menggunakan chipset X570. Hal ini tentu saja akan meningkatkan kinerja pada saat menggunakan kartu grafis maupun SSD. Dan karena kinerjanya kurang terasa pada saat bermain game, tentu saja dengan menggunakan SSD, kinerjanya akan lebih terlihat.

Pengujian

Well, jujur saja, saya belum memiliki banyak database pengujian prosesor. Namun, kebetulan pada meja pengujian kami masih memiliki prosesor Intel Core i9 9900K yang bisa kita langsung bandingkan antar keduanya. Saat membandingkan kecepatan prosesornya, saya akan menggunakan software benchmarking yang memang memakan daya pada prosesor.

Untuk itu, inilah hasil perbandingan benchmarking tersebut:

Untuk keseluruhan konfigurasi PC yang menggunakan kartu grafis AMD Radeon RX5700XT, saya pun juga melakukan benchmarking dengan hasil seperti berikut

Dan untuk PCI-express generasi ke 4 nya, saya menggunakan Crystal Disk Mark untuk mengetahui seberapa kencang kinerjanya

Beneran, saya baru sekali ini melihat angka 5 GB/s untuk sebuah SSD. Hal ini tentu sudah sangat cepat dalam melakukan pekerjaan baca dan tulis sebuah SSD.

Verdict

Dulu, mungkin banyak orang mencemooh prosesor buatan perusahaan yang satu ini. Namun saat ini, prosesor desktop terkencang mereka pun mampu menantang lawan satu-satunya di pasar, yaitu Intel. Dengan menggunakan arsitektur yang baru, ternyata AMD mampu mengimbangi bahkan lebih kencang dari sang pesaing.

Slow Clap ... itulah yang pertama kali saya lakukan melihat kinerja AMD Ryzen 9 3900X secara keseluruhan. Kinerjanya yang sangat tinggi sudah tidak perlu lagi dipertanyakan. Dengan hasil benchmark yang saya dapatkan, membuat prosesor ini sangat cocok untuk dijadikan mesin bekerja maupun bermain game tingkat tinggi. Apalagi dipasangkan dengan kartu grafis yang mendukung PCI-e gen 4.0, membuatnya menjadi mesin monster untuk pengguna rumahan.

AMD membuat Ryzen 9 3900x memiliki harga yang lebih murah dari pesaingnya. Untuk memiliki prosesor ini, pengguna akan merogoh kocek sebesar Rp. 8.299.000. AMD pun masih memiliki lini prosesor lainnya pada keluarga Ryzen 3000 yang tentunya lebih murah dari Ryzen 9 3900X. Oleh karena itu, sesuaikan pembelian prosesor dengan anggaran dan kemampuan Anda.

Sparks

  • Kencang Banget!
  • PCI-e 4.0
  • 7nm!
  • Mudah di OC dengan unlock multiplier
  • Efisiensi daya yang baik mengingat banyaknya jumlah inti
  • Dukung soket AM4 yang ada di pasaran
  • Prosesor desktop dengan inti yang banyak!
  • Kinerja multicore terbaik!

Slacks

  • Tanpa grafis terintegrasi
  • Kinerja single core masih kalah dengan pesaing
  • Heat sink bawaan kurang andal dalam mengurangi panas